Anak Bilingual Punya Tingkat Kecerdasan yang Lebih Tinggi, Fakta atau Mitos?

Anak Bilingual Punya Tingkat Kecerdasan yang Lebih Tinggi, Fakta atau Mitos?

Dewasa ini, banyak orang tua yang menginginkan anaknya fasih berbahasa asing selain Bahasa Indonesia. Bahasa asing yang paling sering diajarkan misalnya adalah Bahasa Inggris. Menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua ketika anaknya lancar menggunakan dua bahasa, atau disebut juga bilingual.

Ternyata, mengajarkan Si Kecil untuk mahir bilingual tidak sulit, lho. Justru, seorang anak sebaiknya diajarkan sejak dini untuk berbahasa dengan bahasa ibu dan bahasa asing. Keterampilan berbahasa dikuasai dengan cepat justru ketika anak berusia di bawah tiga tahun (batita). Dalam usia ini, anak-anak memiliki kecepatan belajar berkali-kali lipat dibandingkan orang dewasa. Selain itu, anak-anak juga memiliki kemampuan pelafalan yang lebih tinggi dalam belajar bahasa asing. Hal ini tentunya membuat anak yang sudah terbiasa menggunakan bahasa asing sejak kecil menjadi lebih fasih.

Penelitian mengatakan bahwa kebanyakan anak bilingual memiliki tingkat kecerdasan rata-rata yang lebih tinggi daripada anak-anak yang hanya berbicara dalam satu bahasa. Menurut praktisi bahasa asal Inggris, Elizabeth Allen, anak dapat mulai diajarkan berbahasa asing dari usia 3 tahun. Sampai usia 11 tahun, anak masih dapat mempelajari bahasa asing dengan cepat. Namun, tentu saja lebih baik jika anak terpapar lingkungan bilingual sejak dini.

Sumber: freepik.com

Anak bilingual memiliki keunggulan lain selain tingkat kecerdasan yang lebih tinggi. Hal ini juga memengaruhi kemampuan kognitif, sosial, dan komunikasi anak. Simak pembahasannya di sini, yuk!

Keunggulan Anak Bilingual

1. Memiliki konsentrasi tinggi

Mempelajari dua bahasa membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Dengan melatihnya sejak dini, anak akan terbiasa menajamkan konsentrasinya untuk beberapa hal sekaligus. Menurut sebuah jurnal penelitian, anak bilingual juga memiliki kecenderungan untuk menjadi seorang multitasker.

Sumber: freepik.com

2. Lebih kritis dalam berpikir

Berpikir kritis merupakan hal yang sangat berguna bagi semua orang. Jika sejak kecil kita sudah terlatih untuk berpikir kritis, hal ini tentunya akan memudahkan kita untuk mengasah pola pikir kritis di kemudian hari. Anak yang memiliki pola pikir kritis juga cenderung lebih percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya. Menguasai dua bahasa sekaligus, misalnya Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, akan membuat anak belajar untuk menyampaikan pendapatnya dengan baik dalam dua bahasa tersebut.

3. Memiliki ingatan dan daya tangkap yang lebih baik

Anak yang menguasai dua atau lebih bahasa memiliki ingatan yang lebih baik daripada anak yang hanya menguasai satu bahasa. Terlatih untuk berbicara dalam dua bahasa menjadikan anak terbiasa mengingat kata-kata, frasa, dan kalimat-kalimat dalam bahasa yang berbeda dan bahkan menerjemahkan bahasa yang satu ke bahasa yang lainnya. Anak bilingual juga dapat lebih baik memahami penjelasan atau pesan yang disampaikan oleh orang lain.

4. Memperluas wawasan anak

Menguasai dua bahasa tentunya mempermudah seseorang untuk berbicara dengan orang asing. Hal ini akan memperluas wawasan anak karena ia dapat memperoleh informasi dari banyak orang. Selain itu, anak yang sudah terbiasa berbahasa asing sejak kecil juga memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pendidikan ke luar negeri, lho!

Lantas, bagaimana agar anak dapat diajari menggunakan dua bahasa sejak kecil? Apakah anak perlu mengikuti kursus atau memiliki jadwal belajar rutin? Simak tips yang sudah Admin susun berikut ini, yuk!

Tips Mendidik Anak Bilingual atau Multilingual di Rumah

1. Gunakan bahasa yang benar dan jelas sejak anak masih kecil

Kebanyakan orang senang mengajak bayi mengoceh dengan bahasa yang tidak jelas atau kadang disebut juga ‘bahasa bayi’. Padahal, dalam satu tahun pertama, fondasi berbahasa bayi sedang terbentuk. Meskipun belum memahami benar makna kata-kata yang ia dengar, kemampuannya untuk berbicara dan memahami harus distimulasi dengan mengajaknya berbicara dengan bahasa yang benar dan jelas. Kemampuannya akan semakin berkembang jika ia diberikan stimulasi yang tepat.

Sumber: freepik.com

2. Menggunakan bahasa yang berbeda di tempat yang berbeda

Jika anak sudah terbiasa berbicara dalam Bahasa Indonesia di luar rumah, Ayah dan Bunda bisa membiasakan anak untuk berbicara dalam bahasa lain di rumah. Misalnya, kalau sudah di rumah, Ayah dan Bunda bisa mengajak anak bercakap-cakap dalam Bahasa Inggris. Tentu saja orang tua dan semua orang yang ada di rumah juga harus terlibat dalam percakapan ini, agar anak terbiasa berada di lingkungan yang bilingual sejak dini.

3. Belajar lewat lagu dan permainan

Anak-anak biasanya senang mendengarkan lagu. Untuk membuat Si Kecil terbiasa menggunakan dua bahasa, perdengarkan lagu dalam bahasa asing padanya. Misalnya, lagu Twinkle Twinkle Little Star atau lagu Baby Shark yang populer pada tahun 2020an. Menyanyikan lagu dalam bahasa lain juga dapat menstimulasi kemampuan anak menggunakan dua bahasa. Begitu pun ketika mengajak anak bermain. Misalnya, anak diberikan petunjuk atau aturan permainan dalam Bahasa Inggris.

4. Membacakan buku cerita dalam dua bahasa

Cara ini juga merupakan salah satu cara yang efektif. Membacakan anak cerita sebelum tidur memiliki banyak manfaat, lho. Apalagi jika cerita yang dibacakan tersebut dinarasikan dalam dua bahasa. Selain belajar menggunakan bahasa lain, orang tua juga dapat membiasakan anak untuk memiliki hobi membaca.

BOOKR Class sebagai Solusi Jitu untuk Mengajarkan Anak Bahasa Inggris

Kemajuan teknologi mempermudah para orang tua untuk menerapkan metode ini pada Si Kecil. Kini, Ayah dan Bunda dapat menggunakan BOOKR Class untuk melatih kemampuan bilingual sekaligus meningkatkan minat baca anak. Buku digital interaktif yang dapat diakses melalui gadget ini menyediakan banyak fitur yang pastinya dapat membantu Si Kecil untuk belajar Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua!


Baca juga: Mendongeng dan Mengajari Anak Bahasa Inggris Lewat E-Book Animasi Interaktif di BOOKR Class.


Buku digital yang disediakan di BOOKR Class tidak hanya berbentuk halaman-halaman dua dimensi,  tetapi juga menyediakan animasi dan suara yang membantu anak untuk memahami dan menikmati cerita dalam buku tersebut dengan lebih asyik. Dalam setiap buku juga tersedia educational games yang dapat membantu untuk melatih kemampuan anak dalam memahami isi bacaan serta melatih kemampuannya dalam Bahasa Inggris.

Buku-buku dari BOOKR Class merupakan buku-buku pilihan terbaik, yang disediakan dalam berbagai tingkatan sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Hanya dnegan $2.99/Rp49.000 kamu bisa mengakses aplikasi BOOKR Class selama sebulan penuh atau seharga $29.99/Rp479.000 untuk berlangganan selama setahun.

Kamu juga bisa membeli paket B2B untuk 50 user selama 1 tahun dengan harga Rp15.000.000,00 atau paket untuk 100 user dengan harga yang lebih hemat lagi, yaitu Rp19.000.000,00.

Tunggu apa lagi, Grameds? Yuk, langsung berlangganan BOOKR Class dengan mengeklik link berikut ini! >>> Subscribe BOOKR Class.


Sumber gambar header: bookrclass.com

Penulis: Puteri C. Anasta

SMAN 1 Lendah Sebarkan Manfaat Smart Library Hingga ke Tingkat Provinsi!

SMAN 1 Lendah Sebarkan Manfaat Smart Library Hingga ke Tingkat Provinsi!

Masa pandemi menjadi salah satu faktor meningkatnya kebutuhan digitalisasi, akan tetapi ketika masa ini usai pun program digitalisasi tetap berkembang dan terus berjalan hingga sekarang. Begitu pula yang dirasakan oleh SMAN 1 Lendah. Era digitalisasi sudah banyak mengubah aktivitas siswa dan guru di sekolah, mulai dari scan tugas hingga pengecekan plagiarisme karya yang membutuhkan bantuan tenaga elektronik.

Bapak Muhammad Miftachul Muna, selaku pengelola Perpustakaan di SMAN 1 Lendah, turut mengakui bahwa perpustakaan pun sudah harus mengikuti arus digitalisasi sebab bahkan presensi siswa pun sudah bersinggungan langsung dengan aplikasi digital.

Mulanya, gerakan digitalisasi di bidang literasi di SMAN 1 Lendah dimulai dengan presensi siswa di perpustakaan yang menggunakan barcode pada kartu pelajar siswa. Layanan peminjaman pun sudah beralih menggunakan aplikasi elektronik. Bahkan sebelum pandemi, siswa yang masuk ke perpustakaan juga sudah diarahkan untuk masuk melakukan presensi melalui aplikasi dalam bentuk web.

Untuk memantapkan visi dan misi Perpustakaan SMAN 1 Lendah yang ingin meningkatkan ilmu IT, SMAN 1 Lendah kemudian bekerja sama dengan Smart Library Gramedia untuk menyediakan konten digital kepada siswa, guru, dan warga sekolah lainnya.

Perpustakaan SMAN 1 Lendah (Dok. SMAN 1 Lendah)

Ketika ditanya alasan memilih Smart Library Gramedia, Pak Muna mengaku tertarik dengan kemudahan yang ditawarkan. “Memilih Smart Library karena mudah di-download melalui Playstore (dan App Store). Tidak bisa dipungkiri bahwa semua siswa saat ini pastinya sudah punya smartphone. Pertimbangan kami memilih Smart Library kemudahan download di smartphone anak-anak,” ujar Pak Muna.

Bisa dikatakan, kemudahan aplikasi yang paling ramah untuk pengguna smartphone adalah ketersediaan aplikasinya di Playstore maupun App Store. “Dengan itu, instruksi ke siswa juga jadi lebih mudah. Kami tinggal koordinasi dengan Wakakurikulum (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum) atau Kesiswaan untuk mengarahkan siswa men-download aplikasinya lewat smartphone masing-masing,” tambah pak Muna.

Siswa-siswi membaca lewat Smart Library (Dok. SMAN 1 Lendah)

Sebagai pengelola perpustakaan di SMAN 1 Lendah selama hampir 2 tahun ini, Pak Muna mengaku bahwa Smart Library menjadi inovasi yang melahirkan budaya membaca baru. Pak Muna sendiri mengatakan bahwa Smart Library juga membantu sekolah merealisasikan program gerakan membaca para siswa. “Smart Library bisa menghitung waktu baca sehingga bisa dijadikan laporan untuk melihat skala keterbacaan siswa. Ini bisa membantu program gerakan membaca di sekolah juga,” tutur Pak Muna ketika diminta menjelaskan detail program membaca di sekolah.

Manfaat Smart Library tidak hanya dirasakan oleh siswa melainkan juga guru. Bahkan, Pak Muna juga membagikan manfaat Smart Library ke tingkat provinsi! Selaku pengelola perpustakaan yang ingin terus berkembang, Pak Muna merasa memiliki tanggung jawab untuk merealisasikan tuntutan DPAD (Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah) Yogyakarta agar bisa menjadikan perpustakaan sebagai wadah yang manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Dari tuntutan DPAD tersebut, Pak Muna akhirnya bekerja sama dengan Kantor Urusan Agama di Kapanewon Lendah dan Pemerintah Kapanewon Lendah. Pak Muna sebagai perwakilan dari SMAN 1 Lendah membagikan akses Smart Library ke KUA Lendah dan juga Pemerintah Kapanewon Lendah agar manfaat literasi digital yang diberikan Smart Library juga bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Selama 2 tahun penggunaan ini, Pak Muna mengaku puas dengan aplikasi Smart Library Gramedia. Dalam wawancara, ia memberikan penilaian 9 dari 10 untuk kualitas Smart Library. Tidak bisa dibohongi kepuasannya, Pak Muna bahkan sampai membuat karya laporan Diklat CPNS dengan mengangkat topik Smart Library!

“Saya juga promosi (Smart Library)! Waktu Diklat (pendidikan dan pelatihan) Pegawai/CPNS, saya angkat (Smart Library) sebagai karya. Judulnya, Sebuah Laporan Aktualisasi: Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil sebagai Pengelola Perpustakaan dalam Upaya Meningkatkan Layanan Perpustakaan Pascapandemi Covid-19 melalui Aplikasi Smart Library di SMAN 1 Lendah Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta,” ujar pak Muna sambil menunjukkan bentuk fisik laporan yang dibuatnya.

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa Smart Library sudah menjadi komponen yang penting untuk merealisasikan berbagai program keterbacaan di era digital mulai dari di lingkungan sekolah hingga ke tingkat provinsi!

E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.

Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.

Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.

Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-upload e-books internal dalam perpustakaan digital.

Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.


Sumber foto header: Dok. SMAN 1 Lendah

Penulis: Shaza Hanifah