E-Perpus Bantu Tingkatkan Minat Baca Siswa SMP Nasional Plus Pelita Insani

E-Perpus Bantu Tingkatkan Minat Baca Siswa SMP Nasional Plus Pelita Insani

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak tahun 2019 telah mempercepat transformasi digital di berbagai bidang dan aspek kehidupan masyarakat. Perilaku masyarakat pun berubah ke arah pola hidup yang serba digital, baik dalam berinteraksi maupun dalam beraktivitas sehari-hari.

Salah satu bidang yang merasakan perubahan tersebut adalah sektor pendidikan, sehingga mau tidak mau, seluruh stake holder di sektor pendidikan harus ‘melek’ terhadap literasi digital. Begitu juga dengan SMP Nasional Plus Pelita Insani, di mana pandemi memaksa mereka untuk merubah semua sistem dan metode pendidikan ke arah yang serba digital, mulai dari kegiatan belajar mengajar sampai dengan fasilitas sekolahnya.

Namun menurut Ibu Yoli Yana, Kepala Sekolah SMP Nasional Plus Pelita Insani, selain pandemi, ada alasan lain mengapa sekolahnya memutuskan untuk beralih ke arah digital, yaitu karena sekolahnya merupakan angkatan pertama dari program Sekolah Penggerak.

Sekolah Penggerak adalah sebuah program sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Hal ini mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter yang diawali dengan SDM unggul (kepala sekolah dan guru), yang menuntut sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju.

Sebagai angkatan pertama dari program Sekolah Penggerak, Ibu Yoli bersama pihak sekolah lainnya tentu melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya dengan menggunakan Kurikulum Merdeka. Kurikulum terbaru ini berfokus pada pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten yang disediakan oleh sekolah akan lebih optimal. Dalam proses pembelajarannya pun para guru akan memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Selain menggunakan Kurikulum Merdeka, upaya lain yang dilakukan Ibu Yoli dan pihak-pihak sekolah lainnya dalam mewujudkan sekolah yang lebih maju, yaitu dengan melakukan percepatan digitalisasi pada seluruh sistem dan metode pendidikannya, termasuk perpustakaan.

eperpus
Suasana di Dalam Perpustakaan SMP Nasional Plus Pelita Insani (Dok. Sekolah SMP Nasional Plus Pelita Insani)

Dengan penawaran dari E-Perpus Gramedia yang sangat menarik, maka bu Yoli dan pihak sekolah lainnya pun langsung menerima tawaran tersebut, dan merubah perpustakaan sekolah menjadi perpustakaan digital.

Hadirnya E-Perpus sejak Januari 2022 di SMP Nasional Plus Pelita Insani ini, kemudian memberikan dampak yang sangat signifikan pada beberapa kegiatan warga sekolah, salah satunya kegiatan membaca buku yang dilakukan oleh siswa. Mereka yang sebelumnya malas membaca, menjadi lebih rajin membaca buku, bahkan saat hari libur pun mereka tetap rajin membaca buku-buku yang ada di aplikasi E-Perpus tersebut.

Selain karena kemudahan aksesnya yang bisa digunakan kapan pun dan di mana pun, menurut Ibu Yoli, meningkatnya minat baca siswa pada aplikasi E-Perpus juga karena koleksi-koleksi buku yang mereka sediakan di aplikasi tersebut.

eperpus
Potret Siswa saat Menggunakan Aplikasi E-Perpus (Dok. Sekolah SMP Nasional Plus Pelita Insani)

Pihak sekolah menyediakan buku-buku yang memang merupakan permintaan dari para siswa, yang sebelumnya mereka tulis dan serahkan ke pihak sekolah, sehingga hal itu membuat mereka menjadi semangat dalam meminjam buku-buku tersebut. Dari seluruh koleksi e-book yang disediakan oleh sekolah, genre buku yang paling banyak diminati oleh siswa adalah buku fiksi.

Kehadiran aplikasi E-Perpus tersebut juga kemudian turut dirasakan oleh para pengelola atau pustakawan sekolah. Mereka jadi lebih mudah dalam mengelola dan memantau kegiatan pinjam-meminjam buku, karena di dalam aplikasinya terdapat grafik yang dapat memberitahukan mereka terkait perkembangan E-Perpus. Hadirnya aplikasi ini menjadi jauh lebih efektif untuk para pengelola perpustakaan, baik dari segi waktu maupun tenaga.

E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.

Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.

Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.

Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-upload e-books internal dalam perpustakaan digital.

Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.


Sumber foto header: Dok. Sekolah SMP Nasional Plus Pelita Insani

E-Perpus Mampu Memantau Angka Minat Baca Siswa SMP Tunas Indonesia

E-Perpus Mampu Memantau Angka Minat Baca Siswa SMP Tunas Indonesia

Di era digital yang semakin berkembang pesat, kita didorong untuk bisa beradaptasi dengan perubahan teknologi yang ada. Masyarakat pun sudah tidak asing dengan internet dan media sosial yang selalu hadir di kehidupan sehari-hari. Salah satu dampak positif dari digitalisasi ini adalah memudahkan aktivitas di mana saja, baik di rumah, di kantor, maupun di sekolah.

Hal ini dirasakan juga oleh salah satu guru di SMP Tunas Indonesia, Jimmy Alexander. SMP Tunas Indonesia kini sudah beralih ke penggunaan teknologi digital. Selain karena pandemi Covid-19, globalisasi yang kian pesat mendorong siswa SMP Tunas Indonesia untuk ‘melek’ digital. Peralihan ke aplikasi berbasis digital ini dilakukan dalam hal media mengajar, pengumpulan tugas, serta kegiatan literasi.

eperpus
Siswa SMP Tunas Indonesia Membuka Aplikasi E-Perpus (Dok. SMP Tunas Indonesia)

Dalam media mengajar, para guru menggunakan aplikasi komunikasi video online seperti Zoom atau Google Meet. Sedangkan, untuk pengumpulan tugas, mereka menggunakan Google Classroom dan Edmodo. Untuk kegiatan literasi sendiri, SMP Tunas Indonesia memutuskan untuk menggunakan E-Perpus dengan bekerja sama dengan Gramedia.

Jimmy melaporkan bahwa SMP Tunas Indonesia sudah menggunakan E-Perpus sejak Juli 2021. Pihak sekolah memilih E-Perpus sebagai penyedia sumber bacaan digital karena penjualan berbagai jenis buku dari Gramedia sendiri sangat pesat. Ia pun menambahkan jika ia cukup puas dengan fitur dan konten yang disediakan oleh E-Perpus.

perpustakaan
Perpustakaan SMP Tunas Indonesia (Dok. SMP Tunas Indonesia)

Fitur-fitur dari E-Perpus memudahkan para pustakawan untuk melihat grafik bacaan siswa di SMP Tunas Indonesia. Jimmy juga bisa melihat kategori minat baca siswa-siswanya, yang ternyata lebih berminat pada buku-buku fiksi luar negeri. Tentu saja pustakawan tak perlu repot lagi memantau secara manual angka minat baca di sekolahnya. Jimmy juga menambahkan penggunaan E-Perpus sangat praktis bagi para siswa karena proses peminjaman dan pengembalian buku sangat mudah dan cepat.

Pihak sekolah berusaha meningkatkan minat baca para siswa. Maka dari itu, mereka mengupayakan para siswa untuk beralih ke literasi digital dengan E-Perpus melalui sosialisasi daring. Dengan E-Perpus, angka minat baca di SMP Tunas Indonesia terbukti meningkat karena para siswa tak perlu pergi ke perpustakaan konvensional. Literasi digital bisa dilakukan hanya dengan aplikasi di smartphone saja. Jimmy sangat merekomendasikan E-Perpus untuk digunakan di sekolah maupun instansi lain karena E-Perpus memfasilitasi semua orang untuk melakukan kegiatan literasi digital.

E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.

Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.

Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.

Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-upload e-books internal dalam perpustakaan digital.

Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.


Sumber foto header: Dok. SMP Tunas Indonesia

ePerpus Mempermudah Administrasi Perpustakaan di SMP Negeri 1 Wirosari dengan Fitur Cetak Kartu Anggota

ePerpus Mempermudah Administrasi Perpustakaan di SMP Negeri 1 Wirosari 
dengan Fitur Cetak Kartu Anggota

Tidak bisa dipungkiri kegiatan belajar mengajar secara daring sudah mulai menjadi keseharian para guru dan peserta didik. Sebagai salah satu sekolah di Kecamatan Wirosari, SMP Negeri 1 Wirosari juga sudah mengalami perubahan proses pembelajaran secara digital. Meski pada dasarnya SMP Negeri 1 Wirosari bukanlah sekolah di tengah kota, SMP Negeri 1 Wirosari ingin berkembang dan memajukan sekolahnya.

Perkembangan digital ini disambut dengan baik oleh para guru dan peserta didik. Hal ini bisa dilihat nyata dari adanya antusiasme peserta didik yang menyambut salah satu penunjang pembelajaran daring mereka, yakni kehadiran perpustakaan digital.

Ibu Norma Indriana, selaku petugas perpustakaan sekaligus pengajar Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Wirosari mengaku melihat langsung bagaimana anak-anak jadi lebih giat membaca semenjak hadirnya perpustakaan digital di sekolah. “(ePerpus) sangat meningkatkan minat baca. Karena saya juga pengajar, saya melihat mereka lebih senang membuka HP dan antusias membaca buku secara digital sekarang. Jika diberi tugas analisis cerita, mereka bahkan ingin menganalisis lebih banyak buku,” tutur Ibu Norma saat ditanya soal dampak perpustakaan digital di SMP Negeri 1 Wirosari.

Pustakawan SMP Negeri 1 Wirosari menggunakan ePerpus Gramedia (Dok. SMP Negeri 1 Wirosari)

Sebagai salah satu sekolah yang terus mencoba menggalakkan program literasi, SMP Negeri 1 Wirosari mengadakan jam membaca rutin bagi peserta didik yakni sekitar 15 menit sebelum belajar setiap harinya. Tidak perlu repot-repot ke perpustakaan atau membawa buku, mereka tinggal diminta membuka gawai dan membaca buku di kelas. Selain itu, penerapan program giat literasi juga ditunjukkan SMP Negeri 1 Wirosari lewat pengadaan lomba membaca.

“Kita mengadakan lomba siapa yang paling banyak membaca, yang paling banyak meminjam buku di ePerpus, baik dari guru dan peserta didik. Sebagai admin yang mengurus perpustakaan digital, saya yang bertanggung jawab menilai,” kata Ibu Norma. Hal ini menjadi salah satu bukti adanya kemajuan tingkat literasi di SMP Negeri 1 Wirosari. Bahkan, lomba disambut dengan baik oleh para guru dan peserta didik.

Untuk  menentukan pemenang lomba membaca, SMP Negeri 1 Wirosari juga menerapkan sistem penilaian berdasarkan rangkuman dan review yang membuktikan kecocokkan bacaan dengan tulisan peserta lomba. Selain itu, jumlah peminjam terbanyak juga menjadi indikator penilaian. Jumlah peminjam ini bisa dilihat di dalam dasbor ePerpus untuk memudahkan para admin atau penilai.

Sebagai pustakawan di sekolah, Ibu Norma juga bertanggung jawab dalam pencatatan dan pemantauan peserta didik dalam membaca sehari-hari. Seperti yang sudah dijelaskan, frekuensi membaca peserta didik di SMP Negeri 1 Wirosari terbilang cukup sering maka sudah sewajarnya Ibu Norma menuliskan laporan peserta didik mengenai progress membaca mereka.

Akan tetapi, laporan manual dirasa sangat memakan waktu dan menghadirkan tuntutan fasilitas yang lebih menyita lagi. Ibu Norma mengaku, pencatatan keanggotaan perpustakaan di sekolah masih sering kali terhambat dikarenakan kendala teknis di sekolah. “Selama ini kita masih pakai kartu manual, kebetulan alat pembaca kita sedang rusak. Mau di-scan berkali-kali tetap tidak bisa (tercatat), tapi ternyata ePerpus sudah ada kartu anggota yang bisa dicetak,” tutur Ibu Norma merasa puas dengan kemudahan yang diberikan pada fitur ePerpus.

Sepanjang 3 tahun penggunaan ePerpus, Ibu Norma mengaku sudah banyak dibantu dengan kehadiran ePerpus di sekolah. Dilengkapi dengan cetak kartu anggota yang praktis, konten yang beragam, hingga dasbor dan fitur yang memudahkan pekerjaan administrasi perpustakaan.

E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.

Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.

Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.

Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-upload e-books internal dalam perpustakaan digital.

Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.


Sumber gambar header: Dok. SMP Negeri 1 Wirosari

Penulis: Shaza Hanifah

Semangat Program Literasi SMP Negeri 135 Jakarta bersama Smart Library Gramedia

Semangat Program Literasi SMP Negeri 135 Jakarta bersama Smart Library Gramedia

Pergeseran sistem pendidikan konvensional ke sistem pembelajaran jarak jauh ketika pandemi membuat semua pihak mau tak mau terpaksa belajar beradaptasi dengan cepat. Platform meeting online yang awalnya jarang dikenal tiba-tiba menjadi keseharian. Bagi para guru, mereka harus cepat menyesuaikan diri agar bisa memanfaatkan teknologi daring ini sebagai media mengajar. Siswa pun dituntut agar cepat beradaptasi dengan sistem yang baru ini.

Setiap seminggu sekali, SMP Negeri 135 Jakarta memiliki program literasi yang dilaksanakan setiap hari Rabu. Seluruh siswa akan diberikan waktu selama 1 jam pelajaran untuk membaca buku, kemudian menuliskan sinopsis atau resensi singkatnya. Resensi ini kemudian akan dikumpulkan dan dinilai oleh guru yang bersangkutan. Namun, ketika pembelajaran terpaksa berlangsung online, program ini terhenti sejenak karena keterbatasan sarana.

Smart Library dalam Program Literasi SMP Negeri 135 Jakarta

Sumber: Dok. SMP Negeri 135 Jakarta

Hadirnya Smart Library Gramedia kemudian memberikan semangat baru kepada para siswa. Ibu Jihan Safira, selaku Kepala Perpustakaan SMP Negeri 135 Jakarta, mengatakan bahwa ketika pertama kali diperkenalkan kepada siswa di bulan Desember 2021 antusiasme siswa dalam menyambut Smart Library sangat baik.

Program Literasi ini kembali berjalan dengan lancar tanpa perlu bertatap muka. Malahan, siswa bisa mengembangkan kreativitas masing-masing, karena resensi yang dikumpulkan sebagai bukti membaca bisa disajikan dalam bentuk desain kreatif dan diunggah di media sosial. Ada juga beberapa siswa yang menyempatkan untuk menceritakan ulang buku yang ia baca dalam bentuk video. “Meskipun bentuknya berbeda, tujuannya tercapai: anak-anak bisa tetap baca dan terpantau,” ujar Bu Jihan ketika ditanya dari mana inspirasi membuat program ini.

SMP Negeri 135 Jakarta juga memberikan apresiasi kepada para siswa yang rajin membaca dengan memilih Duta Baca setiap semester. Dari tiap jenjang, akan dipilih 1 orang Duta Baca yang akan dinilai dari jumlah buku yang dibaca setiap semesternya.

Smart Library dinilai memberikan dampak yang baik bagi minat literasi siswa di SMP Negeri 135 Jakarta. Koleksi yang terbatas di perpustakaan tidak lagi menjadi hambatan bagi para siswa yang ingin mencari buku-buku favoritnya. Smart Library menyediakan buku-buku populer yang diminati siswa. Menurut Bu Jihan, siswa-siswa SMP Negeri 135 Jakarta menggemari buku bergenre horor dan novel-novel remaja lainnya. Koleksi buku digital ini juga membantu proses akreditasi sekolah.

Smart Library juga mudah digunakan oleh siswa. Siswa-siswi di SMP Negeri 135 Jakarta tidak diperkenankan membawa gadget ke sekolah, maka kegiatan literasi digital biasanya dilakukan di rumah dan dipantau oleh pihak sekolah melalui dashboard admin yang disediakan oleh Smart Library Gramedia.

Bu Jihan berharap semoga program literasi digital di SMP Negeri 135 Jakarta semakin berkembang ke depannya dan minat baca siswa semakin meningkat. Bocoran dari Bu Jihan, pihak perpustakaan akan terus mengembangkan program-program seru untuk siswa agar semakin semangat membaca.

Smart Library di SMP Negeri 135 Jakarta telah menjadi bagian dari program literasi yang sukses. “Dari skala 1 sampai 10, nilainya 9,5!” tutur Bu Jihan memberi penilaian pada Smart Library Gramedia.

E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.

Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.

Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.

Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-upload e-books internal dalam perpustakaan digital.

Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.


Sumber gambar header: Dok. SMP Negeri 135 Jakarta

Penulis: Puteri C. Anasta