Semua Archives - flotationdevicebook

Promo SINARAN Kembali Lagi, Diskon 25% untuk SEMUA Buku Fiksi!

Kabar baik untuk kamu semua pecinta buku fiksi, promo SINARAN dari Gramedia.com kembali lagi!🥳🎉

SINARAN adalah promo khusus untuk buku-buku fiksi terbitan Gramedia yang akan berlangsung dari tanggal 12 sampai 17 Maret 2023. Promo ini akan hadir EKSLUSIF di Gramedia.com! SINARAN sendiri merupakan akronim dari Fiksi Bersinar bagai Rembulan.🌛✨🌃

Dengan tajuk promo yang cantik ini, pastinya potongan harga yang ditawarkan juga ‘cantik’, dong!😉 Semua buku fiksi incaran kamu bisa kamu dapatkan dengan diskon 25%! Seru banget kan, Grameds?🤓📚

Nah, supaya Grameds nggak pusing mau beli buku apa, Admin sudah siap dengan rekomendasi-rekomendasi buku fiksi yang WAJIB banget Grameds baca. Sesuai dengan nama promo SINARAN yang cantik ini, Admin sudah siapkan sederet buku yang isinya supercantik. Yuk, langsung aja intip rekomendasi berikut ini, ya!👇

Terkenal dengan tulisannya yang puitis dan cantik, Ocean Vuong sukses membuat para pembaca meneteskan air mata ketika membaca karyanya, On Earth We’re Briefly Gorgeous, yang sudah diterjemahkan berjudul Di Semesta Ini Kita Pernah Gemilang.

Dinarasikan oleh seorang pengungsi Perang Vietnam, buku ini merupakan surat panjang dari seorang putra kepada ibunya yang tidak bisa membaca. Karena berupa surat, buku ini lebih berupa potongan-potongan memori yang kadang tidak beraturan. Selain menampilkan hubungan personal antara anak dan ibunya, surat-surat yang ditulis sang tokoh utama juga mengulik isu-isu sosial dan sejarah, seperti isu rasial, potongan-potongan kisah para korban Perang Vietnam, pengalaman menjadi imigran di Amerika, dan lika-liku percintaan sang tokoh utama.

Kumpulan cerpen yang berisi ‘cerita-cerita bahagia’ ini merupakan karya seorang penyair asal Indonesia, Norman Erikson Pasaribu, yang sudah meraih banyak penghargaan bergengsi, salah satunya adalah masuk ke dalam daftar panjang The Booker Prizes!

Norman Pasaribu memiliki gaya menulis yang cantik dan berhasil membuat pembacanya merasa ‘kosong’ setelah membaca. Cerita-cerita di dalamnya menuturkan kisah para tokoh yang mengiris hati. Kisah seorang ibu yang pergi ke Vietnam setelah kematian anaknya, nasihat dari seseorang sebagai panduan untuk patah hati, dan kesibukan di sebuah kantor yang doa-doa karyawannya tak terjawab. Kisah-kisah unik ini dijamin mampu mengaduk-aduk perasaan pembacanya, dari mulai bahagia sampai patah hati.

Lewat kisah sebuah Bus Damri yang tiba-tiba bisa terbang, pembaca akan diajak berkelana melintasi ruang dan waktu, menemui sosok-sosok yang ajaib dan tidak lazim, menguak kisah-kisah yang terdengar asing sekaligus familiar. Semua Ikan di Langit adalah fiksi realisme magis yang penuh metafora, namun dapat juga dinikmati sekadar sebagai kisah fantasi tentang bus yang bisa terbang bersama anak kecil misterius dan ratusan ikan julung-julung. Dilengkapi dengan ilustrasi cantik yang memanjakan mata, buku ini wajib banget masuk dalam daftar bacaan kamu, Grameds!

Mengangkat kisah tentang isu-isu dalam masyarakat Bali, Cyntha Hariadi menuliskan kehidupan seorang ibu tunggal bersama kedua anaknya yang hidup di sebuah desa imajiner di Bali. Arumbawangi adalah seorang anak kecil yang diturunkan oleh seekor kokokan di tanah milik Nanamama. Anak sulung Nanamama, Kakaputu, langsung merasa sayang melihat bayi kecil itu. Sejak saat itu, Arumbawangi pun dirawat oleh Nanamama dan Kakaputu.

Kehidupan bahagia mereka tiba-tiba terganggu sejak seorang pengusaha hendak membangun hotel di tengah sawah. Nanamama berkeras mempertahankan tanahnya, meskipun seluruh warga sudah meninggalkan tempat itu. Meskipun isu yang diangkat cukup berat, kisah ini dibungkus dengan narasi yang sederhana dan cantik. Kisah ini juga dilabeli sebagai dongeng, sehingga buku ini mudah dibaca oleh anak-anak.

Anak Bajang Menggiring Angin adalah salah satu karya sastra Indonesia yang legendaris. Mengisahkan kembali kisah pewayangan Ramayana dengan tafsiran yang penuh dengan filosofi Jawa, Sindhunata berhasil menghidupkan sebuah kisah cinta menjadi kisah tentang kehidupan yang dapat kamu renungi. Beberapa pembaca mungkin akan merasa familiar dengan kisah ini. Sindhunata menghadirkan kisah Ramayana menjadi sebuah karya sastra tentang keluarga dan cinta, pengorbanan, kesendirian, dan kehidupan itu sendiri.

Masih banyak lagi koleksi buku fiksi terbitan Gramedia yang bisa kamu dapatkan dengan harga spesial di Promo SINARAN! Kamu pasti tidak ingin kelewatan promo ini, kan? Segera pasang reminder supaya tidak kelewatan promonya, ya! Langsung cek buku-buku yang didiskon dengan mengeklik banner di bawah ini.⤵️🛒

…

Buku-buku Remy Sylado Hadir dengan Cover Baru, Beli Semua Bonus Tote Bag!

Halo, Grameds!🙋‍♂️

Admin hadir lagi dengan penawaran superspesial khusus untuk Grameds penggemar karya-karya sastra Indonesia. Buku-buku yang ditawarkan dengan harga spesial ini wajib banget ada dalam wishlist Grameds!

Hadir kembali dengan cover baru yang keren, buku-buku legendaris karya Remy Sylado sudah siap kamu pesan untuk menghiasi rak buku kamu. Eits, nggak cuma menghiasi, tentunya siap kamu baca juga, ya!

Sebelum Admin bahas buku-bukunya, kita kenalan dulu, yuk, sama Pak Remy Sylado.👀

Profil Remy Sylado, Legenda Sastra Indonesia

Mengambil nama pena Remy Sylado, Japi Panda Abdiel Tambajong mengawali kariernya sebagai seorang wartawan di majalah Tempo pada tahun 1965. Kemudian, beliau menjadi seorang redaktur di majalah Aktuil Bandung di tahun 1970. Selang setahun kemudian, ia mulai mengajar di Akademi Sinematografi Bandung.

Tidak hanya terkenal dalam bidang sastra, Remy Sylado juga dikenal sebagai penyanyi dan aktor kawakan. Namanya sempat beberapa kali dinominasikan dalam Festival Film Indonesia sebagai Pemeran Pendukung Pria Terbaik. Beberapa karya Remy Sylado juga telah dialihwahanakan menjadi film layar lebar. Salah satu yang populer adalah Ca-bau-kan (2002) yang diangkat dari novel berjudul sama, Ca-bau-kan: Hanya Sebuah Dosa (1999).

Remy Sylado menghembuskan napas terakhirnya tanggal 12 Desember 2022 silam, menggoreskan duka pada semua penggemarnya, terutama di skena sastra Indonesia. Namun, tentu saja karyanya tak pernah mati. Karya-karya Remy Sylado terkenal unik dan istimewa, sarat dengan diksi-diksi Indonesia yang sudah lama tak terdengar, serta didukung riset yang sangat baik dan lengkap.

Empat karyanya kini dapat kamu koleksi dalam balutan cover baru yang cantik. Mari simak ulasan buku-buku Remy Sylado berikut ini!

Buku-buku Remy Sylado

Puisi Mbeling

Puisi mbeling adalah bagian gerakan mbeling yang dicetuskan oleh Remy Sylado, suatu gerakan yang dimaksudkan untuk mendobrak sikap rezim Orde Baru yang dianggap feodal dan munafik.

Penjelasan di atas merupakan kutipan yang diambil dari sekapur sirih di cetakan pertama buku Puisi Mbeling karya Remy Sylado. Dalam bahasa Jawa, mbeling berarti nakal atau suka memberontak terhadap kemapanan dengan cara-cara yang menarik perhatian. Hal ini dijelaskan oleh mendiang Remy sendiri dalam salah satu wawancara di tahun 2004 silam.

Dalam buku puisi ini, terdapat 143 puisi Remy Sylado, yang ditulis dam dipilih oleh beliau sendiri, dari tahun 1971 sampai 2003. Dalam puisi-puisi yang mampu membuat kita tertawa ini, banyak pesan tersirat yang berisi kritik terhadap sikap-sikap munafik para pemimpin bangsa dan masyarakat.

Ca-bau-kan: Hanya Sebuah Dosa

Pertama kali terbit di tahun 1999, Ca-bau-kan: Hanya Sebuah Dosa merupakan salah satu karya Remy Sylado yang paling terkenal. Bahkan, novel roman ini juga telah diangkat menjadi film layar lebar.

Ca-bau-kan: Hanya Sebuah Dosa merupakan kisah cinta antara perempuan Betawi dan seorang pedagang Tionghoa, yang mengambil setting di awal abad ke-20 sampai Indonesia pascakemerdekaan. Ca-bau-kan sendiri merupakan istilah untuk perempuan penghibur bagi masyarakat Tionghoa. Dalam kompleksitas novel ini, Remy Sylado tidak hanya menceritakan kisah roman yang menggugah hati, tapi juga mengupas peran masyarakat Tionghoa dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Parijs van Java

Mengambil latar di Bandung pada tahun 1920-an, novel roman ini berkisah tentang kisah Gertruida, seorang wanita berdarah Belanda-Amerika, yang menjalani jatuh bangun kehidupannya dengan darah, keringat, dan air mata. Karena suatu alasan, Gertruida dan kekasihnya memutuskan untuk kabur dari Belanda ke Bandung, kota yang dijuluki Paris van Java.

Bandung pada era itu sedang mengalami banyak perubahan. Mulai dari liberalisasi perkebunan, sampai adanya pariwisata yang berkaitan dengan seks. Kehidupan kolonial Belanda juga digambarkan dalam buku ini. Seluk beluk Bandung di masa silam juga digambarkan dengan baik, serta disisipkan sejarah-sejarah lengkap mengenai tempat-tempat yang disebutkan dalam cerita ini.

Kerudung Merah Kirmizi

Kerudung Merah Kirmizi adalah novel karya Remy Sylado yang berhasil meraih penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa pada tahun 2002 dan Penghargaan Sastra Badan Bahasa pada tahun 2006.

Seperti karya Remy Sylado lainnya, Kerudung Merah Kirmizi juga merupakan novel roman yang berkisah tentang seorang perempuan yang menjalin hubungan dengan seorang pengusaha. Pengusaha tersebut memanfaatkan oknum aparat keamanan dan para preman untuk mencapai tujuan-tujuannya. Dengan penggambaran rezim Orde Baru dan awal reformasi, novel ini menggambarkan drama yang mendebarkan sekaligus memiliki banyak pesan tulus tentang ketabahan manusia dalam menghadapi bahaya dan tantangan dalam hidupnya.

Selain kaya akan informasi sejarah, karya-karya Remy Sylado juga membuat pembacanya mengetahui banyak diksi bahasa Indonesia yang tidak lazim digunakan. Karya-karya mendiang Remy Sylado juga mampu mengantarkan kamu menembus batasan waktu ke peristiwa-peristiwa bersejarah.

Keempat buku Remy Sylado ini dapat kamu pesan dengan harga spesial hanya di Gramedia.com! Selama periode 11 sampai 17 Maret 2023, kamu bisa mendapatkan diskon 20% untuk pembelian masing-masing buku karya Remy Sylado. Namun, jika kamu membeli sekaligus empat, kamu akan mendapatkan bonus berupa tote bag yang keren!

Segera bawa pulang buku-buku karya Remy Sylado dengan harga terbaik hari ini juga, hanya di Gramedia.com!⤵️🛒

Sumber gambar header: Instagram @gramedia

Penulis: Puteri C. Anasta

…