Review Buku Cursed Bunny, 10 Cerita Horor yang Bikin Ketagihan

Review Buku Cursed Bunny, 10 Cerita Horor yang Bikin Ketagihan

Membaca kisah-kisah horor bagi sebagian besar orang adalah hal yang adiktif. Semakin ngeri, semakin penasaran untuk menyelesaikan cerita tersebut.

Begitu pun kumpulan cerpen karya Bora Chung yang diberi judul Cursed Bunny ini. Setelah terjemahan bahasa Inggrisnya yang diterjemahkan oleh Anton Hur masuk ke dalam daftar pendek International Booker Prize 2022, Cursed Bunny lantas menuai perhatian.

Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, cursed bunny berarti ‘kelinci terkutuk’. Seperti yang akrab dikenal oleh masyarakat Indonesia, sesuatu yang berlabel kutukan biasanya memiliki unsur menyeramkan di dalamnya.

Kutukan adalah kesialan atau kemalangan yang menimpa seseorang atau sesuatu. Ketika menyatakan seseorang atau sesuatu dikutuk, biasanya ada orang dengan semacam kekuatan sakti yang menimpakan doa atau keinginan tidak baik pada hal tersebut.

Lalu, apa yang membuat buku Cursed Bunny begitu menarik?

Sinopsis Buku Cursed Bunny

Kamu mungkin bertanya-tanya, apa yang kemungkinan membuat seekor kelinci malang dikutuk? Ketika kamu membaca Cursed Bunny versi terjemahan bahasa Indonesia, kamu akan disambut dengan cerpen pertama yang berjudul sama dengan judul utama buku ini.

Cursed Bunny menceritakan kisah mengerikan tentang lampu berbentuk kelinci yang membawa kutukan bagi keluarga pengusaha besar, yang sedang menikmati hidup di puncak kekayaannya. Kutukan yang menyertai keluarga ini terjadi karena sifat tamak si pemimpin keluarga, yang mencelakakan seseorang yang begitu berarti bagi si pembuat kutukan.

Kelinci pembawa kutukan yang terlihat begitu polos dan menggemaskan itu, perlahan-lahan membawa kegilaan menggerogoti satu demi satu anggota keluarga. Kemalangan demi kemalangan merangkak pelan-pelan, menghancurkan kejayaan keluarga tersebut dari dalam. Terlambat bagi siapa pun untuk menyadari bahwa satu tragedi bagai percik api yang memantik tragedi berikutnya.

Tiba pada akhirnya, kejatuhan keluarga si pengusaha tamak tak terelakkan. Si pembuat kutukan telah berhasil membawa kehancuran pada keluarga tersebut. Lantas, apakah hidupnya menjadi lebih tenang setelah melihat musuhnya hancur?

kumpulanTemukan Semua Bukunya di Sini!

Mengakhiri kisah yang miris dan mengerikan tersebut, kamu kemudian akan menemukan akhir kisah yang tak terduga. Sejalan dengan sifat tamak yang mendasari cerita pendek tentang kelinci terkutuk tadi, kamu akan menemukan kisah lain tentang ketamakan yang tak kalah membuat bulu kuduk merinding.

Pada cerpen lainnya, masih tentang kehancuran sebuah keluarga yang dimulai dari keserakahan sang Ayah, saat bertemu dengan seekor rubah yang terperangkap jerat di hutan. Ketika ia baru saja akan membunuh si rubah, rubah tersebut berbicara dalam bahasa manusia, memohon untuk dilepaskan. Saat itulah, pria tersebut melihat emas keluar dari luka si rubah dan bukan darah.

Cerpen-cerpen selanjutnya bercerita dengan nuansa yang tak kalah mengerikan dan mengganggu. Misalnya, sebuah kepala yang tiba-tiba muncul dari dalam toilet dan mengikuti seorang wanita ke manapun ia pergi. Lalu, seorang guru wanita yang mendapati dirinya berada dalam mobil di tengah kegelapan dan tak tahu di mana ia berada. Bahkan, ada kisah tentang android yang sangat menyerupai manusia!

Bagaimana kisah-kisah dengan beragam tema tersebut berpadu dalam sebuah antologi yang disebut-sebut memberi kesan horor bagi para pembacanya? Yuk, kita bahas!

Review Buku Cursed Bunny

Cursed Bunny tidak memiliki cerita yang memberikan kamu sensasi ngeri dengan adegan-adegan mengejutkan. Setiap kisah dalam kumpulan cerpen ini justru menyajikan cerita memikat, yang sedari awal akan membuat kamu tertarik untuk mengikuti terus sampai tiba pada akhir kisah.

Kengerian yang kamu rasakan akan bertambah semakin jauh kamu tenggelam dalam cerita tersebut. Cursed Bunny juga tidak melulu mengisahkan cerita horor dengan embel-embel hantu atau makhluk-makhluk tak kasat mata.

Keunikan tiap cerita pendek dalam buku ini adalah kreativitas Bora Chung dalam merangkai sebuah kisah yang beragam, namun tetap memberikan kesan mencekam yang sama ketika dibaca. Horor dalam kumpulan cerpen ini dihadirkan dalam bentuk makhluk-makhluk berwujud aneh yang akan membuat kamu mungkin merasa jijik atau mual.

Selain itu, ada pula kejadian-kejadian aneh, yang sebenarnya tak masuk akal, namun kamu mau tak mau akan membayangkan bagaimana mengerikannya jika hal tersebut benar-benar terjadi. Beberapa kejadian horor klise seperti rumah yang membawa sial atau seseorang yang mampu melihat makhluk tak kasat mata juga muncul dalam beberapa cerita, tapi ending cerita yang tak terduga tetap akan membuat kamu terkejut dan merinding ngeri!

Kisah fantasi seperti cerita futuristik tentang android dan dongeng tentang kerajaan juga mampu dihadirkan Bora Chung dalam nuansa yang tak kalah membuat bergidik. Selain unik, kelebihan lain dari buku ini adalah cerpen-cerpen di dalamnya juga menyentuh beberapa permasalahan sosial dan individual manusia.

Hal-hal yang menyentuh ini ditulis Bora Chung pada menyinggung pandangan masyarakat terhadap wanita yang mengandung di luar nikah dalam cerpennya yang berjudul Menstruasi. Kemudian, Bora Chung juga menyinggung sisi kemanusiaan dalam cerpennya yang berjudul Bekas Luka. Selain itu, berkali-kali juga Bora Chung menyinggung sifat tamak dan licik manusia dalam cerpen-cerpennya yang lain.

Cursed Bunny adalah buku yang tak boleh kamu lewatkan untuk dibaca. Apalagi untuk kamu pecinta horor, jangan sampai ketinggalan untuk merasakan keseruan pengalaman membaca buku dengan tema supernatural horor ini.

CursedRasakan Kengerian di Sini!

Tunggu apa lagi? Yuk, buruan check out buku Cursed Bunny hanya di Gramedia.com!

Supaya belanja kamu lebih hemat, cek juga promo-promo berikut ini dan temukan buku-buku menarik lainnya!

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!


Sumber foto header: instagram.com/awaywithbooks ; instagram.com/penerbitharu

Penulis: Puteri Cikal Anasta

Review Buku The School for Good and Evil, Sedang Tayang di Netflix!

Review Buku The School for Good and Evil, Sedang Tayang di Netflix!

Serial best seller The School for Good and Evil dialihwahanakan menjadi film oleh Netflix dan mulai tayang di tanggal 19 Oktober 2022. Film ini disambut baik oleh para penggemar serial tersebut, begitu pula oleh mereka yang belum pernah membaca serial ini sebelumnya. Kedua peran utama dalam cerita ini dibintangi oleh Sophia Anna Caruso sebagai Sophie dan Sofia Wylie sebagai Agatha. Aktor-aktor besar juga turut berperan dalam film ini, seperti Michelle Yeoh, Charlize Theron, Kerry Washington, dan Kit Young, yang juga turut membintangi adaptasi serial Shadow and Bone.

Sumber: Netflix

The School for Good and Evil merupakan serial fantasi yang terdiri dari enam judul, ditulis oleh Soman Chainani. Buku pertamanya dari serial ini, terbit pada tahun 2013, sudah terjual sebanyak 3 juta eksemplar dan telah diterjemahkan dalam 30 bahasa. Empat buku pertama dari The School for Good and Evil juga telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer. Dunia dalam kisah The School for Good and Evil disebut-sebut sebagai versi fairy tale dari Harry Potter.

Sejak 200 tahun lalu, sepasang anak diculik setiap empat tahun sekali, lalu menghilang entah ke mana. Terkadang dua anak laki-laki, giliran berikutnya dua anak perempuan, atau sepasang anak laki-laki dan perempuan. Pilihan dua anak yang diculik ini sekilas terlihat random, sampai mereka akhirnya memperhatikan bahwa salah satu dari dua anak yang diculik pasti merupakan anak baik yang didambakan oleh para orang tua dan satunya lagi adalah anak yang nakal dan cenderung dikucilkan oleh orang-orang di sekitarnya.

TheBaca Bukunya di Sini!

Tahun ini, sepasang sahabat, Sophie dan Agatha, mendapat giliran mereka. Mereka mengetahui bahwa kepergian anak-anak yang diculik tersebut adalah ke sebuah tempat yang disebut Sekolah Kebaikan dan Kejahatan. Di tempat tersebut, para siswa dididik untuk menjadi tokoh dalam dongeng–baik menjadi protagonis, maupun antagonis. Sophie yang berparas cantik, selalu bersikap manis dan lemah lembut, sangat percaya diri bahwa dirinya akan dimasukkan ke dalam Sekolah Kebaikan dan menjadi putri di negeri dongeng, seperti Cinderella dan Rapunzel. Sementara, Agatha dengan sikapnya yang masam dan selalu membenci orang, bersama kucingnya yang nakal, dipercaya akan menjadi calon siswa berikutnya di Sekolah Kejahatan dan menjadi penyihir.

Secara tak terduga, posisi mereka terbalik dari dugaan masing-masing. Sophie terdampar di Sekolah Kejahatan, sementara Agatha ditempatkan di Sekolah Kebaikan. Kemarahan Sophie ketika menyadari ‘kesalahan’ ini menjadikannya begitu berambisi untuk meyakinkan bahwa penempatannya adalah kesalahan yang harus segera diperbaiki. Sebisa mungkin ia mencari cara untuk membuktikan bahwa ia pantas menjadi seorang putri sejati. Ia berusaha menaklukkan hati Tedros, putra Raja Arthur, yang menjadi kapten kelas di Sekolah Kebaikan.

Ambisi dan rasa dengki di hati Sophie akhirnya mengubahnya menjadi sosok penyihir. Persahabatannya dengan Agatha, yang lambat laun berubah menjadi putri yang baik hati, terancam hancur karena amarahnya yang berapi-api. Sosok yang akhirnya muncul dari kedua sahabat tersebut akhirnya menciptakan keraguan, benarkah penempatan mereka masing-masing merupakan kesalahan, atau justru terjadi untuk mengungkapkan jati diri Sophie dan Agatha? Apakah persahabatan mereka akan hancur karena ini?

Sebagai buku fantasi untuk middle grade atau remaja, The School for Good and Evil menawarkan petualangan yang seru dan menegangkan. Selain itu, hubungan para tokoh dengan tokoh-tokoh dongeng yang fenomenal juga membuat kisah ini jadi terkesan familiar. Kemampuan sihir yang ditunjukkan oleh para guru dan siswa juga membuat cerita ini jadi semakin menarik. Sistem di Sekolah Kebaikan dan Kejahatan dijelaskan dengan narasi yang mudah dipahami dan mudah dibayangkan. Buku ini benar-benar menghadirkan vibes negeri dongeng yang ciamik dan indah!

Selain itu, dinamika hubungan Sophie dan Agatha juga membuat buku ini tambah menarik. Kedua sahabat itu mengalami ujian yang berat ketika merasa keduanya berada di tempat yang salah. Keinginan mereka yang berbeda sebagai solusi dari masalah yang mereka hadapi menambah rumit hubungan mereka. Agatha merasa solusi dari kekacauan yang mereka hadapi adalah pulang ke Gavaldon, sementara Sophie merasa mereka perlu bertukar tempat.

Sumber: voi.id

Sophie yang selama ini selalu dilihat sebagai gadis yang manis dan baik, ternyata menyimpan sisi kelam dalam sifatnya yang menjadi mengerikan ketika didorong emosi dan rasa iri. Agatha yang selama ini terlihat selalu bersikap sinis terhadap orang ternyata memiliki ketulusan, terutama untuk orang-orang yang sangat ia pedulikan. Perkembangan karakter kedua sahabat ini sungguh menarik untuk diikuti. Bagaimana mereka menghadapi beragam emosi yang memicu sifat-sifat tersembunyi dalam diri mereka, kemudian sifat tersebut memengaruhi persahabatan mereka yang terjalin sangat erat.

Uniknya, cerita ini juga menggugah pemikiran yang baru dalam kisah-kisah dongeng yang selama ini kita dengar. Kita jadi mempertimbangkan ulang makna baik dan jahat yang sesungguhnya. Pada akhirnya, kita akan memahami bahwa dunia ini tidak dapat dipisahkan menjadi hitam putih, karena akan selalu ada sisi abu dalam setiap orang. Banyak pula sindiran terhadap kisah-kisah dongeng yang terlalu muluk membandingkan kejahatan dan kebaikan.

Para putri dan pangeran dalam dongeng sebagai tokoh protagonis selalu digambarkan sebagai mereka yang cantik dan tampan, selalu tersenyum, gemar menolong, dan lain-lain. Berkebalikan dengan tokoh-tokoh antagonis, yang digambarkan sebagai sosok-sosok jelek dan jorok. Dalam cerita ini, kita disadarkan bahwa tak selamanya penampilan mencerminkan sifat asli dari orang tersebut– oleh karena itu, kita tak boleh berasumsi.

Selanjutnya, dalam kisah perjalanan Sophie dan Agatha di Sekolah Kebaikan dan Kejahatan, kamu akan menemukan banyak plot twist dalam cerita yang tidak kamu sangka-sangka. Siap-siap menemukan rahasia dalam sekolah magis yang legendaris ini, ya!

Untuk kamu yang ingin membaca buku The School for Good and Evil, segera dapatkan bukunya dengan penawaran terbaik dari Gramedia.com! Selain dapat bukunya, kamu juga akan mendapatkan postcard ekslusif dengan persediaan terbatas. Yuk, check out sebelum kehabisan, yaa!

TheDapatkan Bukunya SEKARANG!

Jika kamu sudah membaca buku pertama dari serial The School for Good and Evil, segera koleksi buku selanjutnya untuk mengikuti petualangan Sophie dan Agatha, serta teman-teman mereka di Sekolah Kejahatan dan Kebaikan!

The School for Good and Evil: Dunia Tanpa Pangeran

TheBaca Bukunya di Sini!

Sophie dan Agatha sudah berhasil pulang ke Gavaldon. Namun ternyata, kehidupan setelah pulang tidak seindah yang mereka harapkan. Awalnya mereka memang dielu-elukan layaknya pahlawan, tetapi kemudian mereka kembali menjalani kehidupan yang membosankan.

Agatha diam-diam berharap seandainya dia memilih untuk bersama pangerannya, alih-alih kembali pulang bersama Sophie. Tak disangka, permohonan rahasia Agatha membuka kembali gerbang menuju Sekolah Kebaikan dan Kejahatan. Sophie dan Agatha kembali ke dunia ajaib yang kini telah jauh berbeda dengan yang dulu mereka kenal. Tidak ada lagi Sekolah Kebaikan dan Sekolah Kejahatan, yang ada Sekolah Perempuan dan Sekolah Laki-laki. Para penyihir berteman dengan para putri, para penjahat berteman dengan para pangeran. Sophie dan Agatha menjadi pahlawan di Sekolah Perempuan. Sebaliknya, mereka menjadi target pembalasan dendam para murid laki-laki.

Nyawa Sophie serta Agatha menjadi taruhan dalam Uji Dongeng. Dekan baru sekolah membuat segalanya semakin rumit. Batasan antara sahabat sejati, cinta sejati, dan musuh sejati menjadi kabur. Musuh utama mereka tersembunyi di balik topeng orang-orang terdekat mereka.

The School for Good and Evil: Akhir Bahagia Selamanya

TheBaca Bukunya di Sini!

Sophie tertegun melihat Sang Guru berlutut meminangnya. Ia bimbang. Di satu sisi, Sophie menginginkan impian tentang cinta sejatinya terwujud. DI satu sisi, ia menginginkan kembali sahabatnya, Agatha. Sophie tak menampik tatkala rasa cemburu menyerangnya jika memikirkan Agatha dan Tedros di Galvadon sedang tertawa bahagia. Dan, ia pun masih merasa sakit hati karena Agatha lebih memilih Tedros daripada memercayainya.

Sementara di Galvadon, Agatha dan Tedros justru semakin banyak bertengkar dan makin menjauh. Mereka pun harus hidup sembunyi-sembunyi di rumahnya di bawah perlindungan ibunya. Mereka pun menyadari, hal yang menyatukan mereka adalah Sophie. Mereka harus kembali ke sekolah dan meneylamatkan Sophie. Tak mudah bagi Agatha dan Tedros untuk menyelamatkan Sophie. Ternyata, banyak hal yang di luar dugaan terjadi di sana. Banyak yang berubah. Sekolah bukanlah sekolah yang dulu lagi.  Tak mudah juga bagi mereka untuk meyakinkan Sophie agar tidak menerima pinangan Sang Guru dan menghancurkan cincin pemberiannya. Karena, satu-satunya cara untuk menghabisi Sang Guru hanya dengan menghancurkan cincin itu. Dan hanya Sophie-lah yang bisa menghancurkannya.

The School for Good and Evil: Petualangan Meraih Kejayaan

TheBaca Bukunya di Sini!

Tunggu apa lagi, Grameds? Segera koleksi bukunya dan ikuti petualangan Sophie dan Agatha di The School for Good and Evil!

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!


Sumber gambar header: thevoice.space

Penulis: Puteri C. Anasta

Review Tomie: Kutukan si Gadis Terkutuk

Review Tomie: Kutukan si Gadis Terkutuk

Seorang siswi SMA yang cantik bernama Tomie, mengalami akhir mengerikan di tangan pembunuh sadis. Tubuhnya termutilasi jadi potongan kecil-kecil, hanya sebagian yang berhasil ditemukan untuk diperabukan. Teman-teman sekelasnya berduka, tapi duka itu langsung berganti dengan rasa ngeri karena Tomie masuk ke kelas di hari berikutnya, seakan tak pernah terjadi apa-apa.

Inilah episode pertama yang membuka kisah Tomie, yang sarat dengan obsesi, kekejaman, dan kegilaan yang membelit sosok seorang gadis muda yang tak pernah bisa mati.

Kisah Tomie mulai diserialisasikan di majalah komik bulanan Monthly Haloween sejak tahun 1987 sampai 2000. Rentang waktu yang sangat panjang, membuat Ito Junji, sang komikus, mempunyai banyak kesempatan untuk menyajikan cerita horor yang mencekam. Ilustrasi yang dibuat awalnya memang sederhana, tapi sudah cukup untuk membuat mual dan merinding, mengetuk pintu dunia bawah sadar para pembaca dalam bentuk mimpi buruk. Apalagi seiring waktu, ilustrasi serial ini mengalami banyak kemajuan, menampilkan visual yang sangat mendetail.

Memang tak ada yang wajar dalam sosok Tomie. Kecantikan yang dia miliki sanggup membuat para lelaki terpikat, yang ternyata berlanjut menjadi obsesi, hingga kegilaan yang menyetir mereka untuk melakukan hal-hal sadis tak terbayangkan pada Tomie. Harusnya alur ini saja cukup untuk membuat kita simpati dan kasihan pada Tomie. Tapi nyatanya, Tomie adalah salah satu tokoh ciptaan Ito Junji yang sangat berbisa.

komikBeli di Sini!

Dia jahat, manipulatif, rakus, dan kejam. Dia rela melakukan apa saja untuk mendapat perhatian orang, lalu mencampakkannya kalau sudah puas. Itulah yang membuat para lelaki kecewa dan akhirnya bertekad untuk membantainya dengan cara sadis. Tomie adalah gadis yang membawa kutukan ke hidup para lelaki yang mengenalnya, tapi sekaligus dikutuk untuk selalu mengalami akhir hidup yang mengenaskan. Sampai ke akhir cerita, tak ada jawaban siapa sosok Tomie sebenarnya, tapi tiap episode memiliki benang merah yang saling menyambung.

Tomie adalah komik horor yang patut dimiliki para pecinta horor. Cengkeraman ngeri akan sangat terasa kala pembaca dipaksa untuk mengikuti putaran brutal yang membuat penasaran untuk tahu kelanjutannya.

Begitu banyak karya Ito Junji, sang maestro horor retro Jepang, yang belum diterbitkan secara legal di Indonesia. Penerbit m&c! mendapatkan lisensi resmi untuk menerbitkan sejumlah karyanya, termasuk Tomie, yang sudah sempat dibuat versi live action-nya. Karya Ito Junji memang sedang melejit akhir-akhir ini, apalagi setelah versi animasinya tayang di platform Netflix.

komikBeli di Sini!

Di sebuah kota kecil di Jepang, semua orang tiba-tiba terobsesi pada bentuk spiral. Obsesi ini mendorong mereka pada kegilaan dan berakhir pada kematian yang mengerikan. Mereka bisa menemukan bentuk spiral di mana saja; bentuk awan di langit, bentuk sidik jari, cangkang siput, dan lain-lain.

Kirie Goshima dan kekasihnya, Saito Shuichi, menyadari bahwa kegilaan ini akan terus berlangsung jika mereka tak dapat menemukan misteri di balik sifat obsesif orang-orang terhadap bentuk spiral. Ketika ayahnya mulai bertingkah aneh ketika melihat cangkang siput, Kirie merasa perlu langsung melakukan suatu hal untuk mencegah nasib buruk terjadi.

komikBeli di Sini!

Lewat autobiografi yang disajikan dengan bentuk manga ini, pembaca akan mengikuti keseharian Ito Junji dengan dua ekor kucing yang ia pelihara atas keinginan tunangannya. Kedua kucing tersebut masing-masing bernama Yon dan Mu. Kamu yang cat lovers pasti bisa relate, nih, dengan keseharian sang mangaka ketika mengurus kucing-kucing. Mulai dari kejadian-kejadian yang aneh, lucu, dan masih banyak lagi. Apa jadinya ketika seorang mangaka horor membuat manga humor? Simak ceritanya di sini, yuk!

komikBeli di Sini!

Dalam kumpulan cerita pendek ini, kamu akan menemukan 10 cerita horor yang ditulis dan diilustrasikan oleh Ito Junji. Setiap cerita menawarkan kisah horor yang segar, unik, dan tentu saja sanggup bikin kamu merinding! Misalnya saja cerita berjudul The Enigma of Amigara Fault yang disebut-sebut sebagai salah satu cerita terbaik karya Ito Junji. Kamu juga akan ikut tenggelam dalam kisah cinta kelam dan mengerikan dalam kisah Human Chair, Army of One, The Possession of Professor Kirida, dan kisah-kisah lainnya.

Kisah-kisah dalam manga Ito Junji selalu menghadirkan pengalaman membaca yang tak terlupakan bagi para pembacanya. Kamu dapat mengoleksi buku-buku terbaru dari Ito Junji, yang sudah diterjemahkan oleh Penerbit m&c! hanya di Gramedia.com.

Klik banner berikut untuk mendapatkan penawaran spesial, ya!🛒⤵️

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!


Sumber gambar header: ultimatodobacon.com

Penulis: Marin Hermanto

Editor: Puteri C. Anasta