Rekomendasi Buku ‘Bergizi’ untuk Menjaga Kesehatan Mental

Rekomendasi Buku 'Bergizi' untuk Menjaga Kesehatan Mental

Tanggal 10 Oktober kemarin diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia. Hal ini sebagai upaya untuk membangun kesadaran dan tidak menyepelekan kesehatan mental, serta pentingnya edukasi mengenai kesehatan tersebut.

Apalagi, studi menyatakan bahwa masyarakat Indonesia dilaporkan mengalami kecemasan dan merasa tidak bahagia selama pandemi Covid-19 melanda. Selain itu, jumlah konsultasi psikologis meningkat tiga kali lipat selama masa pandemi (Tribunnews, 11/10/2021).

“Sebuah studi dari Iskandarsyah A. yang dilakukan April 2020 dengan 3.686 responden dari 33 provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa 72 persen partisipan dilaporkan mengalami kecemasan dan 23 persen partisipan dilaporkan merasa tidak bahagia,” Psikolog Inez Kristianti pada Liputan6.com (04/11/2021)

Sejak Covid-19 menyerang, perubahan yang terjadi serta keadaan yang tak menentu pastinya membuat beberapa dari kita merasa tak nyaman dan tertekan. Jika kamu merasa cemas, takut dan khawatir akan sesuatu, stres atau bahkan depresi, kamu perlu merelaksasi pikiran dan beristirahat sejenak demi membahagiakan diri dan memperhatikan kesehatan mentalmu sendiri.

Sama seperti untuk menjaga kesehatan fisik, kamu juga perlu hal-hal yang ‘bergizi’ untuk pikiranmu sendiri. Mulai dari selalu berpikir positif dan buat rileks pikiranmu dengan hal-hal yang menghibur, menyenangkan, dan menginspirasi. Salah satunya, bisa lewat membaca buku.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Admin akan berikan kamu asupan nutrisi yang bergizi agar pikiran kembali rileks. Ini dia rekomendasi buku-buku self improvement (pengembangan diri) untuk menjaga kesehatan mental kamu!

Rekomendasi Buku untuk Menjaga Kesehatan Mental

1. Di Sini dan Saat Ini: Pendekatan Sehat Mental untuk Menikmati Setiap Momen di Masa Kini

Kamu yang sedang carut marut dengan segala hal yang perlu dilakukan atau dipikirkan, ini waktunya kamu memulai teknik mindfulness. Ini adalah cara agar kamu menyadari akan kebahagiaan dari setiap tarikan napas kita.

DiMulai Sayangi Mentalmu dari Sini!

Dengan mindfulness, kamu akan mengamati dan berlatih untuk hadir menikmati setiap momen yang terjadi dalam hidup. Terbaca mudah tapi mungkin sulit untuk dilakukan ya? Coba baca buku ini yang akan mengulas secara mendalam tentang mindfulness dan panduan untuk mempraktikannya.

2. Mindful Is Mind-Less: Seni Beristirahat dalam Badai

Masih sama, buku ini akan menjelaskan bagaimana prinsip mindfulness. Prinsip yang mengajak kamu untuk berhenti sejenak dari segala hal yang membuatmu pusing dan juga stres. Ini adalah cara yang bisa kamu lakukan untuk kembali menetralkan semua kegalauan yang dipikirkan.

MindfulMulai Sayangi Mentalmu dari Sini!

Kamu juga bisa baca versi e-booknya di sini >>> Mindful Is Mind-Less: Seni Beristirahat dalam Badai


Baca juga: Manfaat Mindfulness untuk Meraih Bahagia


3. 365 Jurus Anti-Stress

Tekanan hidup di masa pandemi mungkin telah membuat diri kita jadi tak tenang dan jauh dari kata hidup damai. Rasanya hidup begitu beban dan mustahil untuk dinikmati.

Tenang, kamu masih bisa tetap tenang, tetap berpikir jernih, meski dilanda banyak tekanan. Buku ini akan membantu kamu dengan 365 pilihan aktivitas yang akan membawakan kedamaian dalam hidup. Mulai dari aktivitas pagi hingga malam hari yang bisa dilakukan di mana pun, dan kamu bisa pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan.

jurusMulai Sayangi Mentalmu dari Sini!

4. Aku (Tidak) Menyerah – Taklukkan Burnoutmu, Nyalakan Kembali

Merasa banyak pikiran dan overwhelmed menghadapi semua tekanan? Lelah, bingung, karena merasa terus terluka dan tak pernah menggapai harapan? Jangan menyerah, semua jawabannya bisa kamu temukan di buku ini!

Buku ini berisi kumpulan tulisan dari 25 psikolog di Ikatan Psikolog Klinik Indonesia. Kamu akan menemukan cara dalam menangani burnout berdasarkan hasil pengalaman praktik mereka sendiri.

akuMulai Sayangi Mentalmu dari Sini!

Setelah itu, lanjut baca ke buku kedua pada Badai Pasti Berlalu – Padamkan Burnoutmu, Bingkai Kembali Bahagiamu.

badaiMulai Sayangi Mentalmu dari Sini!

Buku ini sangat cocok untuk pembaca yang sangat awam dengan kondisi mental dan sedang mencari tahu apa yang sedang terjadi pada diri. Buku ini diharapkan bisa menjadi panduan objektif untuk menilai kondisi kamu, dan tak mudah mendiagnosis diri dengan gangguan psikologis.

Kamu juga bisa baca versi e-booknya di sini >>> Aku (Tidak) Menyerah – Taklukkan Burnoutmu, Nyalakan Kembali dan Badai Pasti Berlalu – Padamkan Burnoutmu, Bingkai Kembali Bahagiamu.

kumpulanTemukan Semua Bukunya di Sini!

5. Anomali: Memoar Seorang Bipolar

Buku ini akan menceritakan tentang salah satu gangguan kesehatan mental, yaitu bipolar. Bagi kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bipolar, buku ini sangat cocok karena ditulis berdasarkan pengalaman dari penulis sendiri yang dinyatakan sebagai ODB atau Orang dengan Bipolar sejak usia muda.

anomaliMulai Sayangi Mentalmu dari Sini!

Penulis menceritakan bagaimana ia menghadapi pergejolakan mental dan batin. Dari bahagia, sampai ke depresi yang kelam, dan bagaimana harus bertarung dengan kondisi psikologis yang sulit untuk dijalani. Dari sini, kamu akan mengetahui bagaimana seseorang mengalami gangguan psikologis ini, dan juga untuk mengetahui cara menghadapi seseorang yang mengidap bipolar.

Kamu juga bisa baca versi e-booknya di sini >>> Anomali: Memoar Seorang Bipolar

6. Going Offline

Salah satu cara untuk merelaksasi pikiran adalah dengan berhenti sejenak dari media sosial. Kadang kala, media sosial malah menjadi hal yang membuatmu kembali cemas, insecure, dan khawatir karena banyaknya informasi yang tidak dapat kamu kendalikan.

Buku ini akan mengajak kamu untuk coba mulai meletakkan gadget sesekali dan menemukan kembali kesenangan sederhana dengan menghabiskan waktu secara offline, dan berinteraksi dengan dunia fisik.

goingMulai Sayangi Mentalmu dari Sini!

Kamu juga bisa baca versi e-booknya di sini >>> Going Offline


Baca juga: 5 Tanda Kamu Harus Istirahat dari Media Sosial


7. Tak Apa-Apa Tak Sempurna

Menjadi manusia ada kalanya kita merasa kurang dan tidak ada apa-apanya dibandingkan orang lain. Kamu jadi terkukung dengan anggapan bahwa sukses adalah yang harus begini, begitu, seperti kesuksesan yang sudah dilakukan orang lain. Lagi-lagi, kamu jadi memikirkan kata orang.

takMulai Sayangi Mentalmu dari Sini!

Tidak lah buruk jika kita tak sempurna, yang lebih penting adalah kita mampu menerima diri apa adanya dan tidak cemas akan kata orang lain terhadap kita. Ini lah yang akan diajarkan oleh Dokter Brown pada buku ini untuk fokus mencintai diri sendiri, menumbuhkan rasa keberanian, dan mendobrak kemampuan dirimu sendiri!

Kamu juga bisa baca versi e-booknya di sini >>> Tak Apa-Apa Tak Sempurna

8. Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa

Hidup kadang tak sengaja melihat kanan kiri dan menakar kesuksesan orang lain dengan diri sendiri. Sampai-sampai, kita lupa untuk terus melaju menjalani kehidupan sendiri. Karena lihat pencapaian teman di media sosial, bisa membuat perjuanganmu lebur karena merasa tidak ada apa-apanya.

jikaMulai Sayangi Mentalmu dari Sini!

Buku ini akan menemanimu menghadapi itu semua, dan selama perjalanan kamu mencapai impian. Alvi Syahrin dengan tulisannya yang menyejukkan, akan mengingatkan kamu, dan menjadi temanmu, kala insecure menyerang. Setiap lembarnya akan membuatmu kembali tersadar akan nikmat dan berartinya sebuah usaha jatuh bangun, serta percaya bahwa perjuanganmu tidak akan sia-sia.

9. Alasan untuk Tetap Hidup: Melawan Depresi dan Berdamai dengan Diri Sendiri

Buku ini bisa menjadi penenang bagi siapapun yang sedang merasa cemas dan depresi hingga tubuh ikut terasa sakit. Ingat, hidupmu tentu berarti. Mari kita baca dari pengalaman Matt Haig yang pernah mencoba untuk mengakhiri hidupnya di pinggir tebing. Hal ini karena ia merasa tak ada lagi harapan, dimana ia sering merasakan panic attack, cemas berlebihan, hingga depresi yang membuatnya kalut.

alasanMulai Sayangi Mentalmu dari Sini!

Tapi, akhirnya ia berhenti dan ia menjadi bukti bahwa gangguan kecemasan dan depresi bisa diatasi. Matt Haig menuliskan pengalamannya dari gejala depresi yang dirasa, bagaimana panic attack terjadi padanya, hingga apa yang membuatnya bertahan hidup hingga hari ini. Dari buku ini, kita akan menyelami apa yang penderita depresi rasakan dan bagaimana cara membantunya untuk menjadi lebih baik.

Kamu juga bisa baca versi e-booknya di sini >>> Alasan untuk Tetap Hidup

10. Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa

Buku ini akan membahas tentang kondisi mental dari depresi, kesedihan, ketakutan, burnout, dan masalah lainnya yang biasa hadir saat dewasa. Apalagi, bagi kalian yang rasanya sudah merasakan hal-hal tersebut sejak masa kecil, namun terus dibiarkan lama hingga dewasa, dan ternyata rasa itu tak pernah hilang.

Yap, buku ini sangat pas karena akan menjelaskan tentang masalah-masalah mental tersebut, bagaimana cara menghadapinya, cara menyembuhkan luka lama, dan bagaimana untuk kembali membuka harapan baru.

kupikirMulai Sayangi Mentalmu dari Sini!

Kamu juga bisa baca versi e-booknya di sini >>> Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa

11. The Things You Can See Only When You Slow Down

Hidup yang banyak tuntutan, dunia begitu cepat bergerak, dan kita harus terus mengikutinya. Benarkah? Haemin Sunim akan menjelaskan bahwa kamu tak harus terus mengikuti cepatnya arus. Tenang, santai, coba rasakan ketika kamu istirahat sebentar. Dunia boleh sibuk, tapi kamu tetap harus mengistirahatkan pikiranmu.

Buku ini akan menuntun kamu menuju kedamaian batin dan keseimbangan hidup di tengah banyaknya tuntutan pada kehidupan sehari-hari. Ada berbagai petunjuk yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam relasi, cinta, kerohanian, dan bidang lainnya.

theMulai Sayangi Mentalmu dari Sini!

12. Psychological Tests For Teens: Check Your Mental Health

Tahukah kamu bahwa jika gangguan mental seperti stres, depresi, dan lainnya dapat memengaruhi kesehatan fisik pula? Stres yang tidak diobati bisa merambat ke penyakit fisik lho! Apalagi buat kamu yang masih di usia remaja, yang kerap dihinggapi kegalauan akan perkembangan fisik dan mental yang berubah secara drastis.

Dengan buku ini, kamu akan memahami hal alamiah yang biasa terjadi pada remaja, cara menghadapi dan menerimanya agar kesehatan mentalmu tetap terjaga. Buku ini juga memuat serangkaian tes psikologi yang hasilnya akan menampilkan kepribadian kita yang sebenarnya. Ingat, kondisi mental tidak sepenuhnya bersifat permanen. Kamu bisa memperbaiki diri sehingga kehidupan tetap berjalan dengan menyenangkan!

checkMulai Sayangi Mentalmu dari Sini!

Kamu juga bisa baca versi e-booknya di sini >>> Psychological Tests For Teens: Check Your Mental Health


Baca juga: 10 Buku Self Improvement Best Seller Bulan Januari hingga Juni 2022


Grameds, tetap selalu jaga kesehatan mental kalian ya! Selain selalu berpikiran positif, kamu juga perlu melakukan kebiasaan gaya hidup yang baik. Buku-buku di atas juga bisa menjadi tambahan pengetahuan untuk kamu dapat menguasai teknik pertolongan pertama pada gangguan mental.

Jika rasanya sudah begitu kalut dan kamu sudah tak mampu menghadapinya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya juga ya! Dengan begitu, kamu akan mengetahui penyebab stres dan bagaimana menghadapinya.

Masih ada buku-buku self improvement (pengembangan diri) lainnya yang tak kalah bermanfaat di Gramedia.com lho, Grameds. Semua koleksinya bisa kamu cek di sini ya.

Mau tahu promo yang sedang berlangsung di Gramedia.com? Diskon menarik, special price, harga spesial pre-order, dan penawaran spesial lainnya? Coba tengok di bawah ini ya!

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!

Stay healthy, Grameds!


Sumber foto header: Unsplash

Menemukan Kebahagiaan dengan Mengelola Mental

Menemukan Kebahagiaan dengan Mengelola Mental

Isu mengenai kesehatan mental masih saja dianggap tabu oleh masyarakat Indonesia. Banyak yang masih menganggap remeh tentang kesehatan mental. Stigma negatif pun agak susah lepas karena kesehatan mental sering dikaitkan dengan hal seperti kegilaan.

Namun seiringnya berjalan waktu, informasi tentang kesehatan mental menjadi lebih mudah diakses dan orang-orang yang ingin tahu lebih banyak tentang kesehatan mental dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental pun menjadi semakin bertumbuh.

Untuk membahas tentang kesehatan mental, Gramedia Digital bersama Komunitas Ibu Pembelajar Indonesia berkolaborasi dengan Elex Media Komputindo dan Altea Care mengadakan webinar yang berjudulMengelola Mental dan Menabung Kebahagiaan yang menjadi salah satu rangkaian acara dari event Generation 5.0 Festival pada tanggal 29 Oktober 2022 untuk mengetahui cara pengelolaan mental. Acara ini ditayangkan secara daring melalui Zoom dan YouTube dan bisa disaksikan ulang lewat kanal Youtube Tribunnews.

Webinar ini menghadirkan  Mas Hendrick Tanuwidjaja , seorang praktisi MBSR (Mindfulness Based Stress Reduction) dan juga guru MBCT (Mindfulness Based Cognitive-Therapy). Dia juga menulis buku tentang konsep mindfulness yang berjudul Mindful is Mind-Less (Seni Beristirahat dalam Badai). Mas Hendrick memberikan pengetahuan tentang konsep mindfulness, salah satu konsep penting dalam pengelolaan mental.

Selain Mas Hendrick, ada juga Mbak Nindya Dwika Putri. Mbak Nindya adalah seorang psikolog klinis yang kompeten dalam bidangnya selama 11 tahun. Saat ini, ia bekerja di RS Mitra Keluarga dan juga merupakan bagian dari Altea Care. Mbak Nindya akan memaparkan tentang kesehatan mental dari segi sisi stres.

Menabung Kebahagiaan dengan Mindfulness

Dalam pemaparannya, Mas Hendrick menjelaskan bahwa pengelolaan mental berhubungan dengan kebahagiaan. Mas Hendrick menjelaskan lebih lanjut bahwa pikiran kita harus dilatih. Yang dilatih adalah perhatian kita. Pikiran cenderung untuk lebih banyak berpikir negatif, selalu merasa was-was. Munculnya pikiran negatif dan mengesampingkan pikiran positif itulah yang membuat pikiran kita harus dilatih dengan mindfulness

Mindfulness sendiri sudah tersarikan dalam buku Mas Hendrick yang berjudul Mindful is Mind-Less (Seni Beristirahat Dalam Badai). Badai dalam bukunya yang dimaksud adalah fantasi pemikiran negatif yang muncul dari dalam diri. Hidup pasti akan menghadapi badai dan itulah inti dasar konsep mindfulness. Konsep mindfulness mengajak kita untuk menerima kehidupan secara utuh dan apa adanya. Mindfulness adalah kemampuan untuk bisa terampil untuk menghadapi badai yang ada sehingga kita tidak hidup dalam fantasi sendiri

Webinar Mengelola Mental dengan Mas Hendrick Tanuwidjaja (Sumber gambar: dok. Tribunnews)

Mas Hendrick juga memberikan empat tips untuk berlatih mindfulness. Yang pertama adalah jangan lari dan hadapi masalah. Yang kedua adalah menerimanya karena kita tidak bisa banyak mengontrol apa yang terjadi dalam diri. Yang ketiga adalah perlunya untuk melatih pikiran untuk mengatasi penderitaan yang dialami dengan cara meditasi atau melakukan olahraga untuk membantu kita keluar dari fantasi pemikiran. Dan yang keempat adalah melepaskannya. Melepaskan sesuatu tidak semudah yang dipikirkan jadi ada sebaiknya hadapi dulu masalah yang dimiliki baru bisa melepaskannya.

Mengelola Mental dari Sisi Stres

Jika berbicara tentang kesehatan mental maka pasti tidak lepas dari yang namanya stres. Dalam pemaparannya, Mbak Nindya Dwika Putri menjelaskan stres ada dua, yang pertama adalah eustress. Eustress cenderung memiliki jangka pendek  jadi ketika dihadapkan dengan hal yang memicu trigger, stres dapat diidentifikasi dan juga dapat mengetahui cara pengelolaannya serta menyusun cara untuk menghadapi stres. Yang kedua adalah distress. Distress cenderung memiliki jangka waktu yang berkepanjangan dan bisa berdampak dengan masalah yang terkait dengan keluhan fisik.

Webinar Mengelola Mental dengan Mbak Nindya Dwika Putri (Sumber gambar: dok. Tribunnews)

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa ada tiga tahapan dalam kondisi stres. Yang pertama adalah alarm, dimana tubuh mengeluarkan reaksi seperti detak jantung meningkat atau tekanan darah menjadi tinggi. Tahapan kedua adalah resistance. Pada tahap ini, kita dapat menentukan untuk menghadapi stresnya atau beradaptasi dengan situasinya. Tahapan terakhir adalah mindfulness. Melalui mindfulness, kita diajak untuk mengendalikan pikiran agar tidak berpikir ke mana-mana dan berpikir secara realistis.

Sebagai seorang psikolog klinis, ia juga memberitahukan tentang waktu yang tepat untuk bertemu dengan psikolog. Ada permasalahan yang bisa diselesaikan dengan lebih mudah tanpa harus ke profesional namun ada juga permasalahan yang memang harus diselesaikan dengan menemui profesional. Ia juga mengajak para penonton webinar untuk tidak takut untuk pergi  ke psikiater.

Memeriksa Kesehatan Mental Melalui Aplikasi Alteacare

Butuh konsultasi dengan dokter spesialis di rumah? Jangan khawatir! Lewat aplikasi Alteacare aja! Alteacare adalah aplikasi layanan kesehatan terintegrasi yang dapat membantu mempertemukan Anda dengan dokter spesialis terpercaya langsung secara virtual. Caranya mudah.

  1. Download aplikasi Alteacare dari AppStore atau Play Store dan buat akun Anda.
  2. Cari dokter spesialis yang sesuai dengan kebutuhan Anda berdasarkan harga, lokasi rumah sakit terdekat, dan pengalaman dokter.
  3. Anda bisa langsung buat janji untuk konsultasi dengan dokter!

Nikmati layanan konsultasi virtual mudah dengan video call. Konsultasi juga akan dipandu dengan medical advisor yang siap membantu anda! Selain konsultasi, Alteacare juga memfasilitasi kebutuhan layanan vaksinasi. Mulai dari pendaftaran, screening, hingga penjadwalan. Bersama Alteacare, berbagai kebutuhan layanan kesehatan anda mudah didapatkan! #KonsultasiDariRumahAja bersama Alteacare!


Sumber header: lifecounselor.net

Penulis: Mohammad Fachrul Rozy

Rekomendasi Buku tentang Kesehatan Mental, Rayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023!

Rekomendasi Buku tentang Kesehatan Mental, Rayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023!

Grameds, kamu tahu nggak tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day?

Yap, sejak tahun 1992, Federasi Kesehatan Mental Dunia (World Federation for Mental Health) menentukan tanggal 10 Oktober sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia untuk menyebarkan edukasi mengenai kesehatan mental kepada masyarakat, atas gagasan sang Wakil Ketua, Richard Hunter.

Dilansir dari laman resmi WHO (World Health Organization), Hari Kesehatan Mental Sedunia di tahun 2023 ini mengusung tema “Our minds, our rights.” Tema ini bermakna imbauan bahwa kesehatan mental adalah hak asasi bagi manusia secara universal. Para remaja dan pemuda juga turut disorot dalam Hari Kesehatan Mental Sedunia di tahun ini, karena kondisi kesehatan mental yang memburuk dinilai sebagai ancaman signifikan terhadap kesejahteraan generasi muda.

Tentunya kita semua sepakat kalau kesehatan mental adalah hal yang sangat penting bukan, Grameds?😊

Lewat buku-buku rekomendasi Gramin berikut ini, kamu akan menemukan pengetahuan superlengkap tentang kesehatan mental, mulai dari gangguan yang biasa dialami, cara mengatasinya, dan cara mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Tanpa berlama-lama lagi, cek rekomendasi buku tentang kesehatan mental berikut ini yuk, Grameds!👇

Rekomendasi Buku tentang Kesehatan Mental

Mengapa Tidak Ada yang Pernah Memberitahuku?

HariBaca di Sini!

Ditulis oleh Dr. Julie Smith, berdasarkan pengalaman bertahun-tahun sebagai seorang psikolog klinis, Mengapa Tidak Ada yang Pernah Memberitahuku merupakan panduan praktis untuk menghadapi segala permasalahan dalam hidup kamu. Kamu akan menemukan saran-saran penting dari Dr. Julie Smith yang akan membantu kamu dalam mengatasi kecemasan, menanggapi kritik atau komentar negatif, berjuang melawan depresi, membangun kepercayaan diri, menemukan motivasi, atau belajar memaafkan diri sendiri.

Saran-saran ini dihadirkan dengan ringkas dan jelas, sehingga akan jauh lebih mudah dicerna oleh kamu yang ingin segera menemukan jawaban untuk semua keresahanmu.

Mengobati Depresi

HariBaca di Sini!

Ketika seseorang merasa depresi, bisa jadi ia merasa sendiri dan tak ada seorang pun yang memahaminya. Orang lain yang tidak pernah mengalami juga biasanya kebingungan bersikap. Lewat buku Mengobati Depresi karya Lotus Kecil ini, kamu bisa mengetahui dengan cepat 10 tips untuk mengatasi serangan depresi dan bangkit dari perasaan yang muram itu. Buku ini ditulis dengan tujuan untuk membuat kamu tidak lagi merasa sendiri. Sang penulis ingin membagikan kisahnya agar siapa pun yang mengalami depresi tahu bahwa mereka tidak boleh menyerah dan dapat bangkit bersama-sama. Uluran tangan hangat lewat kata-kata di buku Mengobati Depresi ini mungkin bisa menjadi obat yang tepat untuk menyembuhkan perasaan berat yang selama ini membebani kamu.✨

Lepas dari Kecemasan

HariBaca di Sini!

Hidup di dunia yang senantiasa berubah dengan cepat tentunya membuat kita turut merasa lelah dan mudah cemas. Hal ini banyak dialami oleh orang-orang, dan wajar apabila kamu pun merasakannya. Namun, kecemasan adalah akar dari banyak penyakit. Ketidaknyamanan yang kita rasakan akibat rasa cemas bisa dirasakan secara fisik dan mental.

Lewat buku Lepas dari Kecemasan, Dr. Luthfi Abdul Aziz asy-Syarbini, yang berprofesi sebagai psikiater, membagikan edukasinya tentang rasa cemas yang dialami oleh manusia. Tidak hanya membahas berdasarkan pengalamannya saja, Dr. Luthfi juga memberikan fakta-fakta ilmiah seputar kecemasan yang dinilai dapat membahayakan penderitanya. Dr. Luthfi juga membagikan metode pengobatan dan panduan praktis nan sederhana dalam mengatasi kecemasan.

After the Rain

HariBaca di Sini!

Kurangnya rasa percaya diri bisa menyebabkan kita tidak mencintai diri kita sendiri sebagaimana semestinya. Padahal, cinta pada diri sendiri merupakan kunci pada berbagai macam keberhasilan dalam hidup. Alexandra Elle, seorang storyteller perawatan diri, menyampaikan 15 pelajaran tentang cara menavigasi lika-liku kehidupan dengan pikiran jernih, semangat, berani, dan berpikiran terbuka. Elle membagikan memoar tentang kehidupannya, bagaimana ia sendiri mengubah keraguan dalam dirinya menjadi perasaan cinta pada diri sendiri. Karya cantik Alexandra Elle ini akan membantu kamu sadar bahwa akan selalu ada cahaya yang bersinar setelah hujan turun, sebagaimana keberuntungan akan datang pada kamu meski hidupmu dirundung beban.

Family Constellation

HariBaca di Sini!

Tidak semua orang diberkahi keluarga yang harmonis. Pun, tidak semua keluarga yang harmonis selalu menjalani kehidupan manis tanpa masalah. Selalu ada noda hitam di setiap keluarga, dan hal ini -dapat menular ke generasi-generasi berikutnya, jika tidak disembuhkan. Hal inilah yang berusaha disampaikan oleh Meilinda Sutanto dalam buku Family Constellation. Sebuah keluarga dapat mengalami generational trauma tanpa sadar selama menahun, dan trauma itu akan mencederai hubungan keluarga yang seharusnya hangat. Family Constellation menawarkan solusi dari permasalahan-permasalahan yang dialami oleh seseorang, yang disebabkan oleh luka dari keluarga. Luka batin yang dialami seseorang dapat disembuhkan dengan menelusuri akar permasalahan keluarga. Melalui buku ini, kamu akan menemukan informasi penting dan menarik tentang keluarga yang tak akan kamu temukan di buku lainnya!

Esther Bunny

HariBaca di Sini!

Merasa bingung dengan identitas dirinya, Esther Kim berusaha menuangkan semua keresahannya dalam karya cantik yang dirangkum dalam buku Esther Bunny. Kelinci-kelinci imut ini tidak hanya menggemaskan, tapi juga mengandung pemikiran-pemikiran Esther Kim yang unik dan feminin. Lewat pesan-pesan hangat di dalamnya, Esther Kim berusaha menenangkan para pembaca yang juga merasa bingung akan jati dirinya dan sering merasa resah karena hal-hal yang seringnya terjadi di luar kontrol diri. Membaca buku ini akan membawa kamu masuk ke dalam dunia Esther Kim yang dipengaruhi budaya Korea-Amerika Serikat, juga turut merasa simpati dengan keresahan yang ia alami.

Jika Bersedih Dilarang, untuk Apa Tuhan Menciptakan Air Mata?

HariBaca di Sini!

Masih banyak umat Muslim yang kurang pengetahuan terhadap kesehatan mental. Santer anggapan bahwa teori-teori psikologi yang ada untuk mengatasi permasalahan mental tidak sejalan dengan kitab suci Alquran maupun hadis. Sikap antipati ini menyebabkan banyak kasus kesehatan mental yang terbengkalai, dan banyak mitos-mitos yang beredar menjadi latar belakang sebuah permasalahan kesehatan mental.

Lewat buku Jika Bersedih Dilarang, untuk Apa Tuhan Menciptakan Air Mata? Urfa Qurrota Ainy menuangkan keresahannya terhadap isu ini, sekaligus mematahkan anggapan-anggapan salah yang selama ini beredar di masyarakat. Urfa berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai kesehatan mental dari sudut pandang ajaran agama Islam sekaligus psikologi, sehingga pengetahuan terkait kesehatan mental ini menjadi lebih jelas dan mudah diterima.

I’m Depressed and I Need to Rest

HariBaca di Sini!

Meskipun kasus depresi sudah lebih banyak didengar di era ini, pengetahuan terkait depresi masih kurang dipahami oleh banyak orang. Depresi hanya dikenal sebagai “stres berat” yang menyulitkan seseorang untuk beraktivitas secara wajar. Namun, depresi sebenarnya lebih dalam daripada itu. Kurangnya edukasi ini menjadikan banyak orang tidak mawas diri akan kehadiran depresi dalam orang-orang terdekatnya atau bahkan dirinya sendiri.

Buku I’m Depressed and I Need to Rest adalah buku karya Rahma Kusharjanti yang menuturkan secara lengkap pemahaman mengenai depresi dengan menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Tidak hanya itu, buku ini juga membahas mengenai cara mengatasi depresi, serta fakta-fakta tentang penyembuhan depresi. Semoga setelah membaca buku ini, kamu bisa jadi lebih banyak paham tentang depresi ya, Grameds!🤗

Cegah Bunuh Diri Remaja: Yuk, Deteksi!

HariBaca di Sini!

Kasus bunuh diri di Indonesia per tahun 2023 ini meningkat drastis dibandingkan dengan tahun lalu. Rentang usia korban juga bervariasi. Tentunya isu ini menjadi hal yang meresahkan dan mengkahawatirkan. Tendensi untuk melakukan bunuh diri dapat dialami oleh siapa saja yang berada di bawah tekanan besar dalam hidupnya. Melalui buku Cegah Bunuh Diri Remaja: Yuk, Deteksi!, kamu akan menemukan pembahasan mengenai faktor-faktor pendorong seseorang melakukan bunuh diri dan bagaimana cara kita mencegahnya.

Buku ini penting dibaca oleh orang tua, guru, dan remaja itu sendiri. Sebagai seorang remaja, perasaan yang timbul dari masa pubertas barangkali sulit dimengerti. Oleh karena itu, buku ini penting untuk memberikan edukasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi agar penjelasannya lebih mudah dipahami oleh pembaca.

Am I Doing Okay?: Tips Mengelola Emosi Remaja

HariBaca di Sini!

Perubahan emosi yang dialami remaja pada masa pubertas adalah hal yang wajar. Namun, tak semua remaja memahami hal tersebut. Ketika seorang remaja tidak memahami dirinya dengan baik, dan merasa orang-orang di sekitarnya juga tidak memahami dirinya, banyak hal tidak menyenangkan yang bisa terjadi. Tiga psikolog berpengalaman–Anastasia Satriyo, Gisella Tani Pratiwi, dan Anggita Panjaitan–merangkum semua hal yang perlu kamu ketahui tentang perubahan emosi remaja dalam buku Am I Doing Okay?: Tips Mengelola Emosi Remaja.

Buku ini akan menjelaskan mengenai emosi yang bisa dirasakan seorang remaja dan bagaimana intensitas yang berbeda untuk setiap emosi dapat menyebabkan reaksi yang berbeda pada seseorang. Buku ini juga menyajikan saran pengelolaan emosi yang baik agar tidak tercipta masalah seperti stres, depresi, dan gangguan kesehatan mental lainnya. Dikemas dengan penjelasan yang simpel dan menarik, buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi dan lembar aktivitas yang dapat membantu kamu memahami isi buku ini dengan lebih baik.

Mental yang sehat dan stabil akan membuat seseorang lebih sejahtera dan merasa nyaman dalam hidupnya. Bayangkan jika seluruh individu di dunia ini memiliki kesehatan mental yang baik, menyenangkan sekali, bukan?🌎🤗

Mulai peduli kesehatan mental dengan memedulikan dirimu sendiri. Bangkitkan kesadaran dirimu sendiri bahwa kesehatan mental adalah hal yang penting dan berpengaruh besar bagi kebahagiaanmu. Untuk membantumu, temukan buku-buku menarik tentang kesehatan mental lainnya hanya di Gramedia.com!

Spesial Hari Kesehatan Mental Sedunia ini, Elex Media Komputindo memberikan kamu diskon spesial 20% untuk buku-buku bergenre self-improvement. Promo ini berlangsung selama tanggal 10-15 Oktober 2023. Banyak buku-buku menarik yang bisa kamu dapatkan di sini lho, Grameds!

Yuk, jangan sampai kamu ketinggalan promonya, klik banner di bawah ini untuk berbelanja lebih hemat, ya!⤵️ Selamat Hari Kesehatan Mental Sedunia, Grameds!🥰✨

HariBelanja Sekarang!


Sumber gambar header: freepik.com