Buku-Buku Ini Ingatkan Kita Bahwa Keluarga Adalah Tempat Paling Nyaman

Buku-Buku Ini Ingatkan Kita Bahwa Keluarga Adalah Tempat Paling Nyaman

Keluarga merupakan harta yang paling berharga, sekaligus sebaik-baiknya tempat paling nyaman untuk kembali dari hiruk pikuk dan penatnya dunia. Keluarga juga merupakan support system paling utama yang selalu ada dan selalu bisa menerima baik buruknya diri kita.

Apapun yang terjadi, keluarga selalu tidak tertandingi dan selalu jadi tempat paling nyaman. Berikut ini lima rekomendasi buku yang ingatkan kita bahwa keluarga adalah tempat paling nyaman untuk pulang.

5 Rekomendasi Buku yang Tunjukan Alasan Keluarga Sebagai Tempat Paling Nyaman

1. Seribu Wajah Ayah – Nurun Ala

Seiring berjalannya waktu, kita mungkin kurang memperhatikan orang-orang yang berada di sekitar kita karena kesibukan yang melanda. Dalam buku ini, kita akan melihat kerinduan seorang anak pada ayahnya. Namun, rindu itu sudah tak bisa terobati lagi, karena rindu telah dibawa pergi dan balas budi yang tak akan pernah terbalas lagi.

BukuBaca Bukunya Sekarang!

Berisi kisah di masa lalu, tentang potongan ingatan yang selalu dikenang, anak ini selalu terbayang ekspresi wajah sang ayah. Meskipun begitu, tapi pastinya semua anak yakin jika ada wajah yang ternyata telah ia sembunyikan. Ia menopang segala lelah, penat, dan tangis untuk dirinya sendiri, yang selalu mencoba tegar dalam setiap keadaan.

Buku ini berisi kenangan akan seribu wajah ayah, yang ingin selalu dikenang namun takkan pernah bisa untuk dikembalikan. Ayah adalah sosok orang terhebat pertama yang kita kenal dalam hidup.

Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Seribu Wajah Ayah


Baca juga: Merayakan Hari Ayah Nasional, Ini Sejarah Dibalik Penetapan Harinya


2. Ibu Tercinta (Please Look after Mom) – Kyung Sook Shin

Kehadiran keluarga bagaikan penenang di kala kejamnya dunia yang sedang kita hadapi. Pengorbanan, perjuangan, dan pertolongan mereka membuat hidup rasanya jadi lebih mudah. Selagi masih ada kesempatan, ucapkanlah terima kasih kepada mereka, terutama ibu.

BukuBaca Bukunya Sekarang!

Buku ini mengawali cerita pada sepasang suami istri yang berangkat ke kota untuk mengunjungi anak-anak mereka yang telah dewasa. Sang suami terburu-buru dan bergegas naik ke gerbong kereta dan mengira istrinya mengikuti dibelakang. Setelah melewati beberapa stasiun barulah ia menyadari bahwa istrinya tidak ada.

Istrinya tertinggal di stasiun Seoul, perempuan yang hilang itu tidak kunjung ditemukan. Keluarga merasa amat kehilangan dan menimbulkan trauma. Namun, hal tersebut membuat mereka semua tiba-tiba teringat hal-hal di masa lampau, yang membuat mereka menyadari pentingnya peran sang ibu bagi hidup mereka selama ini, namun mereka lupa untuk kembali memperhatikan ibu.

Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Ibu Tercinta (Please Look after Mom)


Baca juga: Berbagai Fiksi Menarik untuk Dibaca di Hari Ibu


3. Keluarga Cemara – Arswendo Atmowiloto

Kasih sayang yang dipancarkan dalam buku ini terasa sangat hangat dan mampu membuat kita merasa dicintai. Keberadaan mereka di setiap momen kehidupan, baik itu senang ataupun sedih ternyata mampu menjadi penyemangat hidup yang tidak tertandingi.

BukuBaca Bukunya Sekarang!

Buku ini kisahkan keluarga yang memilih hidup dengan mengutamakan kejujuran. Keluarga ini sangat sederhana, terdiri atas Abah sang kepala keluarga yang bekerja sebagai penarik becak dan buruh apa saja, dan ada Ema atau ibu yang membuat opak untuk dijajakan putrinya.

Selain itu, ada si sulung yang bernama Euis, ia masih kelas enam SD dan pernah mengalami masa jaya orangtuanya sebagai pengusaha. Begitupun dengan Ara atau Cemara yang baru masuk TK, serta yang terakhir ada si bungsu bernama Agil. Jika air mata bisa menjadi simbol kebahagiaan dalam sebuah kisah, maka keluarga ini adalah salah satunya.

Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Keluarga Cemara Seri 1

4. Sawitri dan Tujuh Pohon Kelahiran – Mashdar Zainal

Hidup tidak pernah selamanya berjalan baik-baik saja, ada kalanya kita pulang membawa perasaan sedih, kecewa, marah, atau bahkan luka. Namun apapun yang terjadi, keluarga akan selalu membukakan pintu, selalu mendukung, dan memberikan pelukan hangat untuk kita. Selagi kita memiliki keluarga, kita dijamin tidak akan pernah merasa sendiri karena mereka selalu ada untuk kita.

Novel ini menceritakan tentang Sawitri, seorang ibu di desa yang gemar menanam pohon dengan karakter berbeda-beda untuk setiap anak yang ia lahirkan. Ia selalu berharap jika anak-anaknya kelak akan tumbuh dan hidup dengan karakter pohon-pohon tersebut.

BukuBaca Bukunya Sekarang!

Selain itu, ternyata pohon-pohon itu dijadikan obat penawar rindu, penghibur, pengingat, dan penanda manakala anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan merantau keluar kota untuk meniti jalan hidupnya masing-masing.

Buku ini berisi banyak inspirasi tentang sikap dan nilai-nilai yang utama seperti kesabaran, keihklasan, kepasrahan, ketulusan, keteguhan, kegigihan, pantang menyerah, serta kasih sayang, dan cinta kasih yang mampu menggugah hati dan jiwa pembaca.

5. Ayahku (Bukan) Pembohong – Tere Liye

Dari keluarga kita bisa memetik nilai-nilai kehidupan yang tidak akan pernah bisa didapatkan di tempat lain. Di setiap perbincangan yang tercipta, ada berbagai pelajaran hidup yang bisa didapatkan sekaligus pedoman diri agar hidup selalu menjadi lebih baik lagi.

BukuBaca Bukunya Sekarang!

Buku ini kisahkan seorang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng kesederhanaan hidup yang justru membuat ia membenci ayahnya sendiri. Dalam setiap halamannya memiliki kisah-kisah yang indah, hingga mampu membuat pembaca ingin segera berlari secepat mungkin menemui ayah, sebelum semuanya terlambat, dan kita tidak akan pernah sempat lagi untuk mengatakannya.

Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Novel Ayahku (Bukan) Pembohong


Baca juga: Mirai, Kisahkan Tentang Arti Penting Keluarga


Semua rekomendasi buku ini mampu mengingatkan kita kembali bahwa kehadiran keluarga jadi hal yang paling berarti. Keluarga, jadi tempat paling nyaman untuk kita pulang, maka dari itu sayangi mereka selagi masih bisa bersama. Sampaikan salam dari Admin untuk mereka ya. β€οΈπŸ‘¨β€πŸ‘©β€πŸ‘§

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!

multiKlik untuk Cara Belanja di Gramedia.com


Sumber foto header: Unsplash

Buku Hilang dalam Dekapan Semeru dari RJL 5 Ajak Kita Menjelajah Dimensi Lain dalam Pendakian Gunung

Buku Hilang dalam Dekapan Semeru dari RJL 5 Ajak Kita Menjelajah Dimensi Lain dalam Pendakian Gunung

Harapan semua pendaki, terlebih mereka yang masih pemula, adalah bisa sampai puncak gunung dengan selamat. Lelah selama perjalanan sirna seketika, tergantikan oleh setiap inchi keindahan alam ciptaan Tuhan yang bisa dilihat dari ketinggian. Apa-apa saja yang terlihat di bawah sana menjadi terasa sangat kecil. Namun, siapa yang menduga bahwa niat awal mendaki gunung malah tersesat dan menjelajahi kehidupan dari dunia lain?

Seperti itulah yang dialami oleh hampir semua tokoh utama dalam buku kumpulan cerita Hilang dalam Dekapan Semeru yang diterbitkan penerbit Elex Media Komputindo. Setiap tokoh dalam cerita yang ditulis Fajar Aditya yang dikenal lewat saluran Youtube RJL 5, mengalami perjalanan di luar nalar ketika mendaki gunung. Padahal tidak ada niatan sama sekali dari mereka untuk bisa memasuki dimensi lain yang mengerikan.

HilangCoba Tonton di Sini!

Berbagai Kisah Mencekam dalam Buku Hilang dalam Dekapan Semeru

1. Bagas dan Ariel di Gunung Arjuno

Bagas dan Ariel menceritakan kisahnya yang nyaris menghilang di gunung Arjuno, di antara mitos kisah Ngunduh Mantu yang sudah melegenda di gunung tersebut. Awalnya, mereka berniat mendaki hanya untuk melepas penat di tengah-tengah jadwal perkuliahan. Namun, berbagai kejadian janggal mulai menimpa sejak awal perjalanan.

Mulai dari mendengar suara kereta kuda di tengah-tengah gunung, melihat anak-anak berlarian ke arah hutan pada akhir hari menuju malam, sampai tersesat dan keluar di tempat yang sangat jauh dari tempat mereka berangkat. Sebuah petualangan yang tak bisa keduanya lupakan seumur hidup.

2. Yoga dan Ucok di Gunung Sindoro

Kisah serupa tapi tak sama dialami Yoga ketika melakukan pendakian ke gunung Sindoro. Bersama sahabatnya, Ucok, mereka berencana mendaki tiga gunung sekaligus di Jawa dengan harapan semua berjalan lancar. Nahasnya, berkat selorohan isengnya, Yoga malah tersesat berhari-hari di atas gunung sendirian.

Bertahan hidup dengan sisa perbekalan yang sangat minim, bahkan untuk bertahan hidup dia sampai meminum genangan air hujan. Seakan belum cukup menderita, selama pencarian jalan turun, berkali-kali dia mengalami kejadian di luar nalar, sampai kemudian dia menyadari telah kena tulah atas ucapannya sendiri. Untungnya, tim segera menemukan keberadaannya. Dia turun dengan selamat membawa serta pelajaran yang sangat berharga.

Tidak semua kisah berakhir dengan bahagia. Barangkali, itulah gambaran yang tepat untuk kisah yang Fajar Aditya tuliskan dalam cerpen Hilang dalam Dekapan Semeru, yang menjadi judul dari buku debutnya ini.

Kisah persahabatan Arif dan Bang Daing menghadirkan perasaan haru biru. Arif tidak mengira bahwa pendakian ke Semeru pada tahun 2000-an awal bersama kedua sahabatnya, Bang Daing dan Marsandi, akan memiliki dampak sangat besar terhadap hidupnya. Arif kehilangan salah satunya, dan pendakian gunung setelah itu selalu berakhir gagal karena selalu berada di bawah bayang-bayang trauma di gunung Semeru, sampai dua puluh tahun kemudian kisahnya diangkat dalam saluran Youtube RJL 5.

Adapun 5 kisah lain yang juga pernah viral di saluran Youtube dan Fajar Aditya bundel dalam buku kumcer ini. Lewat buku pertamanya, Fajar Aditya memberi gambaran bahwa dia bersama tim RJL 5 Β tidak hanya menyajikan cerita horor pendakian semata, tetapi juga membawa kampanye mengenai kewaspadaan dalam proses pendakian gunung, karena itu berkaitan dengan banyak hal di dalamnya. Bukan hanya perkara tren kemudian menyepelekan keselamatan diri sendiri.

Untuk mengetahui kisah selengkapnya, dapatkan buku Hilang dalam Dekapan Semeru sekarang juga dengan klik sampul buku di bawah ini!

HilangBaca dan Rasakan Kengeriannya Sekarang!

Jangan sampai ketinggalan mengoleksi novelnya, untuk merasakan kengerian yang terjadi lewat jalinan kata yang mencengangkan! Selagi ada harga spesial dan bonus postcard di Gramedia.com, yuk, langsung cek di bawah ini!

HilangDapatkan Bonusnya di Sini!

Gramedia.com juga masih punya banyak diskon spesial buat kamu. Untung makin banyak, buruan cek semua promonya di bawah ini!

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!


Sumber foto header: Dok. Elex Media Komputindo

Penulis: Dion Rahman

Perkembangan, Manfaat, dan Tantangan bagi Kita

Perpustakaan Digital: Perkembangan, Manfaat, dan Tantangan bagi Kita

Grameds, ada yang suka berkunjung dan baca buku ke perpustakaan, nggak?πŸ€“πŸ“š

Kalau ada, Gramin mau cerita-cerita sedikit tentang keseruan acara Sekolah Bergerak bersama Gramedia Digital di hari Kamis, tanggal 26 Januari 2023 lalu, nih!🏫

Sekolah Bergerak bersama Gramedia Digital adalah acara yang diselenggarakan untuk menyediakan sarana berbagi pengalaman, pengetahuan, saran, dan rumusan mengenai perpustakaan digital.

Untuk kamu para pemustaka, kamu pasti sudah akrab dengan beberapa ‘permasalahan’ yang terjadi ketika kamu berkunjung ke perpustakaan konvensional. Misalnya, buku yang kamu cari tidak ada, atau kalau tidak ada kamu masih merasa bukunya kurang tepat. Atau… buku yang kamu cari ada, tapi kamu harus mengantre lama dan tidak bisa langsung kamu baca saat itu juga. Kemudian kalau bukunya sudah ada dan bisa kamu bawa pulang, kamu lupa mengembalikannya sampai denda kamu bertumpuk, atau lebih parah lagi kalau buku yang kamu pinjam sampai rusak! Waduh, ini yang paling fatal ya, Grameds.πŸ€·β€β™€οΈ

Nah, bukan cuma kamu yang berurusan dengan permasalahan-permasalahan ini. Pengelola perpustakaan juga sering kali dihadapi dengan masalah-masalah versi mereka sendiri. Misalnya, pemustaka yang bandel dan tidak bisa menjaga kerapian dan keamanan buku pinjaman, biaya kebersihan dan perawatan perpustakaan, perilaku pemustaka yang sulit dicatat secara manual, dan layanan yang masih mengandalkan teknologi ketinggalan zaman.πŸ‘΅

Permasalahan-permasalahan ini akan tuntas segera dengan hadirnya perpustakaan digital. Perpustakaan digital akan memberikan akses yang mudah dan cepat bagi pemustaka, dihindarkan dari keharusan menepati jadwal pinjaman karena buku akan kembali secara otomatis jika melebihi batas waktu, dan aman dari keharusan menjaga buku supaya tetap bersih dan utuh. Selain itu, bagi pengelola perpustakaan, teknologi dari perpustakaan digital juga dapat menjadi bantuan yang menyenangkan untuk berinteraksi dengan pemustaka dan mencatat kebiasaan baca para peminjam buku.πŸ˜‰

Perpustakaan digital pertama kali hadir di Indonesia dipelopori oleh Pemerintah DKI Jakarta dengan hadirnya iJakarta di tahun 2014. Baru setelahnya perpustakaan digital menjamur di berbagai daerah. Tak mau kalah, Perpustakaan Nasional RI juga meluncurkan iPusnas di tahun 2016. Tren perpustakaan digital ini kemudian diikuti oleh ratusan perpustakaan daerah, juga perpustakaan dari perusahaan swasta, yayasan, dan sekolah.

Tampilan iPusnas (Sumber: ipusnas.id)

Jumlah pembaca yang melonjak sebanyak 4 kali lipat sejak masa pandemi juga menjadikan perpustakaan digital makin populer. Banyak waktu yang bisa kita gunakan untuk membaca di rumah, namun bagi sebagian orang akses kepada buku bacaan bisa jadi terbatas. Maka, perpustakaan digital menjadi salah satu solusi paling jitu. Cukup mengakses aplikasi perpustakaan digital di gawai masing-masing, kita sudah memiliki ribuan akses kepada buku-buku bagus dengan mudah dan murah.

Kini, ketika kita sudah memasuki era new normal, perpustakaan digital mulai dibanding-bandingkan dengan perpustakaan konvensional. Padahal, hadirnya perpustakaan digital seharusnya dijadikan sebagai pelengkap dari perpustakaan konvensional. Bagaimanapun, kita tak bisa menolak kemajuan teknologi. Kemudahan yang ditawarkan oleh perpustakaan digital seharusnya bisa menjadi peluang bagi kita untuk meraup lebih banyak ilmu lewat buku yang disediakan.

Kalau kamu gimana Grameds, sudah siap eksplor lebih banyak buku dengan menggunakan perpustakaan digital belum?πŸ‘€

E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.

Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.

Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.

Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-upload e-books internal dalam perpustakaan digital.

Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.


Sumber gambar header: freepik.com