Mengenal Kehidupan Geisha Melalui Kisah Juru Masak Para Maiko

Mengenal Kehidupan Geisha Melalui Kisah Juru Masak Para Maiko

Komik ini berlatar belakang kehidupan di lokasi pemukiman geisha, tepatnya dari dapur sebuah rumah geisha yang dikelola oleh seorang remaja 16 tahun bernama Kiyo. Komik ini menawarkan cerita yang simpel dan sangat pendek. Lebih tepatnya komik bertipe slice of life.

Sebagai informasi, di awal tahun 2020, komik Juru Masak Para Maiko ( “Maiko-san Chi no Makanai-san“) sempat menyabet penghargaan untuk kategori Best Shōnen Manga pada Shogakukan Manga Awards ke-65. Aiko Koyama memulai serialisasi manga ini di majalah mingguan Shonen Sunday sejak Desember 2016. Pada Oktober 2019, komik ini telah beredar 700.000 eksemplar, dan pada Maret 2020 telah beredar lebih dari 1 juta eksemplar.

Karena popularitasnya yang tinggi, TV NHK mengumumkan bahwa manga karya Aiko Koyama yang berjudul “Maiko-san Chi no Makanai-san” akan diadaptasi menjadi anime pada Maret 2020 dan akhirnya tayang tiap bulan dan berjalan selama 12 episode mulai dari 25 Februari 2021 sampai 27 Januari 2022. Animenya bisa Grameds tonton di platform streaming Bstation ya!

Selain adaptasi anime, pada Januari 2022, platform streaming Netflix mengumumkan bahwa mereka akan menayangkan adaptasi drama dari “Maiko-san Chi no Makanai-san” dengan judul berbahasa Inggris “Makanai: Cooking for the Maiko House. Adaptasi drama ini akan dipimpin oleh sutradara kawakan, Hirokazu Kore-eda dan akan berjalan selama sembilan episode. Drama ini akan tayang dan dapat ditonton di Netflix mulai 12 Januari 2023 nanti.

Sinopsis Juru Masak Para Maiko

Kiyo, gadis kampung asal Aomori yang tadinya berniat belajar menjadi geisha bersama sahabatnya, Suu. Namun, karena sulit mengikuti pelajaran, Kiyo dianggap tidak berbakat sehingga dinyatakan tidak lulus. Ternyata takdirnya memang harus berputar di tempat itu, meskipun bukan sebagai geisha. Kiyo berinisiatif menggantikan koki dapur berusia lanjut yang sedang sakit. Ternyata masakan yang rumahannya sangat cocok di lidah semua penghuni okiya.

Berbeda dengan Kiyo yang gagal menjadi geisha, Suu justru menjadi maiko (geisha pemula) paling menjanjikan di seantero distrik. Biasanya, apabila ada dua orang gadis muda mengejar mimpi yang sama. Salah satunya sukses, sementara yang lain gagal. Pasti ada rasa iri dan persaingan yang mulai tumbuh di antara mereka berdua. Ternyata tidak seperti itu mereka. Kiyo justru memuja Suu dan senang sahabatnya itu sukses. Bahkan Kiyo selalu memastikan Suu tetap semangat dalam menjalankan tugasnya sebagai geisha magang lewat makanan buatannya. Sementara itu, Suu begitu sayang kepada Kiyo yang sangat perhatian terhadap dirinya.

Mengenal
Sumber foto: kaorinusantara.or.id

Kedekatan mereka lebih mirip hubungan kakak-adik. Pastinya Suu yang sangat bertanggung jawab mengambil peran sebagai kakak untuk Kiyo yang kelewat lugu dan cuek.

Jenis makanan yang dimasak Kiyo dalam setiap episode adalah comfort food yang biasa disantap orang Jepang. Entah itu masakan tradisional seperti nabe, mochi, karaage, gyoza, dan oyakodon atau makanan yang diadopsi dari barat seperti cookies, cake, puding roti, cream stew, atau omurice. Semuanya disajikan hangat ala rumahan. Juga, diulas mengenai penyajian, cara menyantap makanan dan jenis makanan yang tidak boleh dimakan para geisha.

Mengenal
Sumber foto: lostinanime.com

Makanan yang disiapkan untuk geisha harus seukuran satu suapan. Juru masak akan menyiapkan masakan yang mudah disantap oleh para maiko dengan riasan mereka yang tebal itu. Semua yang berukuran besar dan tidak bisa disendok harus dipotong seukuran satu suapan. Dengan begitu, lipstik yang mereka pakai tidak akan belepotan. Bahkan, sandwich dan gyoza pun harus diiris kecil-kecil.

Geisha dilarang menyantap makanan dengan aroma tajam seperti bawang putih dan bawang merah. Bisa dimaklumi, karena napas yang tidak sedap akan menjadi masalah saat mereka berinteraksi dengan klien. Namun, makanan-makanan ini bisa mereka lahap sepuasnya saat libur. Dan sialnya libur maiko itu cuma dua hari setiap bulannya. Sebagai hadiah bagi Suu yang sedang libur, Kiyo membuatkan gyoza ukuran normal dengan isian kubis, bawang putih, dan kucai yang banyak. Tentu saja ini membuat maiko lain iri.

Sebenarnya terlepas dari ceritanya yang sederhana dan minus konflik, komik ini tetap menarik berkat serba-serbi budaya geisha yang disuguhkan komikus.

Mengenal
Sumber foto: Dok. Elex Media Komputindo

Penasaran dengan cerita kedua sahabat ini? Cek dan ikuti dari komik-komiknya di bawah ini!

Juru Masak Para Maiko 01

juruBeli dan Koleksi Selengkapnya!

Kiyo dan Sumire, dua teman masa kecil dari prefektur Aomori pindah ke Kyoto tepatnya ke wisma distrik bunga untuk memenuhi impian mereka menjadi maiko yaitu penampil yang berpenampilan seperti geisha. Sumire berhasil maju menjadi maiko sedangkan Kiyo mengalami kesulitan dan gagal menjadi maiko. Namun, ia ternyata memiliki kemampuan memasak yang sangat baik dan akhirnya ia mulai menjadi koki untuk para geisha disana. Akankah keduanya bertahan lama di wisma tersebut?

Juru Masak Para Maiko 02

juruBeli dan Koleksi Selengkapnya!

Kiyo yang ternyata tidak memiliki bakat untuk menjadi maiko harus merelakan impiannya untuk menjadi seorang maiko. Namun, ia memiliki tempat baru disana sebagai juru masak para maiko dengan memberikan makanan buatannya yang lezat dan memberikan kehangatan para maiko. Di lain sisi, Sumire dengan bakat maiko-nya yang hebat mulai menapaki jalan untuk menjadi maiko profesional. Bagaimana kira-kira kelanjutan perjalanan mereka masing-masing?

Juru Masak Para Maiko 03

juruBeli dan Koleksi Selengkapnya!

Kiyo masih melanjutkan kehidupan sehari-harinya sebagai seorang juru masak dan para maiko di volume ini masih diperlihatkan pula kegiatan yang dilakukan para maiko di wisma. Di lain sisi, Sumire yang berhasil menjadi maiko akhirnya berhasil memulai debutnya! Apakah debut Sumire sebagai maiko berakhir sukses?

Juru Masak Para Maiko 04

juruBeli dan Koleksi Selengkapnya!

Masih berlanjut lagi kisah hidup Kiyo yang gagal menjadi maiko dan akhirnya menjadi juru masak para wisma. Selain keseharian Kiyo, keseharian para maiko di wisma juga berlanjut di volume ini. Di sisi lain, Sumire yang baru saja menjalankan debutnya ternyata memiliki debut yang hebat  dan mendapat pujian sebagai ‘bakat yang hanya muncul 100 tahun sekali’! Akankah karir Sumire sebagai maiko menjadi semakin lebih baik?

Juru Masak Para Maiko 05

juruBeli dan Koleksi Selengkapnya!

Masih berlanjut lagi keseharian dari Kiyo, juru masak andalan wisma distrik barat! Sebagai pembuat makanan di wisma tersebut, ia harus memastikan para maiko mendapatkan makanan yang lezat untuk mereka makan. Di lain sisi, Sumire, teman dekat Kiyo yang berhasil menjadi maiko mulai menapaki kehidupan yang tampaknya akan lebih sibuk setelah mendapat pujian  dan penilaian tinggi dari para guru dan pemilik wisma.

Juru Masak Para Maiko 06

juruBeli dan Koleksi Selengkapnya!

Kehidupan Kiyo sebagai juru masak para maiko dan Sumire sebagai maiko berlanjut! Tidak terasa hampir satu tahun sejak mereka datang ke wisma distrik barat untuk menjadi maiko, walau hanya salah satu dari mereka yang akhirnya berhasil menjadi maiko. Dan sebentar lagi, akan ada seorang Cantrik baru yang akan masuk ke wisma. Kira-kira akan seperti apa ya orangnya?

Juru Masak Para Maiko 07

juruBeli dan Koleksi Selengkapnya!

Sudah genap dua tahun! Kiyo dan Sumire sudah tinggal di wisma distrik barat selama itu dan masing-masing tetap menjalankan kesehariannya sebagai juru masak dan maiko. Di tahun kedua ini, banyak pendatang baru yang datang yang membuat suasana wisma jadi semakin ramai dan hidup. Di tahun kedua ini pula, saat tersibuk mereka akan dimulai!

Juru Masak Para Maiko 08

juruBeli dan Koleksi Selengkapnya!

Kiyo dan Sumire menjalani hari-hari yang semakin sibuk. Sebagai juru masak, Kiyo memastikan Sumire mendapatkan makanan terlezat yang dibuat oleh dirinya dalam masa-masa sibuk Sumire sebagai momohana sang maiko. Kira-kira menu apa saja yang disajikan oleh Kiyo di masa sibuk ini?

Di lain tempat, Kenta, sahabat dekat dari Kiyo dan Sumire di Aomori juga sedang dalam masa yang sangat sibuk. Kira-kira kesibukan apa yang sedang dihadapi oleh Kenta?

Juru Masak Para Maiko 09

juruBeli dan Koleksi Selengkapnya!

Sumire sebagai salah satu maiko paling menjanjikan menjalani hari-hari lainnya yang sangat sibuk. Tidak lupa dengan dukungan sang sahabat, Kiyo, yang memberikannya asupan makanan lezat untuknya. Namun, suatu hari, mereka mengalami sebuah kejadian yang tak terduga! Kira-kira kejadian tak terduga apa yang dihadapi oleh mereka?

Juru Masak Para Maiko 10

juruBeli dan Koleksi Selengkapnya!

Para penghuni wisma distrik melewati hari-hari dengan kegiatan yang biasa mereka jalani di Kyoto yang sudah mulai masuk ke musim hujan. Namun, di hari biasa ini, ada sebuah kejutan! Kenta, teman masa kecil Kiyo dan Sumire dari Aomori sedang berkunjung ke Kyoto dalam rangka wisata sekolah! Dapatkah ketiga sahabat masa kecil ini menyempatkan waktu untuk bertemu satu sama lain di kota penuh wisatawan ini?

Nah itu dia semua koleksi volume Juru Masak Para Maiko yang bisa dikoleksi! Beli dan koleksi sepuluh volumenya melalui Gramedia.com! Pokoknya, Grameds jangan lupa beli dan baca komiknya sebelum serial live action-nya tayang nanti ya!

Nah, karena kamu sudah membaca artikel ini, Admin berikan voucher spesial diskon 20% untuk koleksi komik-komiknya! Dapatkan voucher diskon secara cuma-cuma dengan klik gambar di bawah ini, ya. 😉

voucherKlik untuk Dapatkan Vouchernya!


Penulis: Binarti, Editor Komik Elex Media Komputindo, Mohammad Fachrul Rozy

Sumber foto header: theubj.com

Kematian, Keniscayaan dan Refleksi Menghargai Kehidupan

Things Left Behind: Kematian, Keniscayaan dan Refleksi Menghargai Kehidupan

Grameds, apa yang terlintas di kepalamu ketika mendengar kata kematian? Membayangkannya saja sulit, tersimpan rasa takut dan khawatir yang tidak dapat dipungkiri. Beragam tanya melintas, kematian seperti apa yang akan kita alami? apa yang terjadi dengan mereka yang akan kita tinggalkan? Apakah mereka akan sedih? Seberapa lama mereka akan menyimpan kenangan tentang diri kita?

Hati berdegup kencang setiap mendengar kabar kematian. Namun, kita pun tersadar kematian adalah keniscayaan, tidak ada satu pun yang bisa menyangkalnya. Jauh dari lubuk hati, kamu harus mengakui suatu saat kematian akan datang, entah kapan dan dengan cara apa. Tidak ada yang tahu, itulah misteri kehidupan. Apa yang telah kamu persiapkan?

Refleksi dari Sebuah Kematian

Walaupun menakutkan, kematian memberi banyak pelajaran berharga untuk lebih menghargai kehidupan. Beberapa hal yang dapat kita ambil pelajaran dari kematian:

  1. Kematian pasti terjadi, tidak mengenal usia, bisa terjadi di usia berapa pun. Dengan demikian, tidak perlu menunggu hingga tua untuk menjadi manusia lebih baik. Lakukan yang terbaik dan bersemangatlah menjalani hidup seakan-akan besok adalah hari kematianmu.
  2. Yang tersisa dari kematian adalah kenangan untuk mereka yang masih hidup. Seberapa lama dirimu akan dikenang atau akan mudah dilupakan tergantung sikap dan tingkah lakumu selama masih hidup. Oleh karena itu, berbuat baik dan mengasihi dengan tulus adalah salah satu jalan agar kamu tetap berada dalam kenangan yang baik dan senantiasa didoakan oleh mereka yang kamu tinggalkan.
  3. Jangan meminta kematian dan menyia-nyiakan hidup. Kematian datang dengan berbagai cara–ada karena penyakit, usia, kecelakaan, atau hal nahas seperti pembunuhan. Namun di antara semuanya, yang paling memilukan adalah ketika seseorang memilih kematian dengan cara bunuh diri. Sebuah jalan pintas yang tidak menyelesaikan masalah, namun justru menambah masalah bagi keluarga yang ditinggalkan. Padahal sesungguhnya kematian adalah perjalanan menuju kehidupan yang kekal. Jika hidup penuh dengan masalah, maka cara terbaik adalah menghadapinya dengan terus berdoa dan mencari sumber penyemangat hidup.

“Makna kematian dalam kesepian tanpa ada yang mendampingi bukanlah soal kematian, tetapi soal hidup. Ini bukan soal seberapa dalam dia mati dalam kesepian. Tetapi, seberapa dalam dia hidup dalam kesepian” (Kim Sae Byoul dan Jeon Ae Won, 2021)

Mempersiapkan Diri untuk Kematian yang Baik dan Tenang

Pada dasarnya setiap kematian akan membawa kesedihan bagi orang yang akan ditinggalkan. Ada yang dapat melupakan kesedihannya dengan cepat, namun ada juga yang menggenggam kesedihan hingga butuh waktu yang cukup lama untuk melepaskannya.

Mengingat kematian adalah keniscayaan dan juga misteri, maka yang bisa dilakukan saat masih hidup adalah dengan memaknainya dan mempersiapkannya. Kita pastinya menginginkan kematian yang baik dan tenang, tidak menyisakan kemarahan ataupun kesusahan bagi orang yang akan ditinggalkan. Oleh karena itu penulis Kim Sae Byoul dan  Jeon Ae Won, melalui bukunya yang berjudul Things Left Behind, ingin mengajak para pembaca untuk lebih menghargai kehidupan sekaligus mempersiapkan kematian.

thingsBaca di Sini!

Berikut 7 prinsip yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan kematian yang baik dan tenang:

  1. Merapikan barang dan menjaga kebersihannya. Dalam hal ini jangan suka menyimpan barang yang tidak dibutuhkan, buanglah atau jika masih bagus berikan pada yang membutuhkan. Semakin bersih dan rapi tempat yang kita tinggalkan, semakin berkurang kesedihan orang yang akan kita tinggalkan
  2. Ungkapkan isi hati kepada orang yang kamu kasihi, jika sulit sampaikanlah lewat tulisan. Simpanlah catatan atau pesan-pesan ditempat yang mudah ditemukan. Hal tersebut akan sangat berharga untuk orang yang akan kamu tinggalkan
  3. Simpanlah barang penting di tempat yang mudah ditemukan
  4. Jangan rahasiakan penyakitmu. Alih-alih tidak ingin membebani keluarga, namun hal tersebut akan menjadi penyesalan seumur hidup bagi keluarga yang ditinggalkan. Mereka merasa bersalah karena tidak hadir dan membantu meringankan bebanmu
  5. Nikmati apa yang dimiliki, namun tidak perlu terlalu sayang membuangnya karena semua hal tersebut tidak akan dibawa mati
  6. Jalani hidup untuk dirimu, bukan untuk orang lain
  7. Buatlah kenangan indah sebanyak mungkin dengan orang yang kamu kasihi karena itulah yang akan kamu sisakan untuk mereka

Sepertinya tidak sulit melakukan ketujuh hal tersebut. Grameds bisa melakukannya dari hal yang paling mudah, misalnya jangan lupa memberi ataupun menanyakan kabar kepada orang yang dikasihi. Jika menelpon sulit, setidaknya kirimkan pesan singkat yang menunjukkan kepedulianmu.

Banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik melalui buku ini. Bahkan mungkin setelah membacanya, Grameds akan sangat terbiasa dengan kata kematian. Hal ini mengembangkan persepsi tentang kematian yang walaupun kesannya jauh tapi justru sangat dekat.

Buku Things Left Behind bisa kamu dapatkan di Gramedia.com atau bisa kamu baca secara digital di Gramedia Digital. Jangan lupa cek promonya supaya belanja kamu lebih hemat, ya, Grameds!⤵️🛒

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!


Sumber gambar header: freepik.com

Penulis: Farahdiba Rahman

Editor: Puteri C. Anasta