Asal-usul Nama Wilayah di Jakarta, dari Ancol hingga Jagakarsa

Asal-usul Nama Wilayah di Jakarta, dari Ancol hingga Jagakarsa

Kota Jakarta akan merayakan hari jadinya yang ke-495 tahun pada tanggal 22 Juni. Nggak nyangka, ya, ternyata ibu kota kita sudah berusia hampir lima abad! Kira-kira, apakah Grameds punya pengalaman mengesankan dengan kota ini?

Nah, bagi kamu yang tinggal di Jakarta atau pernah berkunjung ke Jakarta, kamu tahu nggak, sih, kalau ternyata nama-nama wilayah di Jakarta bukan sekadar nama jalan saja, lho. Nama-nama itu punya sejarahnya sendiri. Nah, kali ini Admin bakal bahas asal-usul nama-nama wilayah di Jakarta.

Kira-kira wilayah-wilayah berikut ini pernah kamu tinggali atau kunjungi nggak, ya? Yuk, kita simak bersama bagaimana datangnya nama-nama wilayah di Jakarta.

Asal-usul Nama Wilayah di Jakarta

1. Ancol

Kita mulai dari daerah Ancol di Jakarta Utara yang sudah menjadi tempat rekreasi dari tahun 1968. Menurut KBBI, kata ‘ancol’ sendiri memiliki arti tanah yang menjorok ke laut atau dapat pula diartikan sebagai tanah mendidih yang berpayau.

ancol
Wilayah Ancol, Jakarta Utara (Dok. Korporat Ancol)

Nah, saat era kolonial Belanda, kondisi laut Jawa sedang pasang, sehingga membuat air asin menggenang di daratan dan tercampur dengan air tawar dari kali. Air di sana pun menjadi payau. Karena airnya asin, orang Belanda saat itu menyebutnya sebagai Zoutelande yang berarti “Tanah Asin”.

2. Matraman

Grameds, sudah pernah menyambangi toko buku Gramedia Matraman belum? Hihihi, sekarang kita beralih ke daerah Matraman di Jakarta Timur, ya. Nah, nama wilayah Matraman ini ternyata berkaitan dengan seorang pangeran dari Mataram, saat peristiwa penyerangan melalui darat dari Sultan Agung terhadap VOC yang dipimpin JP Coen.

matraman
Wilayah Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta Timur (Dok. twitter.com/gramedia)

Kemudian, nama Matraman diambil dari kata Mataraman, karena kawasan tersebut dijadikan perkubuan atau benteng pertahanan oleh pasukan Mataram saat penyerangan Kota Batavia. Nah, karena orang Betawi pada saat itu menyebut Mataram menjadi Matraman, maka hingga kini kita mengenalnya sebagai Matraman.

3. Senayan

Saatnya kita berjalan ke Jakarta Selatan, lebih tepatnya Senayan. As a Jaksel kids, kalian must know bagaimana nama wilayah Senayan ini terbentuk. Ternyata, nama wilayah ini terinspirasi dari sejarah tempatnya, yang merupakan tempat tinggal seorang bangsawan asal Bali bernama Wangsanayan. Hal ini tercantum di peta terbitan Topographisch Bureau Batavia tahun 1902.

senayan
Wilayah Senayan, Jakarta Selatan (Dok. SINDOnews)

Nah, karena tanah luas itu dimiliki Wangsanayan, orang-orang mengenal daerah tersebut sebagai wilayah milik Wangsanayan. Lambat laun, mereka menyingkatnya menjadi Senayan.

4. Harmoni

Sekarang kita beralih ke daerah Harmoni yang merupakan salah satu wilayah yang cukup populer dan elite di Jakarta Pusat. Kawasan yang tak jauh dari Istana Negara ini, ternyata merupakan tempat pesta para bangsawan Belanda zaman dahulu.

Saat itu, ada sebuah gedung di Batavia (yang kini adalah Jakarta) saat dikuasai oleh Belanda. Nama bangunan tersebut adalah Sosiestiet De Harmonie. Bangunan ini dibangun untuk dijadikan tempat pertemuan dan pesta para bangsawan Eropa saat itu.

harmoni
Wilayah Harmoni, Jakarta Pusat (Dok. SINDOnews)

Setelah gedung itu berumur 170 tahun, tepatnya di tahun 1985, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk membongkar gedung tersebut untuk memperluas jalan. Meskipun demikian, kawasan tersebut masih dikenal sebagai Harmoni hingga kini.

5. Kemayoran

Mari kita geser sedikit ke daerah Kemayoran. Kita mungkin mengenal daerah ini sebagai lokasi dilaksanakannya PRJ (Pekan Raya Jakarta). Daerah yang terkenal akan wisata kuliner dan gedung pamerannya ini ternyata memiliki sejarah yang menarik, lho. Saat Batavia masih dikuasai Belanda, banyak orang Eropa dan Tionghoa diberikan gelar Mayor. Para Mayor dan VOC menguasai tanah-tanah di sana.

Versi lain mengatakan ada seorang Mayor keturunan Perancis bernama Isaac yang kongsi dagang dengan Belanda. Ia membantu Sultan Haji untuk merebut kekuasaan dari ayahnya, yakni Sultan Ageng Tirtayasa di tahun 1681. Karena bantuan itu, ia dihadiahi tanah di Batavia.

Kemayoran
Suasana dalam PRJ di Kemayoran, Jakarta Pusat (Dok. KOMPAS)

Isaac pun membangun rumah yang sangat megah di Jalan Garuda. Karena kemegahannya, rumah itu membuat rakyat sekitar penasaran untuk melihat. Mereka pun menyebutkan sebagai kawasan Mayoran dan lama kelamaan berubah menjadi Kemayoran.

6. Jagakarsa

Sekarang kita beralih ke daerah Jagakarsa di Jakarta Selatan. Nama Jagakarsa sendiri terinspirasi dari nama seorang pangeran, yakni Pangeran Jagakarsa Surowinangun yang bergelar Syeikh Jaga Raksa. Ia diminta untuk pergi ke Sunda Kelapa oleh Kerajaan Mataram di Demak pada tahun 1505.

jagakarsa
Wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan (Dok. Tribun Jakarta)

Pangeran Jagakarsa akan melindungi Tanah Jawa dari serangan Portugis serta menyebarkan agama Islam di utara Jawa yang merupakan jalur pelabuhan yang strategis. Akhirnya, ia dan anak buah serta pasukannya membentengi Tanah Jawa di Sunda Kelapa, hingga namanya dijadikan nama daerah Jagakarsa.


Baca juga: Daftar Buku-Buku Keren untuk Merayakan Ulang Tahun Jakarta


Itu dia asal usul nama beberapa wilayah di Jakarta. Menarik banget, kan? Nah, supaya kamu lebih kenal lagi kota metropolitan ini, rasanya nggak afdol kalau Admin nggak merekomendasikan buku-buku yang membahas kota Jakarta.

Nah, ini dia rekomendasi buku yang bisa bikin kamu makin mengenal Jakarta lebih dalam!

Rekomendasi Buku tentang Jakarta

1. Senja di Jakarta – Mochtar Lubis

Pertama kita akan kenalan dengan buku fiksi karya Mochtar Lubis yang berjudul Senja di Jakarta. Buku ini memperlihatkan sisi lain dari Kota Jakarta di tahun 50-an dengan unsur ekonomi, sosial, dan politiknya.

Penulisan para tokoh yang dibangun sang penulis begitu kuat. Mereka mewakili kelas-kelas sosial yang ada. Mulai dari kelas bawah bersama tokoh bernama Saimun dan Itam yang menjadi tukang sampah. Kemudian, dari kelas menengah bersama tokoh bernama Sugeng, pegawai negeri golongan rendah yang hidup pas-pasan, hingga dari kelas atas bersama Raden Kaslan yang merupakan direktur perusahaan dan anggota dewan sebuah partai.

BukuBaca Sekarang di Sini!

Membaca buku ini akan membuatmu melihat bagaimana orang-orang ini bertahan di Kota Jakarta yang keras. Buku ini mengangkat isu kemiskinan, korupsi, eksistensialisme, hingga agama. Isu-isu tersebut masih relevan dengan kondisi saat ini, bukan?

Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Senja Di Jakarta

2. Jakarta: A Dining History – Kevindra Prianto Soemantri

Dengan buku ini, kita akan diajak untuk melihat perkembangan kota Jakarta melalui restoran-restoran, makanan yang disajikan, hingga gaya hidup masyarakat pada abad 19 hingga 20. Perkembangan kulinernya yang mengalami perubahan karena berakulturasi dengan budaya luar, membuat sajian kuliner di kota ini begitu beragam.

BukuBaca Sekarang di Sini!

Perkembangan restoran dan kuliner ini tak lepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat kota Jakarta. Penulis Kevindra Soemantri akan membaginya ke beberapa era. Mulai dari era abad ke-18, di mana restoran ala Perancis sedang menjadi tren. Lalu, era 1970-1980 saat restoran fast-food dan restoran hotel bintang lima mulai merajalela, hingga di dekade 1990 saat mulai muncul foodcourt di mal modern.

Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Jakarta: A Dining History

3. Wesel Pos – Ratih Kumala

Kembali ke buku fiksi, nih. Kali ini kita akan menjelajahi seluk beluk Kota Jakarta dari sudut pandang selembar wesel pos. Sang Wesel Pos datang dari Jakarta ke Purwodadi dan dibawa kembali ke Jakarta oleh Elisa yang ingin mencari pengirimnya yang tak lain adalah kakaknya.

BukuBaca Sekarang di Sini!

Bersama buku berhalaman tipis ini, kita akan melihat dua jenis orang yang hidup di Jakarta. Jenis yang pertama adalah orang sakti yang dapat hidup karena ‘ilmu’ yang tinggi. Jenis kedua adalah orang yang sakit, yakni mereka yang akan mati karena kalah dengan kerasnya kota ini. Dengan membaca buku ini dalam sekali duduk, kita bisa melihat sisi gelap kota metropolitan Jakarta yang glamor.

Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Wesel Pos

4. Overheard Jakarta – OVERHEARDJKT

Penasaran dengan realita kehidupan di Jakarta yang sebenarnya? Jika iya, maka buku ini perlu kamu miliki. Buku ini bakal ngasih tau kamu dialog-dialog penduduk Jakarta yang beragam dan terkadang out of the box alias nggak ketebak.

BukuBaca Sekarang di Sini!

Percakapan seputar pertemanan, perkantoran, persoalan kendaraan, hingga kehidupan pribadi bakal kamu dengar di sini. Pastinya bakal bikin kamu terpingkal, terharu, sampai merasa relate sama percakapan mereka.

5. Kereta Api di Jakarta dari Zaman Belanda hingga Reformasi – Kartum Setiawan

Buku ini cocok banget untuk kamu yang suka dengan kereta api. Kamu akan melihat perkembangan perkeretaapian di Pulau Jawa dari zaman penjajahan Belanda sampai era reformasi. Pokoknya akan dibahas lengkap! Mulai dari jalur rel kereta api pertama, pembangunan jalan rel, kereta api cepat, kereta api listrik, kereta api luar biasa, sampai kereta rel listrik.

BukuBaca Sekarang di Sini!

Eits, masih soal transportasi kereta, nih. Ada juga buku yang membahas sejarah rem di Jakarta dari tahun 1869 hingga tahun 1962, lho. Buku ini berjudul Trem Di Jakarta 1869-1962: Moda Darat Favorit Warga Ibu Kota Tempo Dulu karya Dimas Wahyu Indrajaya. Kita akan melihat bagaimana trem ini sempat menjadi transportasi yang digemari di zaman dahulu. Kita juga akan melihat suka dan duka ketika trem ini beroperasi.

BukuBaca Sekarang di Sini!

Buku ini juga bisa kamu dapatkan dalam versi e-book di sini >>> Trem Di Jakarta 1869-1962: Moda Darat Favorit Warga Ibu Kota Tempo Dulu


Itu dia rekomendasi buku tentang kota Jakarta. Buku-buku di atas akan melengkapi pengetahuanmu soal kota Jakarta mulai dari kisah fiksi hingga non-fiksi.

Nah, untuk menambah semangat kamu merayakan ulang tahun kota Jakarta, Admin punya kejutan spesial untuk kamu. Yap, apalagi kalau bukan promo khusus Hajatan Jakarta yang ke-495 tahun! Kamu akan mendapatkan diskon hingga 70% untuk buku-buku pilihan terbaik, lho!  😍

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!

Nggak hanya itu, kamu juga bisa mendapatkan diskon 50% untuk seluruh full premium package Gramedia Digital! Diskon ini nggak hanya berlaku untuk pembelian di Gramedia Digital saja, tapi juga bisa untuk pembelian melalui Gramedia.com! Wow, lumayan banget kan untuk baca e-book di atas. 🤭

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!

Jangan lupa untuk pakai kode JKT495XANTERAJA5 supaya kamu dapat diskon ongkir dari Anteraja sebesar Rp5000 untuk pengiriman ke seluruh Indonesia.

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!

Diskon melimpah khusus Hajatan Jakarta ini berlangsung pada tanggal 22-24 Juni 2022 saja, lho. Jangan lupa catat tanggalnya supaya tidak terlewat, ya, Grameds!

Ada banyak penawaran spesial lain dari Gramedia.com yang bisa kamu dapatkan dengan klik gambar di bawah ini. Yuk, segera cek sekarang.

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!


Sumber foto header: KOMPAS.com

Penulis: Almanda Jazroh Hardiyanti

Smart Library Meningkatkan Program Digitalisasi di SMPN 29 Jakarta

Smart Library Meningkatkan Program Digitalisasi di SMPN 29 Jakarta

Digitalisasi tentu bukan lagi hal baru dan tak terhindarkan dalam kegiatan kita. Hal itu pula yang disadari oleh pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Jakarta dengan mulai menggunakan sistem berbasis paperless, mulai dari penugasan siswa, hingga laporan hasil pembelajaran dalam bentuk e-report.

Walaupun SMPN 29 Jakarta telah memulai langkah digitalisasinya, namun masa pandemi tentu turut memberikan dampak yang tidak sedikit. Semua kegiatan belajar mengajar berpindah ke ruang digital dan tentunya pihak sekolah harus beradaptasi dan siap berinovasi demi berjalannya fasilitas sekolah dengan baik.

Sejak bulan Maret 2022, SMPN 29 Jakarta bekerjasama dengan E-Perpus Gramedia dalam penyediaan fasilitas perpustakaan digital sekolah. Hal ini dilakukan karena melihat kebutuhan dalam program digitalisasi, ditambah dengan kemudahan penggunaan aplikasi serta kelengkapan koleksi yang ada dalam katalog Gramedia. Dengan aplikasi Smart Library, para guru dan siswa dapat dengan mudah melakukan peminjaman dan pengembalian buku, tanpa perlu bolak-balik ke ruang perpustakaan sekolah.

eperpus
Suasana di Dalam Perpustakaan SMPN 29 Jakarta (Dok. SMPN 29 Jakarta)

Ryta Melyana, selaku wali kelas sekaligus penanggung jawab fasilitas e-library sekolah mengatakan, bahwa murid-murid menyambut gembira fasilitas Smart Library ini. Selain penggunaannya yang mudah, tampilannya yang sangat menarik mampu memancing siswa untuk meminjam dan membaca buku digital ini, sehingga mampu meningkatkan literasi mereka.

Dari 736 koleksi e-book yang dimiliki oleh SMPN 29 Jakarta, ternyata warga sekolah memiliki genre buku favoritnya masing-masing, mulai dari buku yang membahas dunia olahraga, buku berbahasa Inggris, masak-memasak, dan tentu saja tak ketinggalan genre fiksi hingga buku traveling. Para guru juga diajak untuk memaksimalkan penggunaan Smart Library ini dalam pembelajaran di kelas maupun menjadi buku-buku rujukan tugas.

eperpus
Pustakawan SMPN 29 Jakarta (Dok. SMPN 29 Jakarta)

E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.

Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.

Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.

Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-upload e-books internal dalam perpustakaan digital.

Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.


Sumber foto header: Dok. SMPN 29 Jakarta

8 Perpustakaan Keren dan Lengkap di Jakarta

8 Perpustakaan Keren dan Lengkap di Jakarta

Perpustakaan tidak harus memiliki suasana yang kaku dan bikin jemu. Atmosfer lawas seperti itu tidak selalu kita jumpai dalam perpustakaan umum di lingkungan urban modern. Sekarang, perpustakaan juga dapat membuat pengunjungnya jadi merasa betah, ceria, dan tidak cepat bosan.

Salah satu syaratnya, perpustakaan mesti memiliki interior yang memiliki desain bergaya kontemporer yang mau bermain-main dengan warna, terang, dan minimalis. Namun, tentu saja kelebihan-kelebihan tersebut jadi tidak bernilai jika perpustakaan hanya memiliki koleksi buku yang seadanya saja, plus sambungan internet yang pas-pasan.

Nah, delapan perpustakaan yang tersebar di Jakarta di bawah ini Admin jamin mempunyai kelebihan-kelebihan tersebut. Dengan begitu, perpustakaan-perpustakaan ini bisa membuat kalian makin bersemangat untuk membaca berlembar-lembar halaman buku.

8 Perpustakaan Ciamik dan Lengkap di Jakarta

1. Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta

perpustakaan
Wajah Baru Perpustakaan Jakarta di Taman Ismail Marzuki (Sumber Foto: instagram.com/bidikandonna)

Belum lama ini, tepatnya pada 7 Juli 2022, Gubernur DKI Jakarta Bapak Anies Baswedan meresmikan Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta atau disebut juga Perpustakaan Jakarta yang terletak di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Dengan diresmikannya perpustakaan tersebut, maka perpustakaan yang sebelumnya direvitalisasi sejak tahun 2019 itu pun kembali dibuka untuk masyarakat umum. Sejak saat itu, banyak sekali masyarakat yang membicarakan perpustakaan ini di media sosial. Hal ini terjadi karena wajah baru dari perpustakaan ini memiliki interior yang sangat kekinian dan nyaman, sehingga banyak sekali menarik perhatian masyarakat, khususnya anak muda.

Perpustakaan Jakarta yang hadir sebagai tampilan baru dari Taman Ismail Marzuki, lahir sebagai bentuk untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat sekaligus mengenalkan karya-karya para seniman dan budayawan. Perpustakaan ini memiliki 138.000 koleksi buku yang terdiri dari buku-buku umum, anak, hingga koleksi kejakartaan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Selain menyediakan buku, Perpustakaan Jakarta juga menyediakan sejumlah fasilitas atau ruang yang bisa digunakan oleh pengunjungnya, seperti ruang multifungsi, ruang bermain anak, bilik cerita, dan ruang baca privat. Lalu ada juga ruang podcast, ruang komputer, dan ruang koleksi kejakartaan.

Dengan adanya fasilitas-fasilitas tersebut, maka perpustakaan ini pun bisa dikunjungi oleh seluruh masyarakat dari berbagai usia. Untuk kamu yang ingin berkunjung, Perpustakaan Jakarta hanya menerima 300 orang per harinya dengan jam operasional mulai pukul 09.00 WIB. Info lebih lengkapnya bisa kamu cek di akun Instagram mereka perpusjkt.

2. Baca Di Tebet

Pada umumnya, perpustakaan kebanyakan identik dengan suasana yang kaku dan membuat jemu. Tapi tau nggak sih Grameds, ternyata ada lho perpustakaan yang punya suasana homey, yang bikin kita nyaman selama ada di sana. Yup, perpustakaan tersebut adalah Baca Di Tebet.

Perpustakaan yang didirikan oleh Kanti W Janis bersama dengan Wien Muldian ini menyediakan sekitar 20.000 koleksi buku bacaan yang akan selalu diperbarui oleh para pustakawannya. Buku-buku yang tersedia di perpustakaan ini sebagian besar merupakan milik pribadi Wien, milik Kanti, dan ada pula yang dari sumbangan.

perpustakaan
Perpustakaan Rasa Rumah, Baca Di Tebet (Sumber Foto: manual.co.id)

Tidak hanya menyediakan berbagai jenis buku bacaan yang disusun dalam rak-rak tinggi, Baca Di tebet juga menyediakan beberapa ruang yang bisa digunakan oleh para pengunjungnya, mulai dari Ruang Diskusi, Ruang Temu Roy B.B. Janis yang tidak hanya diperuntukkan sebagai tempat baca, namun juga bisa untuk tempat berdiskusi, bermain musik, dan bernyanyi.

Kemudian bagi pengunjung yang membutuhkan ketenangan, Baca Di Tebet juga menyediakan dua ruang yang bisa digunakan, yaitu Ruang Baca dan Ruang Pikir. Selain itu ada juga Ruang Karya, kafe yang dinamai dengan Makan di Tebet, hingga Tidur di Tebet. Menarik banget, ya Grameds!

Untuk kamu yang ingin berkunjung, kamu perlu membeli tiket sebesar Rp35.000/hari terlebih dahulu. Kamu juga bisa menjadi anggota dari perpustakaan Baca Di Tebet dengan membeli membeli tiket bulanan atau tahunan. Info lebih lengkapnya bisa kamu cek di akun Instagram mereka bacaditebet.

3. Perpustakaan Goethe Institute

Grameds, adakah yang tertarik dengan budaya Jerman dan ingin belajar tentang budaya dan bahasa mereka? Kalau kamu salah satunya, kamu bisa mengunjungi perpustakaan Goethe Institute yang terletak di daerah Menteng, lho.

Di perpustakaan ini, kamu bisa belajar tentang negara Jerman melalui berbagai macam aktivitas seru dan interaktif. Perpustakaan Goethe Institute menyediakan sekitar 5.000 koleksi buku dan majalah fisik berbahasa Jerman maupun terjemahan dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

perpustakaan
Belajar Bahasa dan Budaya Jerman di Perpustakaan Goethe Institute (Sumber Foto: majalahsunday.com)

Koleksi buku yang disediakan pun bermacam-macam, mulai dari buku fiksi, nonfiksi, karya klasik, hingga buku-buku anak dengan tema yang bervariasi. Selain menyediakan berbagai jenis koleksi buku, Perpustakaan Goethe Institute juga memiliki berbagai macam media pembelajaran maupun pengetahuan mengenai Jerman, mulai dari film, musik, majalah, board game, hingga gim video.

Perpustakaan yang merupakan bagian dari pusat kebudayaan Jerman di Indonesia ini terbuka untuk masyarakat umum dan bisa dikunjungi secara gratis. Namun, jika ingin meminjam koleksi mereka, kamu perlu mendaftarkan keanggotaan terlebih dahulu dengan menyertakan KTP Jabodetabek atau Kartu Pelajar, dan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp50.000 per tahun.

4. Perpustakaan Erasmus Huis

Tak jauh setelah memasuki di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, dari arah Mampang Prapatan, berdirilah pusat kebudayaan Belanda Erasmus Huis di sebelah kiri. Institusi ini bergabung dengan kompleks Kedutaan Besar Kerajaan Belanda. Di dalam Erasmus Huis ini terdapat sebuah perpustakaan yang bernuansa menyegarkan, nyaman, dan hening.

Perpustakaan Erasmus Huis dibuka kembali sejak November 2018 setelah dilakukan renovasi di dalamnya. Kini, interior barunya didominasi oleh warna putih dengan berbagai furnitur yang eklektik. Dengan konsep open space, salah satu bagian dari perpustakaan ini juga bisa dimanfaatkan untuk acara diskusi ataupun seminar.

perpustakaan
Nuansa Putih dan Bersih Mendominasi Interior Perpustakaan Erasmus Huis (Sumber Foto: Casa Indonesia)

Koleksi perpustakaan Erasmus Huis berjumlah 15 ribu judul buku terbitan Indonesia dan Belanda dari kategori sastra, linguistik, sejarah, politik, sosial, seni, budaya, anak-anak, hingga kamus. Ada pula surat kabar dari Indonesia maupun Belanda. Perpustakaan Erasmus Huis buka dari Senin s.d Sabtu. Info lebih lengkap tentangnya bisa kamu klik di sini.

5. Perpustakaan Kemendikbud

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga memiliki perpustakaan yang ciamik. Berdiri sejak 29 November 2004, perpustakaan ini memiliki koleksi berjumlah 200 ribu judul dalam berbagai bentuk, mulai dari buku, e-book, audio visual, majalah, koran, jurnal, hingga jurnal elektronik. Perpustakaan ini juga dikelola sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan yang sudah terakreditasi A oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

perpustakaan
Perpustakaan Kemendikbud Memiliki Banyak Ruangan Multifungsi (Sumber Foto: Kemendikbud)

Canggihnya, Perpustakaan Kemendikbud juga menerapkan SLiMS (Senayan Library Management System), yaitu sistem automasi perpustakaan sumber terbuka (open source) berbasis web yang pertama kali dikembangkan dan digunakan oleh Perpustakaan Kemendikbud. Aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan koleksi tercetak dan terekam yang ada di perpustakaan.

Bukan cuma ruang baca, Perpustakaan Kemendikbud yang terdiri dari dua lantai dengan total luas lahan 1.500 meter persegi ini mempunyai fasilitas lainnya. Mulai dari ruang kelas, ruang diskusi/serba guna, ruang koleksi anak, ruang audio visual, teater mini, hingga layanan fotokopi dan tentu saja akses internet gratis. Total jumlah pengunjung yang bisa ditampung perpustakaan ini bisa mencapai 300 orang. Kalau kamu ingin tahu daftar koleksi maupun info lebih lengkap Perpustakaan Kemendikbud, bisa klik di sini.

6. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

perpustakaan
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Disebut-sebut Sebagai Perpustakaan Tertinggi di Dunia (Sumber Foto: Kompas.com)

Saat Presiden Joko Widodo meresmikan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada pertengahan September 2017, jagat maya pun heboh. Bagaimana tidak. Setelah bangunan lamanya yang terdiri dari tiga lantai direnovasi total selama 2,5 tahun, sekarang gedung perpustakaan ini memiliki 27 lantai. Kata Presiden Jokowi, gedung ini jadi perpustakaan tertinggi di dunia.

Dengan berdiri di lahan seluas 11,975 meter persegi dan bangunan seluas 50,917 meter persegi, perawakannya tampak megah dan menjulang di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Gedung perpustakaan setinggi 126,3 meter ini juga didesain dengan konsep green building dan konsumsi energi sebanyak 150 kwh/mm2 per tahunnya.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia memiliki begitu banyak koleksi yang dapat diandalkan untuk mendulang informasi dan pengetahuan. Tidak hanya buku fisik, ada pula buku digital. Institusi ini juga mengoleksi buku-buku langka, manuskrip nusantara, foto, peta, hingga lukisan. Ada pula koleksi yang berbentuk monograf, rekaman suara, film, hingga bentuk mikro.

Bagi para mahasiswa, peneliti, maupun penulis, harta yang juga paling tidak bisa disia-siakan dari perpustakaan megah ini adalah jurnal nasional dan internasional terkemuka yang dimilikinya, mulai dari Brill Online, Cambridge University Press, IG Publishing, Proquest, hingga Sage Knowledge. Kamu bisa klik di sini untuk mengetahui lebih lengkap tentang Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

7. Perpustakaan Freedom

perpustakaan
Setelah Vakum Dua Tahun, Perpustakaan Freedom Kembali Buka dan Tetap Mengusung Gaya Desain Interior yang Sama (Sumber Foto: Twitter Aburizal Bakrie)

Satu lagi gudang pengetahuan yang tersembunyi di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Perpustakaan ini adalah Freedom Library yang sekarang terletak di lantai dasar Gedung Wisma Bakrie. Sebelumnya, perpustakaan ini berdiri di Jalan Proklamasi, tepatnya di seberang Tugu Proklamasi. Namun, perpustakaan tersebut tutup pada 2015 lantaran gedungnya telah dijual–dan kini menjadi kantor DPP Partai Demokrat.

Setelah vakum dua tahun lebih, Perpustakaan Freedom kembali dibuka pada Agustus 2017. Perpustakaan ini tetap hadir dengan desain interior yang tak jauh berbeda dibandingkan bangunan lamanya dengan warna kecokelatan dan atmosfer hangat serta sentuhan industrial. Perpustakaan ini masih setia untuk menyediakan ribuan koleksi literatur di bidang humaniora (filsafat, hukum, sejarah, bahasa, sastra, seni), sosial, ekonomi, agama, hingga hubungan internasional.

Selain koleksi buku, Perpustakaan Freedom juga menyediakan jurnal-jurnal lokal maupun internasional, koran, hingga koran terkemuka. Tak ketinggalan pula layanan fotokopi dan akses internet gratis. Dengan adanya sofa-sofa empuk dan embusan hawa sejuk dari pendingin udara, yang perlu diwaspadai adalah serangan kantuk tiba-tiba saat sedang membaca buku.

8. Perpustakaan Universitas Indonesia

perpustakaan
Ada 5 Juta Judul yang Dikoleksi Perpustakaan Universitas Indonesia (Sumber Foto: UI Update)

Oke, perpustakaan satu ini memang tidak terletak di wilayah Jakarta, tapi Jakarta coret alias Depok, walaupun memang tak jauh dari perbatasan Jakarta-Depok. Sulit untuk tidak memasukkan Perpustakaan Universitas Indonesia ke daftar ini, lantaran koleksinya yang lengkap dan fasilitas utama maupun penunjang yang mumpuni. Belum lagi bentuk fisik bangunannya yang istimewa karena unik dan juga dikelilingi pepohonan serta danau.

Dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektar, perpustakaan ini mengoleksi lebih dari 5 juta judul dan berbagai jurnal ilmiah terkemuka dari dalam maupun luar negeri. Tak heran jika perpustakaan ini diberi nama The Cristal of Knowledge. Koleksi perpustakaan ini tak hanya boleh diakses oleh mahasiswa Universitas Indonesia, tapi juga masyarakat umum dengan membayar Rp5 ribu saja.

Fasilitas penunjang The Cristal of Knowledge ini antara lain ruang komputer, lounge, ruang multimedia, ruang diskusi dan pertemuan, silent room, akses internet, hingga ruang laktasi. Ada pula aplikasi Online Public Access Catalogue (OPAC), sehingga para pengunjung bisa cepat dan mudah mencari literatur yang diinginkan. Detail informasi tentang Perpustakaan Universitas Indonesia bisa kamu cari di sini.


Kalau mau beli buku secara online, cari di Gramedia.com saja! Apalagi ada banyak promo serta penawaran menarik yang bisa kamu temukan tiap harinya. Kalau nggak percaya, langsung saja klik di bawah ini untuk temukan semua diskon menggelegar!

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!


Sumber foto header: Antara Foto/Muhammad Adimaja

Penulis: Angga Rulianto, Ikha Destryani

6 Tahun Berlalu, Jakarta Sebelum Pagi Hadir Kembali dengan Sampul Terbaru

6 Tahun Berlalu, Novel Jakarta Sebelum Pagi Hadir Kembali dengan Sampul Terbaru

Enam tahun setelah rilisan pertamanya, novel Jakarta Sebelum Pagi karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie dicetak ulang dengan gambar sampul terbaru yang diilustrasikan oleh Leopold Ali Surya, ilustrator dari buku Lebih Senyap dari Bisikan karya Andina Dwifatma. Sebagai salah satu buku best seller, buku Jakarta Sebelum Pagi memiliki peminat yang begitu besar, sehingga menjadikan bukunya sebagai salah satu buku yang sangat cepat terjual dan menjadi langka.

Antusiasme para pembaca pun tidak terbendung dan sangat bersemangat mendengar kabar akan sampul terbaru yang akan akan segera dirilis. Hal ini dapat dilihat dari masa pre-order yang dimulai pada 24 Agustus 2022 kemarin di Gramedia.com maupun di Gramedia Official Store pada e-commerce lain. Sebanyak 5000 eksemplar ludes terjual hanya dalam waktu 30 menit! Wow, menakjubkan, bukan? 🤩

Sebagai salah satu buku best seller, tentu saja itu berarti bukunya sangat disukai oleh banyak pembacanya. Pada situs Goodreads, situs jejaring sosial yang berfokus kepada katalog buku, Jakarta Sebelum Pagi mendapatkan rating rata-rata 4.30 dari 5 bintang yang diberikan oleh 2.478 pengguna.

Banyak pembaca yang menyebut bahwa novel ini merupakan karya yang sangat unik, pembawaan cerita yang sangat menarik, penggambaran setting yang luar biasa, dan penuturan ceritanya yang santai namun tetap lucu. Pujian yang dilontarkan terhadap buku ini bisa dibilang cukup melimpah karena banyak yang berpendapat sama tentang hebatnya buku ini.

Sinopsis Jakarta Sebelum Pagi

Novel bergenre misteri ini berpusat pada Emina, seorang pekerja kantoran normal dengan kehidupannya yang biasa-biasa saja. Namun, kehidupannya itu berubah ketika dia mendapatkan surat misterius dari seseorang yang tidak ia kenal. Menerima surat tersebut tidak membuat Emina takut atau merasa khawatir, tapi malah membuat dirinya menjadi penasaran. Dia berusaha mencari tahu siapa dan mengapa pengirimnya mengirimkan surat itu.

Penyelidikan terhadap pengirim surat tersebut menuntun Emina untuk bertemu orang-orang unik yang membantunya menyelidiki surat itu. Orang unik pertama yang ditemuinya adalah Suki, seorang gadis keturunan Arab-Jepang yang memiliki obsesi terhadap teh jepang. Ia tinggal bersama kakaknya di sebuah toko bunga dekat tempat tinggal Emina.

Orang unik kedua yang ditemuinya adalah Abel. Ia diangkat menjadi cucu oleh Keluarga Suki. Abel memiliki masa lalu yang kelam karena menyaksikan orang tuanya tewas di Perang Kemerdekaan Aljazair. Peristiwa tersebut membuat dirinya memiliki fobia terhadap suara dan sentuhan. Di antara Suki dan Abel, Abel lah yang lebih banyak membantu Emina, karena keduanya memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar terhadap isi surat tersebut. Mereka pun berpergian bersama dengan tujuan untuk mencari makna dari isi surat tersebut.

jakartaBeli dan Baca Sekarang di Sini!

Cetak ulang dari buku Jakarta Sebelum Pagi datang dengan soft cover dan ilustrasi baru berwarna pink. Pembaca yang ikut pre-order bisa mendapatkan tiga bonus sekaligus, yaitu bukunya akan ditandatangani langsung oleh Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, bonus sebuah peta, dan penanda buku.

Di Gramedia.com, pre-order ini berlaku dari tanggal 24-31 Agustus 2022, sedangkan untuk tanggal resmi buku Jakarta Sebelum Pagi hadir di seluruh toko buku nasional adalah 10 September 2022. Yuk, dapatkan duluan bukunya dan jangan sampai terlewat dengan bonus kerennya!

jakartaDapatkan Bonusnya di Sini!

Mengenal Penulis Jakarta Sebelum Pagi, Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Penulis dari novel Jakarta Sebelum Pagi adalah seorang wanita yang memiliki nama unik, yaitu Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Banyak yang mengira bahwa nama tersebut merupakan nama pena dirinya, namun itu salah besar! Nama tersebut merupakan nama asli yang diberikan oleh ayahnya Ziggy.

Namanya terinspirasi dari salah satu album David Bowie, yaitu The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders from Mars (1972). Kekaguman ayahnya terhadap album tersebut membuat dirinya memberikan nama Ziggy kepada empat anaknya dengan nama belakang yang berbeda.

Ziggy
Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (Sumber foto: The Jakarta Post)

Ziggy pada awalnya tidak bercita-cita menjadi seorang penulis, namun ia ingin menjadi seorang kondektur bis. Ibunya sering bilang bahwa kondektur memiliki banyak uang yang membuat Ziggy ingin menjadi kondektur bis. Barulah saat dirinya lebih dewasa, Ziggy memiliki cita-cita untuk menjadi penulis buku anak. Namun, setelah melihat pasar untuk buku anak terbilang cukup sulit, ia pun beralih menulis novel.

Ketertarikannya terhadap buku anak dikatakan sebagai salah satu pengaruh gaya kepenulisannya saat ini. Ketertarikannya terhadap menulis pun tidak lantas membuat dirinya ingin mengambil sastra saat perkuliahan karena ia takut terlalu dikekang dan dibatasi dalam menulis jika mengambil sastra.

Karya-Karya Lainnya dari Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie

Jakarta Sebelum Pagi hanyalah satu dari banyak buku yang sudah ditulis oleh wanita kelahiran 10 Oktober 1993 ini. Sejak menulis pada tahun 2010, Ziggy sudah menerbitkan sebanyak 27 buku. Buku-buku karya Ziggy di antaranya adalah:

1. Di Tanah Lada

Buku ini bercerita tentang kehidupan seorang anak berusia enam tahun bernama Ava. Ia memiliki ayah yang tidak menyukainya dan baru saja ditinggal oleh kakeknya yang bernama Kia. Kakek Kia memberikan dia kamus saat dirinya berusia tiga tahun yang membuat dirinya pintar berbahasa Indonesia.

jakartaBeli dan Baca Sekarang di Sini!

Setelah kakeknya meninggal, Ava sekeluarga pindah ke rusun nero, yaitu sebuah rusun yang kumuh. Di rusun tersebut, Ava bertemu anak yang mengenalkan dirinya dengan nama P. Keseharian mereka bersama pun dimulai sejak saat itu karena serasa memiliki nasib yang sama. Tak hanya kebersamaan, petualangan menegangkan pun dimulai sejak pertemuan pertama mereka!

Kamu bisa baca dalam versi e-book melalui Gramedia Digital di sini >>> Di Tanah Lada

2. Kita Pergi Hari Ini (2021)

Novel ini bercerita tentang Mi, Ma, dan Mo, yang merupakan tiga anak dengan orang tuanya yang selalu sibuk bekerja dan jarang berada di rumah. Keabsenan orang tuanya membuat mereka memperkerjakan jasa pengasuh gratis oleh Kucing Luar Biasa. Ketiga anak tersebut dirawat oleh Kucing Luar Biasa bernama Nona Gigi. Kehadiran Nona Gigi pun memungkinkan mereka untuk keluar rumah dan berkenalan dengan tetangga mereka yang bernama Fifi dan Fufu.

jakartaBeli dan Baca Sekarang di Sini!

Para orang tua dari anak-anak tersebut memiliki kesamaan, yaitu mereka berjanji untuk mengajak anak-anak mereka pergi berjalan-jalan. Namun dikarenakan pekerjaan, mereka tidak bisa menemani anak-anak dan meminta Nona Gigi untuk menemani mereka berjalan-jalan. Petualangan mereka pun dimulai saat itu. Meski rasanya seperti buku anak-anak, tapi di tiap petualangan dalam buku ini, kamu akan menemukan berbagai fenomena sosial dan isu orang dewasa yang disentil lewat sudut pandang anak-anak.

3. Tiga dalam Kayu (2022)

Novel kumpulan cerita ini memiliki 11 bab yang berisi cerita pendek dan bab 12 sampai akhir merupakan cerita novel pendek. Karakter yang terdapat dalam ceritanya bermacam-macam, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Walau karakter yang dimiliki bermacam-macam, fokus utama dari cerita ini adalah situasi yang dihadapi oleh perempuan dan anak-anak. Cerita-cerita yang terdapat dalam cerita ini dapat dikatakan kelam dan seram.

jakartaBeli dan Baca Sekarang di Sini!

Selain novel, Ziggy juga menulis beberapa buku anak seperti Help! (2018), Lucid Dream (2019), Little Islamic Princess: Putri Awalia dan Pelajaran Tiga Hari (2018), Little Islamic Princess: Putri Qawiya dan Kekuatan Super (2018), dan Little Islamic Princess: Putri Gafuri dan Botol Minum Kesayangan (2018).


Baca juga: Kita Pergi Hari Ini: Buku Terbaru Ziggy dan yang Lain dari Dunia Anak


Semua karya Ziggy telah berhasil menghipnotis pembacanya. Mungkin banyak yang terlena akan warna dan kelucuan sampul maupun sinopsisnya, namun Ziggy selalu berhasil memberikan esensi dalam pada setiap tulisannya.

Yuk, langsung masukkan ke keranjang belanja semua buku dari Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie! Jangan takut mahal, karena borong semua bukunya bisa dapat penawaran dan promo spesial. 😍 Langsung cek di bawah ini ya!

kumpulanTemukan Semua Promo Spesial di Sini!


Sumber foto header: Dok. Gramedia.com

Penulis: Mohammad Fachrul Rozy

E-Perpus Memenuhi Seluruh Kebutuhan Pemustaka BPK Penabur Jakarta

E-Perpus Memenuhi Seluruh Kebutuhan Pemustaka BPK Penabur Jakarta

Di era sekarang ini, digitalisasi berkembang semakin maju seiring dengan perkembangan arus informasi yang cepat. Hal ini membuat kita perlu mengkaji informasi yang diterima agar terhindar dari dampak negatif modernisasi. Namun, adanya modernisasi juga mendorong kita untuk bisa beradaptasi dengan perubahan teknologi yang ada, termasuk dalam pembelajaran di sekolah dan pekerjaan.

Tak bisa dipungkiri bahwa hampir semua proses pembelajaran di kota-kota besar telah menggunakan platform digital. Salah satu sekolah yang menggunakannya adalah BPK Penabur Jakarta. Tak hanya untuk menunjang proses pembelajaran, pihak sekolah BPK Penabur Jakarta juga menggunakan platform digital untuk mendukung minat literasi siswa-siswanya. Pihak sekolah pun memutuskan untuk menggunakan perpustakaan digital dari e-Perpus Gramedia, sebagai pelengkap fasilitas perpustakaan sekolah sejak tahun 2016.

Pak Yotam, salah satu pustakawan di BPK Penabur Jakarta, menyebutkan bahwa adanya e-Perpus dari Gramedia membantu pihak sekolah memenuhi kebutuhan literasi pemustaka di BPK Penabur Jakarta, karena mudah diakses di mana saja dan kapan saja. Selain itu, adanya perpustakaan digital juga dapat dijangkau oleh semua orang hanya dengan smartphone.

Pihak sekolah merasakan bahwa e-Perpus sangat efektif untuk menambah minat baca para siswa. Terlebih lagi, manfaat e-Perpus juga semakin terasa ketika pandemi. Hal ini dibuktikan dari laporan data peminjaman buku yang selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Menurut Pak Yotam, hal ini juga didukung oleh pilihan konten dari e-Perpus yang lengkap dan beragam, baik dari majalah, e-books, hingga koran.

Dilaporkan pula bahwa siswa TK dan SD lebih tertarik pada buku-buku cerita bergambar dan buku teknis. Sedangkan, siswa SMP dan SMA lebih menyukai buku-buku fiksi atau novel. Tak hanya para siswa, guru-guru di BPK Penabur Jakarta juga menyukai buku fiksi dan buku pelajaran yang mereka ampu. Hal ini membuktikan bahwa e-Perpus berguna bagi setiap warga sekolah di BPK Penabur Jakarta.

Pihak sekolah juga selalu menggunakan e-Perpus dalam program-program yang berhubungan dengan literasi. Mereka juga memperkenalkan e-Perpus di setiap awal tahun pelajaran, yakni saat masa orientasi pengenalan siswa, yang menjamin seluruh siswa dapat menggunakan e-Perpus.

Tak hanya dari segi pemilihan konten, fitur-fitur yang disediakan oleh e-Perpus juga sangat membantu para penggunanya. Bagi Pak Yotam, fitur yang paling menarik adalah fitur pencarian buku yang memudahkan pengguna atau pemustaka untuk mencari buku yang mereka inginkan. Selain itu, e-Perpus juga membantu administrasi pelaporan dan pemilihan koleksi buku yang membuat pelayanan perpustakaan di BPK Penabur Jakarta semakin berkualitas.

Pak Yotam pun selalu menyarankan adanya perkembangan bagi perpustakaan konvensional lain dengan menggunakan layanan perpustakaan digital atau e-Perpus. Ia juga merekomendasikan e-Perpus Gramedia untuk digunakan di sekolah-sekolah lain.

E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.

Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.

Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.

Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-upload e-books internal dalam perpustakaan digital.

Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.


Sumber foto header: digilib.penaburcirebon.sch.id

Penulis: Almanda Jazroh Hardiyanti

Semangat Program Literasi SMP Negeri 135 Jakarta bersama Smart Library Gramedia

Semangat Program Literasi SMP Negeri 135 Jakarta bersama Smart Library Gramedia

Pergeseran sistem pendidikan konvensional ke sistem pembelajaran jarak jauh ketika pandemi membuat semua pihak mau tak mau terpaksa belajar beradaptasi dengan cepat. Platform meeting online yang awalnya jarang dikenal tiba-tiba menjadi keseharian. Bagi para guru, mereka harus cepat menyesuaikan diri agar bisa memanfaatkan teknologi daring ini sebagai media mengajar. Siswa pun dituntut agar cepat beradaptasi dengan sistem yang baru ini.

Setiap seminggu sekali, SMP Negeri 135 Jakarta memiliki program literasi yang dilaksanakan setiap hari Rabu. Seluruh siswa akan diberikan waktu selama 1 jam pelajaran untuk membaca buku, kemudian menuliskan sinopsis atau resensi singkatnya. Resensi ini kemudian akan dikumpulkan dan dinilai oleh guru yang bersangkutan. Namun, ketika pembelajaran terpaksa berlangsung online, program ini terhenti sejenak karena keterbatasan sarana.

Smart Library dalam Program Literasi SMP Negeri 135 Jakarta

Sumber: Dok. SMP Negeri 135 Jakarta

Hadirnya Smart Library Gramedia kemudian memberikan semangat baru kepada para siswa. Ibu Jihan Safira, selaku Kepala Perpustakaan SMP Negeri 135 Jakarta, mengatakan bahwa ketika pertama kali diperkenalkan kepada siswa di bulan Desember 2021 antusiasme siswa dalam menyambut Smart Library sangat baik.

Program Literasi ini kembali berjalan dengan lancar tanpa perlu bertatap muka. Malahan, siswa bisa mengembangkan kreativitas masing-masing, karena resensi yang dikumpulkan sebagai bukti membaca bisa disajikan dalam bentuk desain kreatif dan diunggah di media sosial. Ada juga beberapa siswa yang menyempatkan untuk menceritakan ulang buku yang ia baca dalam bentuk video. “Meskipun bentuknya berbeda, tujuannya tercapai: anak-anak bisa tetap baca dan terpantau,” ujar Bu Jihan ketika ditanya dari mana inspirasi membuat program ini.

SMP Negeri 135 Jakarta juga memberikan apresiasi kepada para siswa yang rajin membaca dengan memilih Duta Baca setiap semester. Dari tiap jenjang, akan dipilih 1 orang Duta Baca yang akan dinilai dari jumlah buku yang dibaca setiap semesternya.

Smart Library dinilai memberikan dampak yang baik bagi minat literasi siswa di SMP Negeri 135 Jakarta. Koleksi yang terbatas di perpustakaan tidak lagi menjadi hambatan bagi para siswa yang ingin mencari buku-buku favoritnya. Smart Library menyediakan buku-buku populer yang diminati siswa. Menurut Bu Jihan, siswa-siswa SMP Negeri 135 Jakarta menggemari buku bergenre horor dan novel-novel remaja lainnya. Koleksi buku digital ini juga membantu proses akreditasi sekolah.

Smart Library juga mudah digunakan oleh siswa. Siswa-siswi di SMP Negeri 135 Jakarta tidak diperkenankan membawa gadget ke sekolah, maka kegiatan literasi digital biasanya dilakukan di rumah dan dipantau oleh pihak sekolah melalui dashboard admin yang disediakan oleh Smart Library Gramedia.

Bu Jihan berharap semoga program literasi digital di SMP Negeri 135 Jakarta semakin berkembang ke depannya dan minat baca siswa semakin meningkat. Bocoran dari Bu Jihan, pihak perpustakaan akan terus mengembangkan program-program seru untuk siswa agar semakin semangat membaca.

Smart Library di SMP Negeri 135 Jakarta telah menjadi bagian dari program literasi yang sukses. “Dari skala 1 sampai 10, nilainya 9,5!” tutur Bu Jihan memberi penilaian pada Smart Library Gramedia.

E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.

Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.

Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.

Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-upload e-books internal dalam perpustakaan digital.

Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.


Sumber gambar header: Dok. SMP Negeri 135 Jakarta

Penulis: Puteri C. Anasta