Tak hanya kantor yang akhirnya memindahkan tempat kerja ke rumah masing-masing karena pandemi, namun kegiatan perkuliahan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) juga merasakan hal yang sama. Pandemi telah membuat pembelajaran berubah menjadi daring dan dilakukan pembatasan pada akses fisik, termasuk ke perpustakaan.
Hal ini tentunya berpengaruh signifikan terhadap sivitas akademika dalam menggunakan perpustakaan. Hingga pada tahun 2021 lalu, Perpustakaan UNJ resmi membuka perpustakaan digital yang bernama ELibrary UNJ.
Perpustakaan dalam genggaman ini, telah memudahkan pustakawan dalam memenuhi kebutuhan pemustaka untuk mengakses berbagai koleksi perpustakaan, walaupun terdapat pembatasan dalam menghadiri perpustakaan secara langsung.
Perpustakaan digital yang dilayani lewat jasa E-Perpus Gramedia ini, dipilih oleh tim pustakawan UPT Perpustakaan UNJ karena bisa mengelola database konten secara digital. Ibu Rina Kusniwati, selaku Staff Pengembangan Koleksi UPT Perpustakaan UNJ, mengatakan bahwa telah memilih layanan dari E-Perpus Gramedia karena keunggulan kontennya yang beragam.
Dengan ratusan penerbit yang bekerjasama dengan Gramedia, hal ini menjadikan alasan Perpustakaan UNJ untuk mengembangkan koleksi pustaka dalam perpustakaan digital, karena untuk memenuhi kebutuhan pemustaka di mana pun dan kapan pun.
Kini, sudah banyak mahasiswa yang menggunakan aplikasi ELibrary UNJ untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam menunjang pembelajaran. Ada sekitar hampir dua ribu e-book yang mewarnai koleksi pustaka ELibrary UNJ, mulai dari buku-buku pelajaran, metode penelitian, hingga metode pembelajaran. Adanya perpustakaan digital ini, sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan membaca di lingkungan UNJ untuk pembelajaran secara daring.
Selain pemustaka yang lebih mudah meminjam dan membaca buku, para pustakawan UPT Perpustakaan UNJ pun lebih mudah dalam mengelola perpustakaan. Ibu Rina mengatakan jika fitur Admin Dashboard sangat memudahkannya dalam proses antrian peminjaman, mengelola anggota perpustakaan, dan menganalisis konten. Apalagi terdapat notifikasi yang akan mengingatkan admin untuk mengurus segala database perpustakaan digital.
E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.
Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.
Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.
Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-upload e-books internal dalam perpustakaan digital. Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.
Pandemi Covid-19 membuat semua orang harus bisa beradaptasi dengan teknologi untuk mendukung kegiatan jarak jauh, termasuk soal kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring oleh sekolah. Salah satunya adalah SMAN Sumatera Selatan yang harus menyesuaikan kegiatan pembelajaran, ujian, dan pengumpulan tugas selama pandemi karena interaksi fisik antara para siswa dan guru harus dibatasi.
SMAN Sumatera Selatan berupaya untuk membangun inovasi baru untuk menunjang kualitas belajar para siswa, salah satunya dengan mengadakan perpustakaan digital atau aplikasi Smart Library. Pihak sekolah mulai menggunakan aplikasi yang didukung oleh layanan jasa E-Perpus Gramedia ini sejak bulan Oktober 2021.
Pihak sekolah melihat bahwa adanya E-Perpus Gramedia ini dapat menambah prestasi dan kualitas sekolah yang bisa menjadi nilai tambah di penilaian akreditasi. Dilaporkan bahwa SMAN Sumatera Selatan menjadi satu-satunya sekolah negeri yang memiliki layanan perpustakaan digital di kotanya. Hal itu menjadi kebanggaan bagi pihak sekolah karena menjadi prestasi tersendiri.
Kemudian, adanya E-Perpus ini juga menaikkan poin pada Standar Sarana dan Prasarana yang menjadi salah satu komponen penting bagi penilaian akreditasi sekolah. Komponen tersebut menyangkut segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, seperti perpustakaan dan sumber buku.
Rischa Amelia Sari, salah satu staf perpustakaan di SMAN Sumatera Selatan, menuturkan bahwa adanya layanan E-Perpus ini sangat memudahkan para siswa untuk meminjam buku di mana saja dan kapan saja. Jadi, para siswa yang berada di luar asrama tetap dapat meminjam buku secara gratis.
Rischa mengatakan bahwa pihak sekolah sepakat untuk menggunakan E-Perpus Gramedia karena buku-bukunya terjamin orisinal dan memiliki katalog yang lebih lengkap dibandingkan dengan penerbit-penerbit lain. Lengkapnya perpustakaan di SMAN Sumatera Selatan membuat para siswa antusias untuk membaca dan meminjam buku di perpustakaan sekolah, bahkan ketika mereka sudah lulus sekalipun. Maka dari itu, untuk mempertahankan daya literasi mereka, pihak sekolah berupaya untuk membuka aplikasi perpustakaan digital agar dapat membantu para siswa tetap bisa membaca buku ketika pandemi.
Perpustakaan SMAN Sumatera Selatan (Dok. SMAN Sumatera Selatan)
Warga sekolah merasa sangat terbantu dengan adanya E-Perpus Gramedia karena mudah dioperasikan dengan fitur-fiturnya yang sederhana dan memudahkan pengguna untuk mencari buku. Kemudian, aplikasi ini juga sangat praktis, di mana kita bisa mengakses berbagai macam buku hanya dalam satu aplikasi.
Hingga kini, perpustakaan SMAN Sumatera Selatan telah memiliki 43 judul ebook yang akan terus bertambah nantinya. Pihak sekolah juga turut mempromosikan layanan perpustakaan digital mereka di kanal media Instagram sekolah.
Menurut Rischa, buku-buku yang paling banyak dibaca oleh para siswa adalah buku-buku psikologis dan novel. Maka dari itu, untuk mendukung semangat literasi mereka, pihak sekolah berusaha untuk bisa menyediakan buku tersebut secara lengkap melalui E-Perpus Gramedia.
E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.
Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.
Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.
Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-upload e-books internal dalam perpustakaan digital.
Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store.Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.
Penyalin Cahaya merupakan salah satu film yang sedang trending dan ramai diperbincangkan baru-baru ini karena mengusung tema kekerasan seksual. Apalagi, film ini dirilis di tengah isu persoalan kekerasan seksual yang sedang meningkat di Indonesia sejak beberapa tahun ke belakang.
Dirilis perdana secara internasional di The 26th Busan International Film Festival pada 8 Oktober tahun 2021 lalu, film Penyalin Cahaya kini akhirnya resmi tayang pada platform streaming Netflix sejak 13 Januari 2022. Film ini dibintangi oleh beberapa aktor serta aktris muda asal Indonesia seperti Shenina Cinnamon, Luthesa, Dea Panendra, Jerome Kurnia, Giulio Parengkuan, dan aktor pendatang baru seperti Chicco Kurniawan, serta aktor lawas Lukman Sardi.
Lewat kisah Sur atau Suryani (Shenina Cinnamon), film ini akan banyak menyorot tentang perjuangannya dalam meraih dan menuntut keadilan sebagai korban kekerasan seksual, lewat penyelidikannya bersama sahabat masa kecilnya, Amin (Chicco Kurniawan).
Cerita di Balik Film Penyalin Cahaya
Meningkatnya kasus kekerasan seksual di Indonesia beberapa tahun ini dan buruknya penanganan serta perlindungan hukum bagi para korban di Indonesia, merupakan salah satu kegelisahan yang dirasakan oleh Wregas Bhanuteja, sutradara sekaligus penulis skenario dari film Penyalin Cahaya. Menurutnya, film ini haruslah hadir sebagai wadah komunikasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya permasalahan kekerasan dan pelecehan seksual tersebut, terutama dalam dunia pendidikan.
Kemudian setelah melalui proses syuting yang dilakukan selama 20 hari dan merampungkan proses produksi selama lebih dari setahun, sejak tahun 2020 lalu, bersama dengan tim produksi dari Rekata Studio dan Kaninga Pictures, Wregas pun mengumumkan bahwa film Penyalin Cahaya telah selesai. Dengan selesainya produksi film ini, Wregas pun memulai debutnya dalam penyutradaraan film panjang.
Wregas sebelumnya juga pernah menjadi sutradara untuk film pendek Tak Ada yang Gila di Kota Ini, yang merupakan hasil adaptasi dari cerita pendek karangan Eka Kurniawan dalam buku kumpulan cerpennya yang berjudul Cinta Tak Ada Mati.
Terkait dengan pemilihan judul untuk film ini, melalui wawancaranya bersama tim KompasTV dalam konferensi pers pada bulan September 2021 lalu, Wregas mengaku bahwa judul tersebut dipilih karena terinspirasi dari kata fotocopy. Di mana ‘photos’ dalam bahasa Latin artinya ‘cahaya’ dan ‘copy’ dalam bahasa Inggris artinya ‘salin’. Kemudian, karena maksud salin di film ini adalah seseorang yang secara aktif melakukan penyalinan tersebut, maka judul yang ia pilih adalah ‘Penyalin Cahaya’.
Selain itu, alasan ia memilih judul ini juga karena hal itu sesuai dengan isu yang diangkat dalam film ini. Wregas berharap para penyintas atau korban bisa bersuara dan melawan ketidakadilan yang mereka rasakan selama ini. Dengan semangat kebersamaan, harapannya semangat itu kemudian tersalin dan terlipat gandakan semakin banyak, sehingga dapat melawan ketidakadilan tersebut.
Penggunaan kata fotocopy tersebut juga terlihat dari pekerjaan salah satu tokoh di film ini, yaitu Amin, sahabat masa kecil dari tokoh utama, Sur atau Suryani. Penggunaan kata tersebut juga terlihat pada poster filmnya itu sendiri, di mana Sur yang terlihat tengah bersandar di atas mesin fotocopy.
Penghargaan yang Diterima Film Penyalin Cahaya
Memiliki tema yang belum banyak diangkat oleh film Tanah Air, menjadikan film Penyalin Cahaya sukses mendapatkan berbagai macam penghargaan dan screening spesial di salah satu festival film terbesar di Asia yang berlokasi di Korea Selatan, yaitu di The 26th Busan International Film Festival.
Selain itu, film panjang pertama Wregas Bhanuteja ini juga turut menjadi salah satu film Indonesia yang masuk dalam kategori New Currents Award, yaitu sebuah program kompetisi untuk film pertama dan kedua yang didedikasikan untuk karya terbaru dari sutradara-sutradara muda Asia di The 26th Busan International Film Festival 2021.
Film Penyalin cahaya juga berhasil membawa pulang berbagai penghargaan dalam ajang Film Festival Indonesia (FFI) 2021 dan menjadi film dengan perolehan Piala Citra terbanyak dengan memenangkan 12 kategori, di antaranya Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Pria Terbaik, Penulis Skenario Terbaik, dan masih banyak lagi.
Bukan hanya itu, film Penyalin Cahaya juga berhasil memenangkan tiga penghargaan dari ajang Festival Film TEMPO 2021, untuk kategori Film Pilihan TEMPO, Sutradara Pilihan TEMPO, dan Skenario Pilihan TEMPO. Di samping itu, film Penyalin Cahaya turut terseleksi dalam Main Competition di 16th Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2021.
Sinopsis Novel dari Film Penyalin Cahaya
Kisah ini bermula ketika Sur atau Suryani, seorang mahasiswi sekaligus developer situs klub teater Matahari, mengikuti sebuah pesta yang diadakan oleh anak-anak teater Matahari untuk merayakan kemenangan mereka dalam sebuah kontes teater.
Sur yang kala itu baru pertama kali mengikuti sebuah pesta pun mabuk hingga tak sadarkan diri, dan dari sinilah masalah dimulai. Sehari setelah pesta kemenangan itu, Sur mendapatkan kabar bahwa beasiswa kuliahnya dicabut oleh pihak kampus, karena sebuah swafoto (selfie) dirinya yang sedang mabuk terunggah di media sosial miliknya.
Ia yang tidak tahu menahu soal unggahan foto-foto tersebut karena berada di bawah pengaruh minuman keras pun kalang kabut, dan berusaha mencari tahu mengapa kejadian buruk itu bisa terjadi. Dibantu dengan Amin, sahabatnya yang bekerja di kios fotokopi kampus, ia pun menyelidiki apa yang terjadi di malam pesta perayaan itu.
Lewat keahlian yang dimilikinya di bidang teknologi informasi, Sur pun meretas ponsel para anggota teater Matahari. Dari penyelidikannya tersebut, ia berhasil mengumpulkan barang bukti sedikit demi sedikit. Dari bukti tersebut ia pun mulai mengetahui apa yang terjadi padanya di malam pesta perayaan itu, di mana ternyata ia merupakan seorang korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh salah satu anggota klub teater tersebut.
Bersama dengan bukti-bukti yang dikumpulkannya itu, Sur pun melaporkan kasus yang menimpanya tersebut kepada pihak kampus. Namun, ia tidak menemukan titik terang atas kasusnya. Pihak kampus terlihat abai dan enggan untuk bertindak karena posisi dan kekuasaan orang tersebut. Konsekuensinya, ia malah harus memublikasikan permohonan maaf karena telah melakukan pencemaran nama baik.
Namun bukannya menyerah, ia justru makin semangat dan tidak tinggal diam untuk mengungkap kejahatan orang itu dengan segala cara, sampai ia mendapatkan apa yang ia mau.
Sebagai bentuk adaptasi sekaligus transisi dari skenario film ke dalam bentuk novel, sekarang kamu bisa menikmati cerita Penyalin Cahaya melalui tulisan-tulisan indah yang dinovelisasikan oleh Lucia Priandarini, seorang penulis dari buku Panduan Sehari-hari Kaum Introver dan Mager.
Ikuti Kisah Sur di Sini!
Untuk kamu yang penasaran dengan versi bukunya, yuk, buruan koleksi novel Penyalin Cahaya sekarang juga sebelum kehabisan!
Jangan lupa untuk ikuti promo-promo menarik lainnya di Gramedia.com. Dari berbagai diskon hingga penawaran spesial, klik gambar di bawah ini untuk cek promonya!
Temukan Semua Promo Spesial di Sini!
Sumber foto header: Dok. Rekata Studio dan Gramedia.com
Saat ini kita sedang menghadapi Revolusi Industri 4.0, di mana segala aspek kegiatan dan kehidupan manusia berubah menjadi ke arah yang serba digital. Dengan adanya perubahan tersebut, maka perpustakaan sebagai lembaga pendidikan, sarana, serta pusat informasi masyarakat, mau tidak mau harus ikut beradaptasi dalam menghadapi perubahan tersebut.
Hal itu dilakukan agar perpustakaan dapat meraih para penggunanya, khususnya untuk pengguna yang areanya sudah digital native, sehingga keberadaan perpustakaan tetap eksis dan tidak akan terlindas oleh perubahan zaman. Itulah yang kemudian mendorong perpustakaan Yayasan Taruna Bakti untuk merubah perpustakaannya menjadi perpustakaan digital.
Perubahan tersebut bahkan sudah dilakukan oleh perpustakaan Yayasan Taruna Bakti sejak tahun 2019, sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Pada saat itu, mereka mempunyai misi untuk menuju perpustakaan hybrid, yang diwujudkan dengan pengelolaan koleksi menggunakan sistem digital. Hanya saja, pada saat itu sistem manajemen koleksi fisik hanya sebatas dikelola secara internal dan dalam bentuk fisiknya saja.
Karena dirasa pemanfaatannya hanya bisa dilakukan di wilayah sekolah saja, maka pihak perpustakaan Yayasan Taruna Bakti mencari alternatif lain untuk menangani permasalahan tersebut, yaitu bekerja sama dengan E-Perpus Gramedia, untuk menyediakan layanan aplikasi Smart Library, agar bisa dimanfaatkan pula oleh warga di luar wilayah sekolah.
Perpustakaan Yayasan Taruna Bakti melihat jika aplikasi yang diberikan oleh E-Perpus Gramedia begitu potensial, apalagi dengan ulasan positif dari beberapa instansi yang telah lebih dahulu memiliki perpustakaan digital bersama E-Perpus Gramedia.
Setelah menggunakan Smart Library, Bapak Taufik Rahayu, salah satu pustakawan di perpustakaan Yayasan Taruna Bakti, mengatakan bahwa segala kebutuhan mereka menjadi terpenuhi. Mereka sangat terbantu dengan adanya sistem dalam Smart Library yang memudahkan dalam mengelola koleksi perpustakaan.
Saat ini, para pustakawan tidak perlu repot-repot untuk katalogisasi dan klasifikasi koleksi-koleksi pustaka, karena data-data tersebut sudah tersedia dan telah dikelola oleh tim Gramedia. Selain itu, para pustakawan juga tidak perlu memikirkan perawatan terkait koleksi-koleksi digital, karena perawatan maintenance server juga dilakukan oleh tim Gramedia. Jika ada permasalahan pun tim Gramedia akan sangat responsif untuk menangani kendala tersebut.
Tak hanya untuk pustakawan, dampak dari penggunaan aplikasi Smart Library ini juga dirasakan oleh pemustakanya. Di mana banyak dari mereka, apalagi para mahasiswa, merasa sangat terbantu dalam melakukan penelitian. Mereka dapat mengakses koleksi pustaka di mana pun dan kapan pun, tanpa perlu datang ke perpustakaan hanya untuk meminjam buku. Aplikasi ini juga membantu siswa-siswi mulai dari SD, SMP, sampai SMA, dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah mereka dari mana saja.
Suasana di Dalam Perpustakaan Yayasan Taruna Bakti (Dok. Perpustakaan Yayasan Taruna Bakti)
Bapak Taufik menambahkan, bahwa dari berbagai konten yang dimiliki oleh E-Perpus Gramedia, e-books menjadi koleksi yang paling banyak diminati oleh para pemustaka. Selain buku-buku pengetahuan, genre yang paling diminati oleh mereka adalah buku-buku fiksi. Meskipun begitu, pihak perpustakaan pun tidak menutup kemungkinan untuk tetap mengadakan jenis-jenis konten lainnya.
Meski saat ini sudah banyak dari warga Yayasan Taruna Bakti yang mengakses Smart Library, namun tim dari perpustakaan akan tetap melakukan pendekatan untuk membuat anak-anak semakin tertarik dalam menggunakan Smart Library.
E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.
Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.
Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.
Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-uploade-books internal dalam perpustakaan digital.
Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.
Sumber foto header: Dok. Perpustakaan Yayasan Taruna Bakti
Harapan semua pendaki, terlebih mereka yang masih pemula, adalah bisa sampai puncak gunung dengan selamat. Lelah selama perjalanan sirna seketika, tergantikan oleh setiap inchi keindahan alam ciptaan Tuhan yang bisa dilihat dari ketinggian. Apa-apa saja yang terlihat di bawah sana menjadi terasa sangat kecil. Namun, siapa yang menduga bahwa niat awal mendaki gunung malah tersesat dan menjelajahi kehidupan dari dunia lain?
Seperti itulah yang dialami oleh hampir semua tokoh utama dalam buku kumpulan cerita Hilang dalam Dekapan Semeruyang diterbitkan penerbit Elex Media Komputindo. Setiap tokoh dalam cerita yang ditulis Fajar Aditya yang dikenal lewat saluran Youtube RJL 5, mengalami perjalanan di luar nalar ketika mendaki gunung. Padahal tidak ada niatan sama sekali dari mereka untuk bisa memasuki dimensi lain yang mengerikan.
Coba Tonton di Sini!
Berbagai Kisah Mencekam dalam Buku Hilang dalam Dekapan Semeru
1. Bagas dan Ariel di Gunung Arjuno
Bagas dan Ariel menceritakan kisahnya yang nyaris menghilang di gunung Arjuno, di antara mitos kisah Ngunduh Mantu yang sudah melegenda di gunung tersebut. Awalnya, mereka berniat mendaki hanya untuk melepas penat di tengah-tengah jadwal perkuliahan. Namun, berbagai kejadian janggal mulai menimpa sejak awal perjalanan.
Mulai dari mendengar suara kereta kuda di tengah-tengah gunung, melihat anak-anak berlarian ke arah hutan pada akhir hari menuju malam, sampai tersesat dan keluar di tempat yang sangat jauh dari tempat mereka berangkat. Sebuah petualangan yang tak bisa keduanya lupakan seumur hidup.
2. Yoga dan Ucok di Gunung Sindoro
Kisah serupa tapi tak sama dialami Yoga ketika melakukan pendakian ke gunung Sindoro. Bersama sahabatnya, Ucok, mereka berencana mendaki tiga gunung sekaligus di Jawa dengan harapan semua berjalan lancar. Nahasnya, berkat selorohan isengnya, Yoga malah tersesat berhari-hari di atas gunung sendirian.
Bertahan hidup dengan sisa perbekalan yang sangat minim, bahkan untuk bertahan hidup dia sampai meminum genangan air hujan. Seakan belum cukup menderita, selama pencarian jalan turun, berkali-kali dia mengalami kejadian di luar nalar, sampai kemudian dia menyadari telah kena tulah atas ucapannya sendiri. Untungnya, tim segera menemukan keberadaannya. Dia turun dengan selamat membawa serta pelajaran yang sangat berharga.
Tidak semua kisah berakhir dengan bahagia. Barangkali, itulah gambaran yang tepat untuk kisah yang Fajar Aditya tuliskan dalam cerpen Hilang dalam Dekapan Semeru, yang menjadi judul dari buku debutnya ini.
Kisah persahabatan Arif dan Bang Daing menghadirkan perasaan haru biru. Arif tidak mengira bahwa pendakian ke Semeru pada tahun 2000-an awal bersama kedua sahabatnya, Bang Daing dan Marsandi, akan memiliki dampak sangat besar terhadap hidupnya. Arif kehilangan salah satunya, dan pendakian gunung setelah itu selalu berakhir gagal karena selalu berada di bawah bayang-bayang trauma di gunung Semeru, sampai dua puluh tahun kemudian kisahnya diangkat dalam saluran Youtube RJL 5.
Adapun 5 kisah lain yang juga pernah viral di saluran Youtube dan Fajar Aditya bundel dalam buku kumcer ini. Lewat buku pertamanya, Fajar Aditya memberi gambaran bahwa dia bersama tim RJL 5 tidak hanya menyajikan cerita horor pendakian semata, tetapi juga membawa kampanye mengenai kewaspadaan dalam proses pendakian gunung, karena itu berkaitan dengan banyak hal di dalamnya. Bukan hanya perkara tren kemudian menyepelekan keselamatan diri sendiri.
Untuk mengetahui kisah selengkapnya, dapatkan buku Hilang dalam Dekapan Semeru sekarang juga dengan klik sampul buku di bawah ini!
Baca dan Rasakan Kengeriannya Sekarang!
Jangan sampai ketinggalan mengoleksi novelnya, untuk merasakan kengerian yang terjadi lewat jalinan kata yang mencengangkan! Selagi ada harga spesial dan bonus postcard di Gramedia.com, yuk, langsung cek di bawah ini!
Dapatkan Bonusnya di Sini!
Gramedia.com juga masih punya banyak diskon spesial buat kamu. Untung makin banyak, buruan cek semua promonya di bawah ini!
Tak bisa dipungkiri jika teknologi saat ini membuat banyak hal berubah. Semua dalam bentuk digital, yang memudahkan segala aktivitas sehari-hari tanpa ada batas ruang dan waktu. Kegiatan membaca tak kalah ikut andil dalam hal ini.
Bank BCA bersama E-Perpus Gramedia, bekerja sama dalam menunjang kegiatan membaca bagi para karyawan Bank BCA. Perpustakaan digital bernama BLIMs pun hadir untuk memenuhi kebutuhan para karyawan dalam meminjam buku.
Stanisia, PIC dari BCA BLIMs, menyatakan bahwa mereka memutuskan untuk menggunakan BLIMs agar memudahkan proses peminjaman buku yang lebih cepat dan praktis.
BCA BLIMs (Dok. Bank BCA)
Sebelum menggunakan BLIMs, para karyawan yang ingin meminjam buku harus terhalang dengan jarak yang jauh, sehingga memakan waktu yang banyak untuk proses pengiriman. Namun dengan BLIMs, para karyawan tidak perlu khawatir lagi, karena dengan buku digital mereka bisa langsung membaca buku yang tersedia, hanya dari gawai yang mereka gunakan.
Menurutnya, BLIMs memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh penyedia layanan perpustakaan digital lainnya, seperti kemudahan proses peminjaman dan pengembalian buku, jangkauannya yang lebih luas, serta koleksi bukunya yang berbahasa Indonesia. Hal itulah yang membuat BCA memutuskan untuk memilih E-Perpus Gramedia untuk bersama membangun BLIMs.
Kelebihan BLIMs lainnya adalah karyawan bisa membacanya di laptop, sehingga bisa membuat mata lebih nyaman ketika membaca. Ditambah lagi ada berbagai jenis bacaan di aplikasi ini, seperti koran, majalah, dan buku digital. Dengan segala kelebihan aplikasi BLIMs, Stanisia sangat merekomendasikan aplikasi ini baik ke teman-temannya di kantor, hingga ke seluruh karyawan BCA.
Untuk mempromosikan BLIMs kepada para karyawan BCA, Stanisia menjelaskan bahwa perusahaan mengirim e-mail kepada seluruh karyawan terkait buku rekomendasi, dan mempromosikan BLIMs melalui akun Instagram internal para karyawan. Tak hanya itu, ajakan dari mulut ke mulut untuk menggunakan aplikasi BLIMs juga menjadi cara untuk mengajak seluruh karyawan merasakan kelebihan dari aplikasi ini.
Publikasi BCA BLIMs (Dok. Bank BCA)
Stanisia juga mengungkapkan dampak yang dirasakan dengan adanya perpustakaan digital ini. Karena aplikasi BLIMs, para karyawan yang tadinya hanya membaca karena kebutuhan, kini menjadi lebih terbiasa dan mencari BLIMs untuk mencari konten atau bahan bacaan yang mereka inginkan. Kemudian, dengan menggunakan BLIMs para karyawan yang berada di tempat yang jauh, tidak perlu khawatir lagi harus menunggu waktu yang lama jika ingin meminjam buku dari perpustakaan BCA.
E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.
Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.
Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.
Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-uploade-books internal dalam perpustakaan digital.
Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.
Perkembangan teknologi ke arah yang serba digital sudah meningkat tajam. Hal ini sangat terlihat jelas pada perubahan pola hidup masyarakat yang sudah sangat bergantung pada teknologi dan perangkat digital lainnya. Apalagi, pandemi yang telah melanda dunia belum lama ini, telah mempercepat proses terjadinya transformasi digital di berbagai sektor dan kehidupan masyarakat.
Kini, berbagai sektor kehidupan harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang serba digital. Hal ini pula yang kemudian mendorong Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara (YPPSB) untuk mengubah segala sistem, metode, serta kegiatan mereka ke arah yang serba digital, mulai dari kegiatan administrasi, belajar mengajar, literasi, termasuk perpustakaan.
Terkait peralihan perpustakaan YPPSB ke perpustakaan digital atau E-Perpus, menurut Ibu Misnawati, koordinator perpustakaan YPPSB, peralihan tersebut sebenarnya sudah menjadi target mereka jauh sebelum adanya pandemi. Namun karena masih banyak kendala, di mana tidak semua orang langsung menerima perubahan tersebut dan proses peralihannya yang tidak mudah, rencana peralihan ke perpustakaan digital pun menjadi tertunda.
Sejak pandemi melanda, rencana untuk mengadakan perpustakaan digital di YPPSB pun kembali dijalankan. YPPSB pun memilih layanan jasa dari E-Perpus Gramedia untuk mewujudkan perpustakaan digital yang cocok dengan perpustakaan YPPSB, mudah, dan nyaman digunakan.
Koordinator Perpustakaan Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara saat Mengakses Dashboard Admin (Dok. Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara)
Sejak pertengahan tahun 2021, E-Perpus telah membantu para pemustaka YPPSB, khususnya anak-anak dan guru-guru, dalam memenuhi segala kebutuhan literasi serta bahan belajar mengajar mereka selama pandemi berlangsung, karena aksesnya yang mudah dan dapat digunakan kapan pun dan di mana pun. Selain itu, sebagai koordinator perpustakaan, Ibu Misnawati juga merasa bahwa dengan fitur Admin Dashboard yang tersedia, sangat memudahkannya dalam melakukan pembelian konten perpustakaan, seperti untuk menambah e-book, majalah, maupun koran digital.
Kemudian, untuk meningkatkan minat baca dan kunjungan di aplikasi E-Perpus, pihak pustakawan YPPSB pun melakukan berbagai cara, mulai dari promosi dan ajakan untuk membaca di perpustakaan digital, sampai memberikan kegiatan-kegiatan yang menarik untuk para anggota perpustakaan, seperti mengadakan kegiatan bedah buku, membaca buku bersama, menghadirkan serta mengundang penulis dan tokoh-tokoh terkenal, dan memberikan hadiah untuk pembaca terbaik di setiap bulannya.
Contoh Promosi E-Perpus yang dilakukan oleh Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara (Dok. Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara)
Menurut Ibu Misnawati, dari banyaknya koleksi-koleksi yang dimiliki oleh Gramedia, koleksi e-book lah yang paling banyak dibaca dan di-request oleh para pemustaka di perpustakaan YPPSB. Hingga kini, perpustakaan Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara telah memiliki lebih dari seribu judul e-book yang tentunya akan terus bertambah, seiring dengan bertambahnya kebutuhan dari para pemustakanya di kemudian hari.
E-Perpus Gramedia telah bekerjasama dengan ratusan klien dari berbagai instansi, mulai dari kementerian, perusahaan swasta, sekolah, universitas, hingga organisasi non profit lainnya. E-Perpus Gramedia memberikan jasa dalam pembuatan aplikasi perpustakaan digital, yang mampu menaruh lebih dari puluhan ribu koleksi buku, majalah, maupun koran digital, dari ratusan penerbit ternama.
Dengan perpustakaan digital, pemeliharaan dan kontrol koleksi perpustakaan jadi lebih mudah. E-Perpus Gramedia memiliki fitur Admin Dashboard yang memudahkan pustakawan dalam membuat laporan, mengelola, dan menganalisis pengguna serta konten di dalamnya.
Lewat Admin Dashboard, pustakawan bisa mengatur pengguna atau anggota perpustakaan dengan lebih mudah, dapat memantau aktivitas pengguna, mengatur konten dan peminjaman, hingga mengatur pembelian konten, yang semuanya bisa diakses secara 24 jam di mana saja, hanya melalui smartphone atau tablet. Dengan perpustakaan digital dari E-Perpus Gramedia, Anda bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung dari mana pun, di luar pengunjung yang datang langsung ke tempat perpustakaan.
Selain Smart Library yang bisa dimiliki dengan cepat dan mudah, Anda juga bisa memilih ePerpus Premium untuk miliki perpustakaan eksklusif tersendiri pada instansi Anda. Aplikasi akan dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan instansi dan bisa meng-uploade-books internal dalam perpustakaan digital.
Mulai dari Rp5.220.000, Anda sudah bisa mendapatkan perpustakaan digital sendiri, dan aplikasi tersedia di Google Play Store maupun App Store. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan perpustakaan digital oleh E-Perpus Gramedia, Anda bisa mengakses pada eperpus.com dan klik Kontak Sales di pojok kanan atas.
Sumber foto header: Dok. Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara
Pengajaran bahasa Inggris di Indonesia sejatinya sudah dimulai sejak lama. Berbagai kurikulum dan metode pengajaran bahkan telah dikembangkan oleh pemerintah, guna meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai bahasa Inggris, salah satunya dengan memperkenalkan bahasa Inggris lebih dini, dimulai dari Sekolah Dasar.
Sayangnya, mengajarkan bahasa Inggris untuk anak itu memang susah-susah gampang. Hal ini terjadi karena masih banyak ditemukannya masalah serta hambatan yang memengaruhi proses pelaksanaan program tersebut, sehingga hasil yang dicapai pun belum maksimal. Salah satu hambatan tersebut terlihat dari proses belajar mengajar di ruang kelas, mulai dari suasana kelas yang tidak kondusif karena banyaknya jumlah siswa dalam satu kelas, dan tidak menariknya media belajar yang disediakan oleh sekolah.
Kendala dalam Mengajar Bahasa Inggris di Sekolah Dasar
1. Jumlah Siswa yang Begitu Banyak dalam Satu Kelas
Banyaknya jumlah siswa di dalam satu kelas, membuat suasana kelas yang seharusnya menyenangkan menjadi tidak kondusif. Padahal dalam pengajaran bahasa, jumlah siswa di dalam satu kelas seharusnya dibatasi agar siswa bisa fokus dalam kegiatan belajarnya.
Pada kenyataannya, sekolah-sekolah di Indonesia kebanyakan memiliki kelas dengan jumlah siswa mencapai 30-40 siswa dalam satu kelasnya, sehingga membuat suasana kegiatan belajar mengajar menjadi tidak ideal. Terkait banyaknya jumlah siswa yang ada di ruang kelas, sebenarnya hal tersebut bisa diatasi oleh para guru dengan membagi siswanya menjadi beberapa kelompok.
Kendala dalam Mengajar Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (Sumber Gambar: Tempo/Eko Siswono Toyudho)
Johnson & Johnson (1994) bahkan mengatakan bahwa terdapat tiga kelebihan membagi siswa menjadi berkelompok, yaitu: 1. Menciptakan suasana interaksi antara siswa dengan siswa 2. Merubah budaya siswa dari kerja individu menjadi kerja dalam satu kelompok 3. Membuat suasana yang lebih variatif sehingga membuat siswa bisa menunjukkan kemampuannya secara maksimal.
Selain itu, dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok juga akan memudahkan para guru untuk memberikan materi dan memperhatikan anak muridnya. Karena dalam proses belajar untuk siswa sekolah dasar, biasanya memang memerlukan perhatian yang lebih, mengingat usia mereka yang masih belia.
2. Media Belajar yang Kurang Memadai
Di Indonesia kebanyakan guru memakai buku pelajaran sebagai penuntun mereka dalam memberikan materi. Namun, ada beberapa guru yang mengalami masalah karena kurangnya buku yang tersedia. Ditambah dengan para guru yang tidak mempunyai pedoman terkait buku lainnya yang layak, serta memenuhi standar untuk dipergunakan sebagai materi pembelajaran di kelas.
Kalaupun di sekolah tersedia banyak buku pelajaran yang bisa digunakan, kebanyakan dari buku-bukunya pun kurang menarik untuk anak siswa sekolah dasar. Misalnya terlalu banyak tulisan di dalam buku, kurangnya gambar yang menarik, sehingga hal tersebut menghambat atau menurunkan motivasi siswa dalam proses belajarnya.
Hal tersebut sebenarnya bisa diatasi apabila guru memiliki metode mengajar bahasa Inggris yang menyenangkan dan kreatif, yang bisa membuat anak didiknya merasa enjoy, bersemangat, dan senang dengan materi yang disampaikan. Misalnya dengan mengajak para siswanya belajar di luar kelas (moving class), entah di lapangan, taman, atau ruangan lain selain kelas mereka.
Kendala dalam Mengajar Bahasa Inggris di Sekolah Dasar (Sumber Gambar: Canva)
Dilansir dari Tribunnews.com, Kunjana Rahardi, salah satu pakar sosiolinguistik dari Universitas Gajah Mada, juga mengatakan bahwa metode dan fokus pembelajaran bahasa Inggris memang haruslah diubah menjadi lebih menyenangkan. Hal ini dilakukan agar dapat mendorong para siswa untuk mempraktikkan bahasa Inggris secara lebih aktif.
Selain itu, guna meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, guru juga bisa memanfaatkan media pengajaran lain, misalnya menggunakan barang-barang yang berkaitan dengan kegiatan mereka sehari-hari, menonton film, mendengarkan musik, menggunakan gerakan tubuh, bermain games, menggunakan gambar, dan lain sebagainya. Metode-metode menyenangkan tersebut penting untuk dilakukan agar proses belajar mengajar di kelas tidak monoton dan membosankan.
Selain guru mata pelajaran bahasa Inggris, sebenarnya pihak sekolah juga harus ikut turut andil dalam membantu proses belajar mengajar tersebut, salah satunya dengan menyediakan fasilitas dan media belajar mengajar yang baik dan lengkap, sehingga kegiatan siswa di kelas pun dapat berlangsung dengan lancar. Nah, salah satu fasilitas yang bisa diberikan adalah dengan menghadirkan media pengajaran bahasa Inggris dari BOOKR Class.
BOOKR Class, Aplikasi yang Memudahkan Guru dalam Mengajar Bahasa Inggris
BOOKR Class adalah aplikasi media pembelajaran dan bermain yang menyenangkan untuk siswa dalam mempelajari bahasa Inggris. BOOKR Class hadir dengan tampilan yang lebih berwarna, lewat berbagai cerita dan games edukatif di dalamnya. Tentunya, hal ini sangat berbeda dengan buku pelajaran konvensional seperti yang disediakan oleh sekolah, karena BOOKR Class hadir melalui benda yang paling disukai oleh anak-anak saat ini, yaitu gadget dan komputer.
Selain menjadi media pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa, BOOKR Class juga akan sangat membantu para guru dalam mengajar dan menilai perkembangan kemampuan siswa-siswanya. BOOKR Class memiliki fitur Teacher Dashboard yang berisi modul pembelajaran dan bisa digunakan untuk mengajar di kelas. Selain itu, fitur ini juga memudahkan guru dalam memberikan dan menilai tugas, serta mampu memberikan informasi mengenai perkembangan anak, dengan data statistik yang sangat mudah dibaca.
Aplikasi yang berasal dari Hungaria ini, sudah dipilih oleh 25 ribu guru di seluruh dunia, mulai dari Hongkong, Yunani, dan Lebanon, untuk menjadi tambahan media pembelajaran di sekolah. Aplikasi ini dibuat oleh para expert di bidang pendidikan dan mengikuti metodologi yang terbukti efektif dalam mengajarkan siswa dalam berlatih reading, listening, spelling, pronounciation, vocabulary, dan grammar.
BOOKR Class, Aplikasi Pengajaran Bahasa Inggris
Di BOOKR Class, para siswa nantinya akan belajar bahasa Inggris melalui buku cerita digital interaktif yang dilengkapi dengan gambar animasi, efek suara, serta fitur-fitur lainnya, yang dapat menarik minat baca dan meningkatkan pemahaman anak (audio-visual book).
Cerita-cerita yang disediakan aplikasi BOOKR Class pun bermacam-macam, mulai dari cerita rakyat, klasik, hingga modern terfavorit di dunia. Selain itu, BOOKR Class juga bekerjasama dengan berbagai penerbit unggulan di seluruh dunia dalam menghadirkan cerita yang sarat akan makna, termasuk penerbit asal Indonesia.
Di aplikasi tersebut terdapat 24 animated books dari penerbit Indonesia, yang seluruhnya dari penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP). Delapan di antaranya merupakan cerita rakyat Nusantara, seperti The Story of Malin Kundang, Prince Amat Mude, The Crying Stone, dan masih banyak lagi.
Harga Spesial BOOKR Class
BOOKR Class sudah diberikan predikat “outstanding” atau luar biasa oleh Education Alliance Finland (EAF) sebagai produk teknologi pendidikan yang memenuhi standar internasional tertinggi. Jadi, tidak perlu khawatir lagi untuk menggunakan BOOKR Class yang sudah mendapatkan predikat dari negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.
BOOKR Class sudah bisa digunakan hanya dengan mengunduh aplikasinya melalui Google Play dan App Store untuk versi mobile, atau pada Microsoft Store dan Mac App Store untuk versi desktop.
Kini, akses penggunaan BOOKR Class sudah bisa kamu beli melalui Gramedia, lho! Di masa liburan sekolah ini, Gramedia memberikan diskon spesial yang bisa kamu dapatkan mulai tanggal 15 Juni – 31 Agustus 2022.
Khusus sekolah atau instansi lainnya yang ingin menggunakan BOOKR Class sebagai tambahan media mengajar, kamu bisa mendapatkan diskon 20% untuk semua pembelian paket langganan B2B (Business-to-Business), mulai dari Rp2.500.000 untuk paket puluhan pengguna selama satu bulan maupun per tahun.
Klik untuk Pesan!
Yuk, segera berlangganan paket B2B (Business-to-Business) agar kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris di sekolah menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan! Untuk informasi lebih lanjut mengenai promo dan produk BOOKR Class, kamu bisa hubungi Customer Service kami di email ini atau melalui chat Whatsapp di 081977892020.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai kelebihan BOOKR Class untuk guru, kamu bisa membacanya lebih lanjut dalam artikel berikut >>> BOOKR Class, Aplikasi yang Memudahkan Guru Mengajar Bahasa Inggris
Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat hingga lahirnya revolusi Society 5.0, membuat banyak perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang tidak hanya memiliki kemampuan akademis yang mumpuni, tapi juga yang memiliki skill tambahan untuk membantu dalam mencapai tujuan perusahaan, baik itu hard skill maupun soft skill.
Hal ini terjadi karena dunia kerja pada saat ini telah berubah ke arah yang lebih dinamis, sehingga perusahaan sangat membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai kecerdasan dan skill yang baik untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dalam dunia kerja mereka.
Lalu, apa itu hard skill dan soft skill?
Pengertian Hard Skill dan Soft Skill
Secara tradisional, skill sering mengacu pada kemampuan teknis yang dimiliki oleh seseorang seperti kemampuan menggunakan suatu alat, mengolah data, mengoperasikan komputer, atau mengetahui pengetahuan tertentu. Kemampuan-kemampuan tersebut disebut dengan hard skills atau kemampuan teknis.
Hard skill ini sangat diperlukan dan dibutuhkan oleh pekerja dalam rangka melaksanakan serangkaian tugas-tugas pokok untuk mencapai tujuan pekerjaan mereka, yang biasanya diperoleh dan terbentuk dari suatu kegiatan pelatihan atau pengalaman tertentu.
Berbeda dengan soft skill, kemampuan ini merupakan kemampuan karakteristik atau interpersonal yang dimiliki individu dalam merespon lingkungannya. Misalnya seperti kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, dan lain sebagainya.
Pentingnya Hard Skill dan Soft Skill dalam Dunia Kerja (Sumber Gambar: pexels.com/@olia-danilevich)
Seperti hard skill, soft skill ini juga sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, karena nantinya akan sangat berguna untuk membantu mengatasi persoalan-persoalan atau problem kecil yang sering muncul secara tiba-tiba dalam suatu perusahaan.
Maka dari itulah, kita sangat perlu untuk membekali diri kita sendiri dengan soft skill dan hard skill yang mumpuni. Karena semakin bagus soft skill dan hard skill yang kita kuasai dan dapat menyeimbangkannya dengan baik, maka akan semakin tertarik pula perusahaan untuk merekrut kita dan mempertahankan kita di perusahaannya.
Meskipun kita sudah bekerja di perusahaan tertentu, tidak ada salahnya untuk memperdalam skill atau mempelajari skill baru yang belum kita kuasai. Karena hal itu juga akan membantu kita untuk bisa terus beradaptasi dengan dunia kerja yang dinamis seperti sekarang ini. Jangan sampai kamu merasa cukup dengan skill yang kamu punya saat ini, yuk, kita mulai kembangkan diri jadi lebih optimal!
Nah, untuk kamu yang ingin mengembangkan atau ingin mempelajari kemampuan baru, kamu bisa mengikuti kelas online yang diadakan oleh Gramedia Academy.
Di kelas online ini, Gramedia Academy menyediakan bermacam-macam kelas yang bisa kamu pilih, mulai dari kelas memasak, kelas prakarya, kelas bisnis dan manajemen yang akan membantu meningkatkan soft skill kamu, kelas fotografi, kelas menggambar, kelas menulis yang dibimbing langsung oleh penulis terkenal, kelas parenting, dan masih banyak lagi!
Untuk kamu yang tertarik dan ingin mengikuti Kelas Online Gramedia Academy atau KOGA, saat ini kamu bisa lho mengikuti kelas-kelas tersebut secara GRATIS, caranya seperti di bawah ini.
Cukup dengan membeli paket Full Premium Package Gramedia Digital selama 1 tahun, maka kamu akan mendapatkan kelas gratis di KOGA!
Setelah membeli dan melakukan pembayaran untuk paket Full Premium Package Gramedia Digital 1 tahun, kamu akan mendapatkan e-mail berisi kode voucher yang bisa kamu gunakan atau redeem di Gramedia Academy.
Di sana, kamu tinggal pilih kelas apa yang ingin kamu ikuti secara gratis, dan jangan lupa untuk redeem vouchernya dengan klik banner di awal halaman. Kamu tinggal isi dan lengkapi formulirnya, tim Gramedia Academy pun akan menghubungi kamu lagi untuk bisa mengikuti Kelas Online di Gramedia Academy!
Lihat Berbagai Kelas di Sini!
Promo ini hanya berlaku untuk kamu yang baru membeli paket Full Premium Package Gramedia Digital 1 tahun hingga tanggal 31 Juli 2022.
Eits, untuk kamu yang sudah menjadi pelanggan Full Premium Package, kamu nggak usah sedih! Kamu masih bisa mendapatkan diskon 60% untuk setiap pembelian paket kelas Gramedia Academy kok!
Gimana? Menarik banget kan? Sudah dapat baca sepuasnya selama setahun, bisa dapat kelas online gratis lagi! Yuk, beli sekarang paketnya atau bisa langsung klik di bawah ini!
Beli Paketnya di Sini!
Baca juga: Untung Berlipat, Beli Full Premium Package Gramedia Digital Gratis Kelas di Gramedia Academy
Hai, Grameds! Genre buku yang biasa kamu baca atau kamu suka apa nih? Jenis buku karangan penulis-penulis hebat ada banyak sekali ya. Genre tersebut memang ada bermacam-macam supaya kamu jadi nggak bosan dan bisa memilih berbagai tema yang beragam.
Untuk di buku sendiri, secara garis besar ada dua kategori utamanya, yaitu fiksi dan non-fiksi. Fiksi ditulis berdasarkan imajinasi dan pemikiran penulisnya, sedangkan non-fiksi berisi fakta dan kejadian yang benar. Buku fiksi ini mempunyai beberapa jenis atau genre turunan lagi. Jenis buku yang biasa masuk ke fiksi mencakup beberapa genre, yaitu:
8 Jenis Genre dalam Buku Fiksi
1. Romantis
Genre novel ini sering banget nih kita temuin di toko buku dan paling banyak diminati orang. Umumnya mengangkat kehidupan sehari-hari atau slice of life dengan sentuhan drama yang penuh cinta. Penulisan kata-katanya juga ada yang begitu puitis dan romantis sehingga membuat kita bisa ikutan kesemsem, baper, sampai senyum-senyum sendiri.
Contoh novel romantis terbaru dan bisa kamu cicip baca ada di Love Your Life.
Beli dan Baca Sekarang!
Setelah putus cinta, Ava memutuskan untuk undur diri sejenak dari ingar bingar kehidupan dan percintaan, dengan melarikan diri dan mengikuti retret menulis di tempat terpencil yang indah di pesisir Italia. Di acara tersebut, ia dan peserta lainnya diminta untuk tidak saling mengungkap kehidupan dan informasi pribadi apapun, termasuk nama mereka. Ava pun memilih nama Aria sebagai nama samaran yang ia gunakan selama di retret.
Dengan nama Aria, Ava pun bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru, termasuk pria nyaris sempurna bernama Dutch yang memiliki nama asli Matt. Seiring berjalannya waktu dan seringnya waktu perjumpaan antara keduanya di acara tersebut, mereka pun akhirnya jatuh cinta dan menjalin hubungan. Namun akankah hubungan yang dimulai tanpa mengetahui kehidupan asli diri mereka tersebut akan tetap bertahan? Apa yang akan terjadi ketika mereka harus kembali ke kehidupan nyata mereka?
Kamu juga bisa baca versi e-booknya di sini >>> Love Your Life
Novel romantis lainnya yang bisa kamu baca adalah Last Tang Standing. Kalau kamu suka sama cerita Crazy Rich Asians, Admin yakin kamu juga akan tertartik dengan buku ini.
Beli dan Baca Sekarang!
Bercerita tentang wanita berumur 30 tahun dengan karirnya yang gemilang dan sukses menjadi pengacara di biro hukum top Singapura. Ibu dan keluarganya yang menjunjung budaya Cina, menyayangkan dirinya yang belum menikah di umur tersebut, dan menginginkannya untuk segera naik ke pelaminan.
Andrea bersusah payah untuk mendapatkan promosi partner di tempatnya bekerja, namun sekarang ia juga harus berusaha mencari partner hidup potensialnya. Hatinya bimbang, apalagi sejak saingannya, Suresh, cowok ganteng yang juga mengincar posisi impiannya itu. Sering bertemu di kantor membuat Andrea menemukan banyak kesamaan di antara mereka, tapi ia takut akan menganggap Suresh sebagai teman.
Andrea teguh pada pendiriannya. Menurutnya, laki-laki bukan standar kebahagiaan. Apakah pada akhirnya Andrea melawan segala tuntutan keluarga? Atau dia menyerah dan mengorbankan kebahagiaannya?
Baca versi e-booknya di sini >>> Last Tang Standing
Ada pula novel romantis karya penulis lokal yang bisa kamu baca, yaitu Asmaraloka.
Beli dan Baca Sekarang!
Ketemu mantan di kantor dan ternyata dia bos kita sendiri? Mau nggak mau harus berinteraksi terus sama mantan dong.. Itu yang dialami oleh Isabella, yang orang-orang tahu di kantor ia hanya wanita berusia seperempat abad, yang lugu dalam urusan asmara. Bosnya yang menyebalkan itu adalan mantan Isa saat SMA, dan diputuskan tiba-tiba setelah tiga tahun backstreet. Ethan pergi hanya dengan mengatakan sudah tidak bisa bersama Isa lagi.
Di tengah proyek-proyek yang dikerjakan bersama, Isa meyakinkan diri bahwa nggak ada lagi rasa di antara dia dan Ethan. Hingga terungkaplah alasan kenapa Ethan dulu memutuskannya, yang membuat hati Isa pun goyah. Bahkan Ethan memohon maaf dan minta diberikan kesempatan kedua. Sanggupkah Isa menolak?
Kamu juga bisa baca versi e-booknya di sini >>> Asmaraloka
2. Fanfiction
Sebenarnya ini adalah cerita yang berasal dari “imajinasi fans”. Biasanya memiliki karakter dari artis-artis seperti anggota boyband, band, aktor, dan lainnya. Ceritanya juga umum dengan slice of life dan masih menggunakan dunia, konsep, karakter dan beberapa aspek cerita asli dari karakter idola yang dijadikan tokoh di dalamnya.
Contoh novel fanfiction yang wajib kamu baca ada di Alster Lake.
Beli dan Baca Sekarang!
Novel fanfiction yang diangkat dari AU atau Alternate Universe di Twitter ini menceritakan tentang perempuan bernama Alea yang tiba-tiba kehilangan buku favoritnya, “Alster Lake”, ketika ia berkunjung ke perpustakaan. Tanpa diduga, buku miliknya itu ditemukan oleh penulis dari buku itu sendiri, yaitu Dean Bjorn.
Dari sanalah kisah keduanya pun dimulai. Dua orang yang mulanya asing itu kemudian menjadi lebih dekat dan mengenal satu sama lain ketika mengetahui bahwa mereka ternyata memiliki ketertarikan yang sama akan negara Jerman. Seiring berjalannya waktu mereka pun jatuh cinta dan menjalin hubungan.
Hanya saja, hubungan keduanya tersebut ternyata tidak berjalan lancar. Dean yang hilang kabar karena sibuk dengan studinya ke Jerman dan kesalahpahaman lainnya, membuat hubungan keduanya itu pun mau tidak mau harus berakhir dan kembali menjadi dua orang asing.
Namun pada suatu hari, tiba-tiba Alea menemukan judul buku yang tidak asing baginya, yaitu Alster Lake 2 yang ternyata menceritakan tentang seorang perempuan yang berarti bagi Dean. Alea yang yakin bahwa isi dari buku itu ditujukan untuk dirinya pun akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Jerman dan mencari sosok Dean untuk menyelesaikan semuanya. Namun, apakah keputusan Alea tersebut akan membuahkan hasil yang baik?
Kamu juga bisa baca kisah Alea dan Dean melalui perspektif Dean yang ia tulis dalam jurnal miliknya di buku Turning Page.
Beli dan Baca Sekarang!
Tidak seperti novel pertamanya, novel kedua ini lebih berisikan ilustrasi-ilustrasi manis dan tulisan kecil dari Dean Bjorn tentang kekasihnya, Alea Khiar. Mulai dari pertemuan keduanya yang tidak disengaja, hubungan asmara keduanya, sampai kehidupan dari seorang Dean Bjorn.
Selain itu, alur cerita dalam novel Alster Lake juga akan lebih diperdalam oleh penulis di dalam buku ini, serta akan ada beberapa tambahan cerita baru dari Dean dan Alea yang sayang untuk kamu lewatkan.
Novel fanfiction lainnya yang bisa kamu baca dan diangkat dari AU di Twitter adalah Dikta & Hukum.
Beli dan Baca Sekarang!
Fan fiction ini sempat viral dengan penggambaran tokohnya lewat Doyoung NCT. Tokoh utama yang bernama Dikta, adalah mahasiswa akhir hukum yang pintar, serius, cuek, tapi perhatiannya abis-abisan sama Nadhira yang anaknya mageran.
Walaupun karakter Dikta dingin, ia sering membantu tugas-tugas Nadhira dan selalu menjadi penyelamatnya di kala tugas menyerang. Bahkan Dikta sampe kaya guru les bimbelnya Nadhira, demi mempersiapkan Nadhira masuk ke perguruan tinggi.
Sampai ketika, Dikta akhirnya menceritakan sedikit demi sedikit hal yang selama ini ia tutupi dan membuat hidupnya tak lama lagi. Ia juga mempunyai wish list yang ingin ia lakukan bersama Nadhira, sebelum semuanya sirna. Apakah berhasil diwujudkan?
Baca juga: Rekomendasi Novel Adaptasi Wattpad yang Paling Banyak Dibaca
3. Science Fiction (Fiksi Ilmiah)
Perpaduan fiksi dan sains ilmiah yang ceritanya terbangun pada dunia modern penuh teknologi maju dan biasanya mengambil latar masa depan. Tentunya, kemajuan pengetahuan yang canggih ini belum ada di dunia nyata. Jadi imajinasi serta kreatifitas penulis tentunya sangat tinggi dalam menulis genre ini karena berdasarkan pengetahuan ilmiah.
Contoh novel sci-fi yang bisa kamu baca adalah buku kedua trilogi Trisurya karya dari pemenang penghargaan karya fiksi sains terbaik Tiongkok, Liu Cixin yang berjudul Belantara.
Beli dan Baca Sekarang!
Apa yang akan dilakukan manusia ketika tahu bahwa Bumi, planet yang mereka tempati selama ini tiba-tiba akan diinvasi oleh alien empat abad lagi? Entahlah, karena Peradaban Trisurya atau bangsa alien kini telah mengetahui di mana letak planet Bumi menggunakan alat pengintai berupa proton cerdas, untuk mengintai dan mengetahui semua informasi yang ada di Bumi.
Namun, alat pengintai cerdas tersebut ternyata tidak benar-benar bisa mengetahui seluruh informasi yang ada di Bumi karena alat tersebut tidak bisa melihat apa yang ada di dalam pikiran manusia. Hal itulah yang kemudian menjadi dasar dimulainya Proyek Penghadap Tembok, di mana sejumlah ahli siasat ditugasi untuk membuat strategi dalam kepala mereka sendiri tanpa bisa diketahui oleh Trisurya.
Sementara itu, Bumi juga harus segera membangun armada antariksa untuk melindungi Bumi dari Trisurya. Tapi, apakah manusia bisa mengatasi perpecahan antar negara dan antar ideologi untuk melakukannya?
Contoh buku sci-fi lokal yang nggak boleh kamu lewatkan adalah Traveline Past.
Beli dan Baca Sekarang!
Buku ini adalah seri pertama dari Trilogi Traveline (Past-Present-Future). Trilogi ini dimulai dengan misi perjalanan waktu untuk menyelamatkan bumi dari perang puluhan tahun melawan Planet Gorb.
Sayangnya, saat Aliansi militer Bumi hendak mengirim tim ke masa lalu untuk mencegah bangsa Gorb datang, tim tersebut diserang dan seluruh anggota tim tewas. Hanya Orin yang selamat dan terpaksa melanjutkan misi sendirian untuk kembali ke tahun 2021.
Ada cerita tentang pelajaran, persahabatan, perundungan, sampai soal asmara, hingga fakta-fakta baru mengenai penyebab bangsa Gorb menyerang Bumi yang selama ini disembunyikan pemerintah aliansi Bumi. Apakah Orin berhasil?
Sci-fi terjemahan dari Inggris yang nggak kalah menarik, yaitu The Lie Tree!
Beli dan Baca Sekarang!
Mengisahkan tentang Faith, yang ayahnya ditemukan tewas secara misterius setelah keluarganya pindah ke pulau Vane. Faith bertekad untuk mengurai kebenaran di antara kebohongan-kebohongan yang malang melintang, dan mengikuti jejak sang ayah mempelajari ilmu alam.
Dia pun mencari-cari di antara barang-barang peninggalan ayahnya dan menemukan sebuah pohon aneh. Pohon itu tumbuh dengan menyerap bisik-bisik kebohongan dan buahnya dapat menyingkap rahasia-rahasia terpendam. Semakin besar kebohongan, semakin banyak orang yang mempercayainya, semakin besar kebenaran yang terungkap.
Faith sadar bahwa pohon itu mungkin memegang kunci pembunuhan ayahnya, dan ia mulai menyebarkan kebohongan lebih jauh dan luas di seluruh komunitas pulau kecilnya. Tetapi ketika ceritanya lepas kendali, dia menemukan bahwa di mana kebohongan menggoda, kebenaran hancur.
4. Fantasi
Cerita yang tak ada di dunia nyata, bahkan terasa tak masuk akal. Genre ini sama dengan sci-fi, hanya saja cerita yang ada di dalamnya benar-benar membuat kita seperti masuk dalam dunia lain yang berbeda.
Biasanya berlatarkan kerajaan-kerajaan, alam semesta dengan konsep mitos dunia, serta ada unsur magis dan supranatural. Walaupun imajinasi tulisan benar-benar bebas, alur cerita tetap dijelaskan dengan rasional dan logis, serta biasanya ada pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Contoh novel fantasi yang berjudul The Storm Runner ini merupakan buku rekomendasi dari Rick Riordan, penulis dari buku seri Percy Jackson and the Olympians.
Beli dan Baca Sekarang!
Sebuah pesawat yang dikendarai oleh pilot berwajah zombie alien, tiba-tiba jatuh di dekat gunung berapi yang ada di halaman belakang rumah Zane Obispo, anak lelaki yang harus selalu menggunakan tongkat untuk menopang dirinya ketika berjalan.
Aneh. Itulah yang Zane rasakan ketika pertama kali melihat kejadian tersebut. Hal aneh lainnya muncul ketika ada seorang gadis cantik bernama Brooks yang hadir di depan rumahnya dan berubah menjadi elang.
Brooks memperingatkan Zane bahwa bahaya sedang mengintainya dan dia ditakdirkan untuk membebaskan Dewa Kematian Maya dari penjaranya. Namun, ia tidak percaya dan tidak mau melakukan hal jahat yang akan berpotensi membahayakan dunia seperti itu.
Sampai akhirnya, Rosie, anjing kesayangannya tewas demi menyelamatkan dirinya dari serangan demon pesuruh sang Dewa. Dari situlah ia kemudian masuk dan terlibat dalam petualangan yang penuh dengan penemuan mengejutkan, rahasia berbahaya, dan perang habis-habisan antar para dewa.
Untuk bertahan hidup, Zane bahkan harus menjadi Storm Runner. Tapi bagaimana dia bisa berlari ketika dirinya sendiri bahkan tidak bisa berjalan dengan baik tanpa tongkat yang selama ini menemaninya?
Selain itu, ada pula novel adaptasi film terkenal, Weathering With You. Sang kreator adalah Makoto Shinkai yang juga pembuat animasi populer, Your Name/Kimi No Nawa.
Beli dan Baca Sekarang!
Berawal dari Ilodaka yang kabur ke Tokyo. Di tengah hujan berkepanjangan dan hiruk pikuknya kota, Hodaka bertemu dengan gadis berkekuatan ajaib bernama Hina. Gadis itu hanya perlu memanjatkan doa untuk mcmbuat cuaca menjadi cerah.
Mereka pun membuat jasa berbayar untuk orang-orang yang ingin menahan hujan untuk keperluan berbagai kegiatan. Sayang cuaca makin tak karuan, hidup mereka dirusak oleh takdir, dan mereka harus memilih cara hidup mercka.
5. Thriller / Suspense / Mystery
Ketiga genre ini mempunyai tema yang sama, biasanya tentang pembunuhan, penculikan, atau tindakan kriminal lainnya. Jalan ceritanya juga melibatkan pengejaran atau pelarian, dan ada karakter yang memunculkan plot twist seru, karena banyak misteri yang terbongkar satu persatu.
Novel thriller seru, ada pada buku Second Sister (Putri Kedua).
Beli dan Baca Sekarang!
Nga-Yee, selama ini membesarkan adiknya dan tidak percaya jika adiknya bunuh diri. Ia meminta bantuan hacker untuk menyelidiki